Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

8 Tanda Pasanganmu Diam-Diam sedang Dekat dengan Orang Lain

ilustrasi konflik pasangan (pexels.com/ RDNE Stock Project)

Hubungan asmara idealnya memang didasarkan oleh rasa percaya dan komunikasi yang baik. Komitmen untuk menjalin hubungan juga perlu ditunjang dengan tanggung jawab antara kedua belah pihak. Namun, tidak semua hubungan berjalan mulus. Terkadang, kehadiran pihak luar yang menyelinap ke dalam hubungan bisa saja terjadi. Kita bisa saja merasa ada sesuatu yang berubah pada pasangan kita tanpa tahu pasti apa penyebabnya.

Jika kamu sedang mengalami hal semacam ini, dan khawatir pasanganmu menyembunyikan sesuatu di balik hubungan kalian, delapan tanda-tanda berikut dapat menjadi petunjuk adanya orang ketiga yang diam-diam masuk dalam lingkar kehidupanmu.

1. Perubahan sikap secara drastis

ilustrasi pasangan berkonflik (pexels.com/ Timur Weber)

Perubahan sikap pada pasangan adalah tanda yang paling mudah dikenali. Jika pasangan yang biasanya terbuka tiba-tiba menjadi tertutup dan sering menyimpan rahasia, bisa jadi pertanda kalau ada sesuatu yang tidak beres pada dirinya. Perhatikan juga apakah sikapnya jadi mudah marah, merasa terganggu, atau menjadi kurang perhatian tanpa alasan yang jelas.

Perubahan sikap biasanya juga disertai dengan hilangnya kehangatan dalam interaksi sehari-hari. Pasangan mungkin tampak jauh secara emosi atau tidak tertarik pada hal-hal yang biasanya menyenangkan hatinya saat bersamamu. Ia juga bahkan bisa menunjukkan ketidakpedulian terhadap kebutuhan emosionalmu. Jika perubahan ini terasa drastis atau tiba-tiba dan terjadi terus-menerus, penting untuk segera membicarakannya secara terbuka.

2. Tidak konsisten dalam hal waktu

ilustrasi pasangan berkonflik (pexels.com/ Keira Burton)

Jika pasangan terlibat dengan orang ketiga, biasanya ia juga mulai menunjukkan ketidakkonsistenan dalam mengatur waktu. Sering pulang terlambat atau menghabiskan lebih banyak waktu di luar rumah dengan alasan yang sulit dijelaskan adalah manifestasi yang paling umum. Ketika ditanya pun, alasannya sering tak masuk akal atau terlalu umum. Jawaban-jawaban yang diberikan biasanya adalah: sibuk, banyak pekerjaan, kena macet, dan sejumlah jawaban klise lainnya.

Perubahan kebiasaan ini juga biasanya tak pernah terjadi sebelumnya. Misalnya, pasangan yang sebelumnya selalu ingin menghabiskan akhir pekan bersama, kini lebih sering punya kegiatan 'mendadak'. Tanpa terjebak pada subjektivitas, cobalah perhatikan pola ini. Jika kamu yakin bahwa hal ini terjadi secara konsisten, jangan ragu untuk bicara padanya.

3. Perubahan dalam komunikasi

ilustrasi konflik pasangan (pexels.com/Alena Darmel)

Komunikasi adalah fondasi utama dari setiap hubungan. Tak hanya hubungan asmara, bahkan dalam hubungan profesional sekalipun. Ketika intensitas komunikasimu dengan pasangan menjadi berkurang, misalnya dia mulai jarang menghubungi atau telat membalas pesan, atau ketika bicara di telepon nadanya terasa dingin, ini bisa menjadi tanda adanya orang ketiga dalam hubungan kalian.

Perhatikan juga topik-topik percakapan kalian. Jika biasanya ia excited dengan hal-hal yang kalian bahas, tetapi kali ini ia tampak datar saja. Atau, jika pasangan cenderung menghindari percakapan mendalam dan memilih cepat-cepat mengakhiri obrolan. Ini bisa menjadi sinyal bahwa ia tengah mencoba menjaga jarak secara emosional.

4. Perubahan penampilan

ilustrasi konflik pasangan (pexels.com/ RDNE Stock Project)

Tanda lainnya dari kemungkinan adanya hubungan di luar hubungan resmimu dengan pasangan adalah perubahan penampilan yang terasa mendadak. Jika sebelumnya pasanganmu tidak terlalu peduli dengan penampilannya, tetapi sekarang justru tampak peduli seperti mulai suka membeli pakaian baru, menggunakan parfum berbeda, atau berusaha tampil lebih menarik. Kamu perlu perhatikan keberlanjutan dari perubahan ini.

Perubahan yang terjadi memang tak selalu berarti negatif. Kamu bahkan patut mengapresiasi perubahan yang ia lakukan. Akan tetapi, jika perubahan ini hanya terjadi saat ia pergi atau keluar tanpamu, ini bisa menjadi sinyal bahwa ia ingin mengesankan seseorang. Selain penampilan outfit, perhatikan juga apakah ia mulai intensif berolahraga tanpa alasan yang jelas? Apakah ia melakukan itu semua tanpa melibatkanmu? Jika ia melakukan ini semua untukmu, seharusnya ia juga mengomunikasikannya juga denganmu,

5. Menjadi tertutup dengan aktivitas di ponsel atau media sosialnya

ilustrasi konflik pasangan (pexels.com/ RDNE Stock Project)

Dia yang biasanya terbuka dengan isi ponselnya, kini menjadi lebih tertutup. Dia yang sekarang memperlengkapi ponselnya dengan password. Atau dia yang memilih menyembunyikan arah layar ponselnya darimu. Apakah tanda-tanda itu terjadi pada pasanganmu? Jika iya, cobalah bicara padanya. Apalagi jika ia mulai menghapus riwayat percakapan, atau terus membawa ponselnya ke mana-mana.

Hal yang sama juga berlaku untuk media sosialnya. Kamu bisa memperhatikan tanda-tanda seperti apakah aktivitas ia di media sosial meningkat secara tiba-tiba? Apakah ada interaksi dengan akun atau kontak yang tidak biasa? Jika hal ini juga diikuti dengan sikapnya yang menjadi defensif ketika ditanya, penting untuk mempertimbangkan alasan di balik perubahan-perubahan tersebut.

6. Kehilangan keintiman

ilustrasi konflik pasangan (pexels.com/ Kampus Production)

Ciri hubungan yang sehat adalah ditandai dengan adanya keintiman, baik itu secara fisik maupun emosional. Jika pasanganmu mulai menjauh secara emosional dan menghindari kontak fisik, ini bisa menjadi sinyal bahwa ada sesuatu yang mengganggu hubungan kalian. Perhatikan juga, apakah ia juga menjadi kurang tertarik pada momen-momen romantis yang sebelumnya bisa kalian nikmati bersama.

Dalam hubungan yang sehat, biasanya juga terjadi komunikasi yang hangat. Percakapan-percakapan yang menyenangkan atau sentuhan fisik seperti pelukan dan genggaman tangan adalah ekspresi dari kehangatan hubungan tersebut. Kehilangan keintiman ini sering kali menjadi tanda paling menyakitkan yang perlu segera ditangani. Mintalah ia untuk jujur, perbaikilah hubungan yang kalian jalin dan jangan biarkan menjadi masalah yang berlarut-larut.

7. Ada rumor atau bukti tentang orang ketiga

ilustrasi konflik pasangan (pexels.com/ Vena Arsic)

Terkadang, tanda adanya orang ketiga justru datang dari luar hubungan. Teman atau keluarga mungkin memberikan petunjuk, baik itu yang mereka tunjukkan secara langsung maupun tidak langsung. Selain itu, bukti fisik seperti aroma parfum yang tidak biasa ada di pakaian atau tanda-tanda mencurigakan lainnya juga bisa muncul.

Rumor juga tidak boleh diabaikan begitu saja. Meski terkadang hal itu hanya berupa gosip semata, nyatanya beberapa bisa saja menjadi awal kebenaran, terutama jika berasal dari sumber yang dapat dipercaya. Gunakan informasi ini sebagai dasar untuk memulai diskusi yang jujur. Tapim berusahalah untuk bicara tanpa menyinggungnya. Biar bagaimanapun juga, hubungan kamu dan pasangan tetap perlu didasari oleh sikap saling menghormati.

8. Intuisi atau perasaan tidak nyaman

ilustrasi pasangan berkonflik (pexels.com/ RDNE Stock Project)

Intuisi seringkali menjadi alat terbaik yang kamu miliki. Jika kamu merasa ada sesuatu yang salah tanpa alasan yang jelas, kemungkinan besar ada dasar atas perasaan tersebut. Sebaiknya, jangan meremehkan intuisimu jika itu berhubungan dengan rasa percaya dan kesetiaan. Intuisi selalu berbeda dengan kecurigaan tak berdasar. Kamu menggunakan nalar dan logika atas hal-hal janggal yang dirasakan. Jika kamu ingin membicarakannya dengan pasangan, tetap gunakan bukti atau alasan yang mendukung, agar tidak menjadi asal tuduh.

Demi hubungan yang dinamis dan sehat, mengenali tanda-tanda adanya orang ketiga memanglah tidak mudah, karena hal ini seringkali melibatkan emosi yang kompleks. Langkah pertama untuk menyelesaikan masalah yang terjadi adalah dengan komunikasi yang jujur dan terbuka. Jika kamu merasakan tanda-tanda seperti yang disebutkan di atas, jangan ragu untuk mencari klarifikasi dari pasangan. Ingatlah bahwa hubungan yang sehat selalu didasari oleh kejujuran dan sikap saling percaya. Ingatkan ia tentang komitmen yang kalian mulai bersama, dan berpegang teguhlah pada hal itu.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Robin Wijaya
EditorRobin Wijaya
Follow Us