Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Tips Menyembuhkan Diri dari Hubungan Asmara Toksik, Traumatis!

ilustrasi wanita sedih (unsplash.com/ActionVance)

Lepas dari hubungan asmara yang toksik bukanlah perkara mudah. Korban harus menghadapi manipulasi pasangan, dan gak jarang ancaman yang membuat keinginan untuk pisah jadi maju mundur.

Setelah lepas pun gak langsung normal. Banyak yang kemudian trauma, dan membuat korban membutuhkan waktu lama untuk bisa kembali percaya diri seperti dulu, atau memulai kembali hubungan yang baru.

Berikut ini akan diulas beberapa tips yang dapat membantumu menyembuhkan diri dari luka pasca menjalani hubungan asmara toksik. Apa saja tipsnya? Mari kita simak!

1. Kenali emosi yang kamu rasakan

ilustrasi wanita menenangkan diri (unsplash.com/Joanna Nix-Walkup)

Lepas dari hubungan toksik gak hanya memberimu kebebasan, tapi juga banyak emosi lain yang terkadang jadi membingungkan. Alasan ini yang kerap membuat kamu jadi tergoda untuk balikan.

Sebaiknya jangan putuskan apa-apa dulu. Ambil waktu sendiri dulu untuk bisa mengenali emosi yang kamu rasakan, dan akui itu.

Gak perlu malu mengakui kalau kamu rindu dan merasa sepi ketika lepas darinya. Cukup akui saja, tapi jangan lakukan apa pun. Fase ini ibarat mengenali apa saja racun yang mencemari tubuhmu sehingga proses penyembuhan jadi efektif dan segera.

2. Hindari menghubungi mantan

ilustrasi menolak (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Setelah lepas dari jeratan hubungan asmara yang toksik, segera putuskan semua kontak dengan mantan. Ini penting banget. Selain bisa mencegahnya menghubungimu kembali, juga bisa menahanmu dari kembali mengontaknya ketika rasa rindu itu seperti tak tertahankan.

Proses healing dan adaptasi dari kehidupan sebelumnya ketika kamu masih bersamanya itu memang sulit. Tapi, percayalah segala upayamu saat ini akan berbuah manis. Kamu akan mendapati kehidupan yang lebih damai tanpanya.

3. Gak perlu berharap dia sadar dan meminta maaf

ilustrasi wanita bersedih (pexels.com/MART PRODUCTION)

Sangatlah manusiawi ketika disakiti, kemudian berharap dia sadar kalau perilakunya itu buruk sekali. Alasan ini pula yang kerap membuatmu tetap membuka jalinan komunikasi dengan mantan. Rasanya tenang banget kalau dia mau mengakui kesalahan dan meminta maaf.

Perasaan itu hendaknya dibuang jauh. Gak perlu berharap dia sadar atau meminta maaf padamu. Memang, saat itu terjadi bisa memberimu rasa puas. Hanya saja, itu gak ada manfaatnya.

Bila kamu membuka komunikasi hanya demi menunggu maaf darinya justru bikin gak fokus dalam proses healing yang jauh lebih kamu butuhkan.

4. Kelilingi dirimu dengan orang yang positif

Ilustrasi dua teman pria (pexels.com/Allan Mas)

Di antara senjata andalan pasangan toksik, yakni berusaha memanipulasi mentalmu untuk merasa gak layak dicintai, dan berusaha membuatmu rendah diri. Maka dari itu, penting banget supaya kamu mengelilingi diri dengan orang-orang yang positif atau yang bisa jadi support system.

Efeknya mungkin gak seketika. Akan tetapi, kalau kamu sabar, cara ini lambat laun akan membangkitkan rasa percaya dirimu lagi. Pikiranmu jadi terbuka bahwa apa yang sering dikatakan mantan itu gak benar.

Kamu layak, kok, disayang. Buktinya saja, banyak banget orang-orang yang mencintaimu dan mendukung supaya kamu bisa segera kembali jadi sosok bahagia seperti dulu.

5. Berbaik hati pada diri sendiri

ilustrasi wanita tersenyum (pexels.com/Wilson Vitorino)

Saat sadar kalau hubunganmu sudah gak sehat, dan lepas dari pasangan yang senantiasa menyakiti, ada kalanya timbul perasaan membodohkan diri. Kenapa harus menunggu lama untuk lepas darinya, padahal jelas banget kalau kamu gak bahagia.

Gak perlu lakukan itu. Berbaik hatilah pada diri sendiri. Tiap keputusan yang kamu buat pasti ada pertimbangannya. Kenapa baru sekarang kamu lepas, tentu ada sebabnya. Maka dari itu, berwelas asihlah ke diri sendiri.

 

Bila trauma yang kamu rasakan terlalu berat, gak ada salahnya berkonsultasi langsung ke ahli. Semoga tips tadi bisa sedikit membantu pemulihan diri akibat pernah terjerembap dalam hubungan yang toksik. Kamu kuat, kamu pasti bisa kembali pulih!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
L A L A .
EditorL A L A .
Follow Us