Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Cara Hindari Pertengkaran saat Gaji Istri Lebih Besar dari Suami

ilustrasi pasangan meminta maaf (pexels.com/Budgeron Bach)

Di masyarakat, masih banyak orang memiliki stereotype yang menyatakan bahwa gaji suami harus lebih besar dari gaji istri. Hal tersebut dikarenakan laki-laki merupakan kepala keluarga yang berkewajiban memenuhi semua kebutuhan rumah tangga.

Tapi, tentu kita tak menampik bahwa ada juga istri yang memiliki gaji lebih besar dari suaminya. Dan biasanya ini akan menjadi sumber masalah dalam pernikahan.

Guys, supaya urusan keuangan tidak menjadi masalah yang mengancam pernikahan kamu dan pasangan, yuk, segera lakukan 5 hal ini untuk menghindarinya sebelum terlambat!

1. Merahasiakan kondisi keuangan dari orang lain

ilustrasi perempuan memegang uang (pexels.com/Karolina Grabowska)

Pada saat kamu dan kekasih menikah, maka segala hal yang berkaitan dengan rumah tangga sejatinya menjadi urusan kalian berdua saja tanpa perlu ada pihak lain yang harus mengetahuinya, salah satunya mengani kondisi keuangan. Kamu harus merahasiakan hal tersebut kepada teman maupun anggota keluarga yang lain.

Selain tidak etis menceritakan finansial rumah tangga terhadap orang lain, kamu juga tidak dapat memprediksi dampak buruk apa yang akan kamu hadapi saat suami mengetahui bahwa kamu telah memberitahukan kondisi keuangan keluarga. Bahkan tak menutup kemungkinan juga suami akan mengira bahwa kamu sedang merendahkan harga dirinya di depan orang lain.

2. Tetap melibatkan suami dalam keputusan finansial

ilustrasi pasangan berbicara berdua (pexels.com/Tim Douglas)

Meski kamu memiliki penghasilan yang lebih besar, bukan berarti kamu dapat mengambil alih semua peran penting dalam rumah tangga tanpa melibatkan suami, terutama dalam urusan keuangan. Suami tetap lah kepala rumah tangga. Jadi, kamu harus selalu mengajak dia berdiskusi perihal keuangan dalam rumah tangga kalian.

Misalnya ketika ingin merenovasi rumah, sekolah anak, memberangkatkan orang tua haji atau umrah, dan lain sebagainya. Walaupun biaya yang dibutuhkan sepenuhnya menggunakan uang dari penghasilanmu, tetap minta lah pendapat, masukan, dan pertimbangan dari suami.

3. Saling berbagi peran

ilustrasi pria dan wanita sedang tersenyum (pexels.com/Uriel Mont)

Tak dapat dimungkiri bahwa sebagian perempuan pasti akan merasa superior saat mengetahui penghasilannya lebih tinggi dari suami. Dan entah disadari atau tidak, istri pun menjadi rentan meremehkan suami karena beranggapan bahwa kebutuhan ditanggung secara penuh olehnya.

Ketika sudah menikah, seharusnya kalian menjadi satu tim yang saling bekerjasama dan berbagi peran. Misalnya, jika kamu mampu membayar cicilan rumah, maka suami membantu pada bagian kebutuhan pokok sesuai dengan kemampuannya.

4. Bangun kepercayaan diri suami

ilustrasi pasangan jalan bersama (pexels.com/Budgeron Bach)

Tak ayal suami akan merasa tidak berguna dan kepercayaan dirinya hilang saat kamu memiliki penghasilan yang lebih besar. Nah, sebagai istri yang baik, maka sudah menjadi tugasmu untuk membangun kembali rasa percaya diri suami.

Ketika rasa percaya dirinya kembali, dia akan menjadi lebih bersemangat lagi dalam bekerja hingga kualitas kerjanya meningkat. Dan di situasi ini tak menutup kemungkinan suami akan mendapatkan kesempatan tak terduga, misalnya naik jabatan atau diterima di perusahaan besar dengan gaji yang lebih besar pula.

5. Tetap memposisikan suami sebagai pencari nafkah utama

ilustrasi laki-laki sedang bekerja (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Di saat gaji istri lebih besar dari suami, kalian harus bisa menekan ego masing-masing. Sebagai istri, tetap posisikan suami kamu menjadi pencari nafkah utama. Pun sebagai suami juga harus bisa menghargai istri.

Ingat lah bahwa dalam rumah tangga, kalian tidak sedang bersaing untuk mendapatkan pengakuan siapa yang memiliki gaji paling tinggi. Lebih dari itu, kalian harus saling melengkapi satu sama lain.

Kalian masih bisa mengelola gaji dengan bijak. Caranya yaitu dengan menggabungkan gaji suami dan istri untuk mengelola keuangan rumah tangga. Jadi, posisi suami sebagai pencari nafkah utama pun tetap bisa berjalan dengan baik.

Guys, kamu pasti sudah tidak asing lagi dengan kalimat bijak yang mengatakan bahwa di balik laki-laki hebat, pasti ada perempuan yang hebat pula. Tidak peduli seberapa tinggi penghasilanmu daripada suami, tetap lah saling mendukung satu sama lain untuk mewujudkan kehidupan pernikahan yang indah.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Diana Hasna
EditorDiana Hasna
Follow Us