Diam Seribu Bahasa, Ini 5 Alasan Penyebab Silent Treatment

Tak dapat dipungkiri ada sebagian orang yang tidak mampu merespon masalah dengan baik. Entah karena ketakutannya pada masalah yang membuatnya sangat ingin menghindari konflik dan masalah. Ini merupakan alasan atau penyebab seseorang melakukan silent treatment kepada orang lain.

Baginya konflik adalah sesuatu hal yang sangat mengganggu. Jadi menurutnya menghindari konflik adalah sesuatu hal yang harus dilakukan. Dengan silent treatment upaya untuk menghindari konflik dapat tersalurkan. 

Saat memiliki hubungan dengan orang lain bentuk komunikasi yang sering kita gunakan yaitu komunikasi verbal maupun nonverbal. Dengan menggunakannya akan diharapkan dapat memperlancar komunikasi dengan orang lain. Akan tetapi bentuk komunikasi seperti silent treatment ini merupakan ekspresi yang malah membuat komunikasi menjadi tidak terarah.

Memilih untuk mendiamkan orang lain saat sedang berada dalam konflik merupakan bentuk komunikasi yang tidak bijak. Pasalnya orang lain tidak mengerti apa yang diinginkan dari kita jika hanya diam saja. Penyelesaian konflik seperti ini biasanya terjadi saat seseorang sudah merasakan kesal yang sudah berujung. Tak dapat hal lain yang bisa dia lakukan selain hanya diam. Itulah caranya mengekspresikan kekesalan saat seseorang melakukan silent treatment. 

Tak jarang memang dalam berkomunikasi ada orang yang ingin suaranya lebih didengar tanpa mendengarkan orang lain terlebih dahulu. Ingin keputusannya lebih diikuti daripada berdiskusi. Pasti kalian pernah menemukan orang seperti ini bukan? Tidak mau kalah dalam urusan mengontrol perbincangan.

Dengan diam mengabaikan keberadaan orang lain sekaligus tidak mendengarkan perkataan orang lain adalah contoh perilaku silent treatment itu sendiri. Bentuk pengabaian itu yang sebenarnya seseorang tersebut ingin menunjukkan bahwa dia lebih powerful dan ingin mendominasi dalam berinteraksi. Inilah alasan mengapa sebagian orang melakukan silent treatment.

Alasan berikutnya saat seseorang melakukan silent treatment yaitu ingin menghukum lawan bicaranya. Ketika konflik perdebatan tidak bisa dimenangkan maka melakukan silent treatment menjadi andalan terakhir. Ketika tak mampu beradu argumen diam dan mengabaikan keberadaan lawan bicara merupakan cara untuk menghukum lawan bicaranya.

Dengan diam ia memanipulasi keadaan bahwa yang menang adalah dirinya padahal belum tentu benar. Inilah tujuan dari mereka yang suka melakukan silent treatment. Mempermainkan emosi seolah-olah lawan bicara yang salah.

Seseorang yang enggan berkomunikasi dengan lawan bicara akan cenderung diam. Diam di sini bukan untuk mendengarkan akan tetapi mengabaikan perbincangan. Orang seperti ini memang belum dewasa.

Sebab belum bisa menempatkan dirinya dengan baik dalam komunikasi. Ingin semaunya sendiri dan meminta dimengerti tapi tak mau mengerti orang lain dengan berusaha terlibat komunikasi. Itulah alasan yang bisa dinilai dari seorang silent treatment.

Diam itu baik tapi harus pada tempatnya. Dengan mengetahui beberapa alasan mengapa seseorang melakukan silent treatment di atas kamu akan mudah menghadapinya.