8 Alasan Kenapa Pacarmu Setia Bertahan Meski Pernah Kamu Bohongi

04 Des 2018, 15:05 WIB

unsplash.com/Manuel Meurisse

Pernah dengar istilah "budak cinta"? Tentu, gak asing lagi dong buat kita yang masih diselimuti gelombang asmara. Idealnya, pacaran adalah suatu masa dimana pasangan menjalin hubungan romantisme sebelum memasuki fase pernikahan. Umumnya, hubungan yang baik dan sehat akan membuat kita sebagai pasangan merasa tentram dan aman berada dalam hubungan tersebut.

Nyatanya, sekarang sudah banyak kasus dalam hubungan berpacaran yang merugikan satu sama lain. Anehnya, pasangan itu tetap bertahan. Banyak kasus terjadi pada lelaki maupun perempuan yang justru enggan meninggalkan pasangannya meskipun sudah tersakiti baik secara verbal, psikis, maupun fisik. Heran gak sih alasan mengapa banyak orang memilih untuk bertahan dan enggan putus?

1. Merasa sudah mendapatkan yang terbaik

unsplash.com/Pablo Heimplatz

Konsep atau mindset yang sudah tertanam inilah yang sebenarnya salah. Yaitu dengan merasa bahwa pasangan kalian adalah pasangan terbaik. Pemikiran itulah yang membuat diri sendiri enggan untuk memutuskan hubungan. Meskipun dalam kondisi terpuruk-pun, karena merasa sudah punya keterikatan secara emosional maka akan susah untuk melepaskan pasangannya.

Jika mereka adalah yang terbaik, mengapa harus ada perasaan yang tersakiti?

2. Terlanjur sayang dan nyaman

unsplash.com/Milan Popovic

Terbawa perasaan! Seberapa lamanya hubungan yang kalian jalin bisa mempengaruhi keterikatan pasangan. Hal ini karena mereka sudah merasa terlanjur sayang dan nyaman berada dalam hubungan seperti ini. Seperti siklus, tidak memiliki ujung dan pasti kembali ke tempat yang sama yaitu karena sudah terlanjur sayang. Ketika ada yang melakukan kesalahan, kemudian dimaafkan, dan kembali melakukan kesalahan. Begitulah siklus yang sudah terbentuk dalam suatu hubungan yang tidak sehat. Makin susah deh lepas dari belenggu pacaran tidak sehat.

3. Ketergantungan dengan orang lain alias tidak bisa sendiri

unsplash.com/Priscilla Du Preez

Kebutuhan akan afeksi membuat seseorang enggan untuk meninggalkan kekasih hatinya. Bahkan seringkali seseorang rela berkorban melakukan apapun asal hubungan pacaran yang ia jalin tidak kandas begitu saja. Mengapa? Salah satunya karena mereka sudah terbiasa untuk bersama dengan orang lain. Baginya, kesendirian merupakan suatu hal yang tidak boleh terjadi. Dia merasa butuh keberadaan orang lain disisinya.

4. Tidak siap mengalami kegagalan

unsplash.com/Kristina Tripkovic

Ketika sudah memasuki hubungan pacaran, tandanya kalian sudah mendapatkan "cap" atau status sosial yang jelas. Akan banyak penilaian dari orang-orang sekitar tentang hubungan kalian. Ketika terjadi suatu permasalahan, dan pada akhirnya memutuskan untuk berpisah maka akan ada penilaian buruk dari orang lain. Hal itulah yang tidak diinginkan pasanganmu, sehingga dia memilih untuk bertahan. Ada ketakutan dalam dirinya akan kegagalan suatu hubungan. Salah satunya, takut menjadi bahan pembicaraan orang lain.

5. Keluarga sudah saling mengenal dekat

unsplash.com/Dario Valenzuela

Ketika kedua belah pihak keluarga sudah saling mengenal. Kondisi tersebut justru akan membuat dirinya mempertimbangkan berbagai hal ketika didera permasalahan. Oleh karena itu, mereka cenderung untuk bertahan. Karena ada banyak faktor yang menjadi pertimbangan pasanganmu untuk memutuskan hubungan. Bisa jadi akan ada cap negatif dari pihak keluarga pasangan, hal itu memungkinkan pasanganmu untuk tetap memilih bertahan meski tersakiti.

6. Takut tidak bisa menemukan orang lain yang lebih baik

unsplash.com/ Huy Phan

Ketika seseorang merasa sudah mendapatkan pasangan yang terbaik, maka mulai terbentuklah konsep bahwa tidak ada orang lain yang lebih baik daripada pasangannya. Padahal konsep ini jelas salah. Ketika sudah merasakan yang namanya cinta, seolah terbutakan oleh hal lain. Sebabnya, dia merasa kesulitan untuk menemukan orang lain yang bisa menggantikanmu.

7. Lebih besar kenangan yang dibuat daripada masalah yang terjadi

unsplash.com/ Priscilla Du Preez

Kenangan yang kalian buat sangat banyak. Pasanganmu sebenarnya sedang menutupi perasaannya yang tersakiti dengan throwback pada memori-memori indah yang pernah kalian buat. Itu adalah bentuk defense mechanism, berusaha menolak kenyataan dengan berbagai hal yang sebenarnya tidak kuat untuk membuatnya bertahan. Istilah gampangnya, susah move on!

8. Ini salah, tapi bisa jadi hubungan pacaran yang dibina sudah kelewat batas

unsplash.com/ Marcelo Matarazzo

Nah, kalau yang satu ini jangan sampai hal ini menjadi alasan mengapa pacarmu enggan putus. Jadi, hubungan kalian masih dalam tahap sewajarnya dan normal kan?

Yuk, bangun hubungan pacaran yang sehat! Akan banyak pihak yang dirugikan dalam hubungan yang tidak sehat. Jangan buang waktumu sia-sia hanya untuk membangun hubungan pacaran yang tidak sehat.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.