Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

8 Tanda Keegoisan dalam Hubungan Cinta yang Gak Disadari, Red Flags!

ilustrasi pasangan bertengkar (pexels.com/Timur Weber)

Egois merujuk pada sikap mementingkan diri sendiri. Setiap orang pasti mempunyai ego dengan tingkat yang berbeda-beda. Tentu, ini adalah hal yang wajar. Namun, ketika keegoisan ini menjadi sifat yang melekat, tentu bisa menjadi masalah terutama dalam hubungan percintaan. 

Seringnya sebagian besar orang gak menyadari bahwa beberapa sikapnya merupakan bentuk keegoisan. Lantas, apa saja tanda-tanda keegoisan dalam suatu hubungan percintaan? Yuk, cari tahu di bawah ini.

1. Dia selalu merasa pendapatnya benar

ilustrasi pasangan bertengkar (pexels.com/Timur Weber)

Seseorang yang egois dapat dilihat dari sikap yang selalu menganggap dirinya benar. Ini artinya dia belum belajar untuk berkompromi dengan pasangannya. Ketika suatu hubungan tidak dilandasi dengan kompromi, maka akan ada skenario menang dan kalah. 

Hubungan menjadi gak sehat bila salah satu atau keduanya melihat masalah dari sudut pandang masing-masing. Terlebih lagi, jika si dia selalu memaksakan penilaiannya tanpa mempertimbangkan sudut pandang pasangannya. Ini adalah red flags bahwa dia sangat egois. 

2. Selalu merasa lebih baik dari pasangan

ilustrasi pasangan bertengkar (pexels.com/Timur Weber)

Ketika memulai sebuah hubungan, umumnya orang akan berkomitmen untuk menerima kelebihan dan kekurangan pasangannya. Apakah ini akan berlangsung selamanya? Bisa iya atau juga sebaliknya.

Seiring waktu, bisa saja salah satu pihak merasa lebih baik dari yang lain. Padahal, di dalam hubungan asmara yang sehat, keduanya perlu merasa setara. Bila salah satu merasa lebih baik dari pasangannya akan rentan untuk memunculkan penghinaan dan sikap merendahkan. Ini adalah sikap egois yang akan menyebabkan rasa benci di antara kalian berdua. 

3. Dia hanya ingin didengar tanpa mau mendengar

ilustrasi pasangan bertengkar (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Salah satu peran pasangan adalah sebagai teman untuk berbagi, menceritakan masalah, hingga memberi rasa aman ketika dunia terasa semakin keras. Perasaan dipahami dan diterima inilah yang menciptakan sebuah ikatan di antara kalian berdua.

Jika seseorang merasa bosan atau risih ketika pasangannya mulai menceritakan hari-hari sulitnya, itu tanda ia adalah sosok yang egois. Apalagi bila keadaan berbalik. Saat dia mengalami kesulitan, ia ingin pasangannya harus ada di sampingnya. Sikap inilah yang bisa benar-benar membunuh hubungan asamara antara kalian.

4. Mudah mengucap kata putus

ilustrasi pasangan bertengkar (pexels.com/Alena Darmel)

Mudah mengucap kata perpisahan adalah satu bentuk keegosian dalam hubungan cinta. Ketika dia gak mendapat apa yang diinginkan, ia akan merasa kesal dan mengancam putus walaupun sebenarnya ia gak benar-benar ingin melakukan hal tersebut.

Hubungan yang dipenuhi dengan ancaman tentu saja bukan ciri hubungan yang sehat. Mengancam putus sama artinya dengan tidak menghargai hubungan. Seseorang yang bijak dan benar-benar mencintai pasangannya menyadari, bahwa ancaman untuk meninggalkan akan terasa lebih menyakitkan. 

5. Dia selalu mengutamakan keinginannya

ilustrasi pasangan bertengkar (pexels.com/RODNAE Productions)

Kita hidup di dunia memang bukan untuk membahagiakan orang lain. Namun, saat berpasangan, kita gak bisa bersikap acuh pada kebutuhan dan keinginan mereka. Hubungan cinta akan berjalan indah bila keduanya berusaha untuk saling memperhatikan, kan?

Seseorang dapat dikatakan pasangan egois bila dia hanya memperhatikan keinginannya saja. Misalnya, saat menentukan rencana akhir pekan, menonton film, atau memilih tempat makan yang hanya mengutamakan seleranya saja. Apalagi bila dia memaksa pasangannya untuk selalu menyetujui pilihannya tersebut.

6. Dia gemar memberikan silent treatment

ilustrasi pasangan marahan (pexels.com/Keira Burton)

Tanda selanjutnya adalah gemar memberikan silent treatment. Alih-alih berusaha berkomunikasi, dia lebih memilih mediamkan pasangan saat dia marah. Tentunya semua orang akan bingung dengan perlakuan ini, kan?

Silent treatment ini bukan hanya terjadi saat marah, lho. Beberapa orang bahkan memaksa pasangannya untuk menebak apa yang ia inginkan. Ini membuat siapa pun yang menjadi pasangannya akan merasa bingung dalam bersikap. 

7. Dia marah saat pasangannya menghabiskan waktu dengan orang lain

ilustrasi video call (pexels.com/Alex Green)

Hal yang lumrah bila seseorang selalu ingin menikmati waktu bersama kekasih yang dicintainya. Namun, bukan berarti hidup hanya berputar pada aspek percintaan saja. Ada hal lain yang tetap perlu dijaga, seperti hubungan dengan keluarga, teman, dan juga dirinya sendiri.

Seseorang yang egois bisa mendadak marah saat pasangannya memutuskan menikmati waktu luang bersama teman. Misalnya, pasangannya memilih untuk hangout bersama teman, arisan keluarga, atau bahkan me time. Padahal, pasangannya sudah membagi waktu dengan sangat adil untuk semuanya. 

8. Dia hanya mau menerima tanpa memberi

ilustrasi pasangan bertengkar (pexels.com/Timur Weber)

Dalam hubungan apa pun, memberi memang harus disertai keikhlasan tanpa berharap imbalan. Namun, seseorang yang hanya ingin menerima, tanpa berusaha memberi adalah tanda sifat egois. 

Memberi dan menerima yang dimaksud di sini bukan hanya berbentuk hadiah dan materi saja, termasuk pula waktu dan perhatian. Pada intinya, seseorang yang egois ingin pasangannya memahami apa yang dia inginkan dan butuhkan, tanpa pernah berusaha memberikan timbal balik. 

Sikap egois rentan menjadi pembunuh hubungan. Jika kamu menemukan tanda ini pada pasanganmu, sebaiknya pikir ulang untuk melanjutkannya. Begitu pula jika kamu menyadari menemukan tanda ini pada dirimu, sebaiknya mulai berubah, ya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ratumas Ovvy
EditorRatumas Ovvy
Follow Us