Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Kesalahan Kecil yang Bikin Kucingmu Jadi Jutek

Kucing (pexels.com/Biernacki)
Kucing (pexels.com/Biernacki)
Intinya sih...
  • Kucing butuh batas privasi, jangan terlalu sering digendong tanpa aba-aba
  • Lokasi kotak pasir penting, tempatkan di tempat yang tenang dan bersih
  • Berikan variasi mainan untuk stimulasi mental dan fisik kucing

Pernah nggak, kamu ngerasa kucing kesayanganmu makin hari makin cuek atau bahkan jutek? Padahal kamu udah kasih makan, beliin mainan lucu, dan bahkan rajin ngajak ngobrol. Tapi entah kenapa, tatapan kucingmu makin sinis, pelukanmu dihindari, dan dia lebih milih ngumpet daripada main sama kamu.

Nah, bisa jadi tanpa sadar kamu ngelakuin beberapa kesalahan kecil yang kelihatannya sepele, tapi bikin si kucing ilfeel. Ingat, kucing itu makhluk penuh perasaan, lho. Yuk, cek satu per satu kesalahan kecil yang bisa bikin kucingmu berubah jadi jutek dan cari tahu cara menghindarinya!

1. Terlalu sering menggendong atau memeluk kucing

Ilustrasi menggendong kucing (pexels.com/Sam Lion)
Ilustrasi menggendong kucing (pexels.com/Sam Lion)

Kucing memang terlihat menggemaskan dan bikin tangan gatel buat langsung digendong atau dipeluk. Tapi jangan salah, nggak semua kucing suka diperlakukan kayak boneka. Ada kucing yang nggak nyaman kalau terlalu sering digendong, apalagi tanpa aba-aba. Buat mereka, digendong itu kayak kehilangan kendali atas tubuh mereka sendiri.

Kebiasaan ini bisa bikin mereka stres atau bahkan trauma. Lama-lama, mereka bakal mulai menjauh, dan kalau udah parah, bisa berubah jadi jutek setiap kali kamu mendekat. Jadi, penting banget buat menghargai zona nyaman si kucing. Biarkan dia yang datang mendekat kalau lagi mood buat dipeluk, bukan dipaksa.

2. Salah tempat naruh kotak pasir

Kotak pasir kucing (freepik.com/freepik)
Kotak pasir kucing (freepik.com/freepik)

Percaya atau nggak, lokasi kotak pasir itu penting banget buat kucing. Kucing itu suka privasi dan ketenangan saat buang air. Kalau kamu taruh kotak pasir di tempat ramai, dekat mesin cuci yang berisik, atau di jalur lalu lintas rumah, siap-siap deh lihat si kucing ngambek.

Bisa jadi dia malah ogah buang air di situ dan mulai cari tempat lain yang lebih nyaman versi dia—alias karpet atau sudut ruangan. Selain bikin kamu repot bersih-bersih, ini juga bisa bikin kucing tambah stres. Kalau udah gitu, jangan heran kalau sikapnya makin dingin. Coba taruh kotak pasir di tempat yang tenang, bersih, dan jauh dari makanan atau air minumnya.

3. Mainan yang itu-itu aja

Ilustrasi kucing bosan melihat mainannya (freepik.com/wirestock)
Ilustrasi kucing bosan melihat mainannya (freepik.com/wirestock)

Manusia aja bisa bosan, apalagi kucing. Kalau kamu kasih mainan yang sama terus tiap hari, jangan heran kalau dia akhirnya malas main. Kucing itu butuh stimulasi mental dan fisik, jadi penting banget buat nyediain variasi mainan yang bikin mereka semangat dan penasaran.

Mainan interaktif kayak laser pointer, bola bulu, atau puzzle makanan bisa jadi pilihan yang seru. Nggak perlu beli yang mahal, kadang kertas bekas digulung atau potongan kardus aja bisa bikin mereka heboh sendiri. Intinya, kucing butuh tantangan. Kalau dia nggak dapet itu, bisa jadi dia frustrasi dan menunjukkan sikap yang terkesan jutek atau dingin.

4. Jarang ngajakin interaksi

Ilustrasi mengabaikan kucing (freepik.com/freepik)
Ilustrasi mengabaikan kucing (freepik.com/freepik)

Kucing memang kelihatan mandiri dan kadang cuek, tapi jangan salah, mereka juga butuh perhatian. Kalau kamu terlalu sibuk dan jarang ngajak interaksi, bisa-bisa kucingmu ngerasa diabaikan. Apalagi kalau kamu cuma kasih makan, terus ditinggal kerja atau main HP seharian.

Lama-lama, mereka bisa kehilangan koneksi emosional sama kamu. Dari yang tadinya manja, bisa berubah jadi cuek bebek dan jutek. Padahal, cukup luangkan waktu 10–15 menit sehari buat main bareng atau ngobrol ringan sambil elus-elus kepalanya, itu udah cukup banget buat bikin mereka bahagia dan merasa disayang.

5. Terlalu sering memandikan kucing

Ilustrasi memandikan kucing (pexels.com/Karin Chantanaprayura)
Ilustrasi memandikan kucing (pexels.com/Karin Chantanaprayura)

Banyak orang masih mikir kalau kucing harus sering dimandikan biar bersih dan wangi. Padahal, kucing itu hewan yang sangat rajin bersihin diri sendiri. Mereka udah punya ritual grooming alami yang bikin bulunya bersih tanpa perlu dimandiin terus-terusan.

Mandi terlalu sering malah bisa merusak minyak alami di kulit mereka dan bikin mereka kedinginan atau stres. Efeknya? Mereka jadi gampang ngambek, defensif, bahkan nggak mau disentuh. Kalau memang harus dimandikan, pastikan pakai sampo khusus kucing dan hanya sesekali saja, misalnya saat mereka benar-benar kotor.

6. Nggak peka sama bahasa tubuh kucing

Ilustrasi kucing di pangkuan pemiliknya (pexels.com/Andrew Kota)
Ilustrasi kucing di pangkuan pemiliknya (pexels.com/Andrew Kota)

Salah satu kesalahan paling umum adalah nggak peka sama sinyal tubuh kucing. Misalnya, saat mereka udah nunjukin tanda-tanda nggak nyaman—kayak ekor ngepak-ngepak, telinga ke belakang, atau tubuh kaku, tapi kamu masih aja nekat nyentuh atau ngajak main. Itu sama aja kayak ngajak ribut.

Kucing itu komunikatif, tapi dengan caranya sendiri. Kalau kamu nggak belajar bahasamereka, jangan salahkan kucingmu kalau akhirnya jadi jutek karena ngerasa kamu nggak ngerti dia. Mulailah perhatikan gestur-gestur kecil yang mereka tunjukkan, karena itu cara mereka bilang "stop", "nggak mau", atau "pengen sendiri dulu".

Kucing bukan cuma peliharaan lucu, tapi juga makhluk yang punya perasaan dan karakter unik. Sikap jutek mereka sering kali bukan tanpa alasan. Bisa jadi itu bentuk respon atas perlakuan yang nggak sesuai atau bikin mereka nggak nyaman.

Jadi, penting banget buat belajar memahami dan memperhatikan kebutuhan si kucing. Dengan menghindari kesalahan kecil di atas, kamu bisa membangun hubungan yang lebih harmonis dan menyenangkan sama si empus. Ingat, kucing yang bahagia sama dengan tuan rumah yang bahagia juga!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Siantita Novaya
EditorSiantita Novaya
Follow Us