Pernikahan artis sering kali menarik perhatian banyak orang, terutama jika ada elemen unik yang terlibat. Salah satu contoh terbaru adalah pernikahan Beby Tsabina di mana ia menggunakan 'mayam' sebagai satuan untuk maharnya.
Bagi sebagian besar orang, istilah mayam mungkin terdengar asing dan menimbulkan rasa penasaran. Sebenarnya, apa sih arti dari mayam dan bagaimana satuan ini digunakan dalam konteks mahar pernikahan?
Tradisi Jeulamee adalah salah satu upacara adat yang khas dari Aceh, yang biasanya dilaksanakan dalam rangkaian acara pernikahan. Tradisi ini merupakan bagian penting dari prosesi pernikahan adat Aceh. Dilansir situs resmi Sekretariat Majelis Adat Aceh, Jeulamee merupakan penyebutan mahar di Aceh.
Jeulamee merupakan syarat pernikahan dan persyaratan yang harus dipenuhi pihak mempelai pria. Tradisi pemberian mahar atau Jeulamee di Aceh umumnya berbentuk emas murni. Nah, sedangkan mayam sendiri merupakan satuan ukuran untuk emas murni tersebut.
Jika merujuk pada KBBI, mayam merupakan satuan ukuran berat emas 1/16 bungkal. Mayam sendiri lazim dipakai di Aceh untuk menyatakan satuan emas. Diketahui, Beby memang merupakan keturunan Aceh. Gak heran jika menggunakan satuan mayam.
Di Aceh juga, dikenal tradisi pemberian mahar dengan bentuk emas murni. Mayam ini menjadi simbol sebagai syarat mahar dan wajib dipenuhi oleh mempelai pria untuk mempelai perempuan.
Jumlah atau ukuran mayam yang diberikan mempelai pria sebenarnya tergantung tradisi setiap etnis. Misalnya, untuk etnis Aneuk Jamee, menggunakan sekitar 3-7 mayam dengan berat 2,8-3 gram. Sedangkan untuk etnis Aceh Pidie, mayam yang diberikan sekitar 10-30 mayam.
Satu mayam sendiri diperkirakan setara dengan 3,33 gram emas murni. Beby Tsabina diberikan sekitar 121 mayam atau sekitar 400an gram emas murni. Jika dirupiahkan, bisa mencapai Rp546 jutaan.
Itu dia penjelasan mengenai mayam beserta hitungan ukuran dan jumlahnya. Semoga bisa menambah pengetahuan kamu, ya!