Kalau kamu salah satu orang yang kerap terjebak hubungan putus-nyambung, menikah dengan mantan pacar bukanlah hal yang mengejutkan. Menurut Rene Dailey, peneliti di Universitas Texas, 65 persen orang pernah mengalami on-off relationship.
Nah, kalau kamu salah satu di antaranya, kamu perlu mempertimbangkan hal-hal di bawah ini bila hendak menikah dengan mantan pacarmu. Yuk, simak dalam artikel ini!
Kamu harus yakin dan optimis terhadap kesempatan kedua, begitupun pasanganmu. Melansir Very Well Mind kamu diarahkan untuk realistis, sebab ini peluang keduamu.
Bagaimanapun kamu dan pasanganmu pernah gagal dalam hubungan yang pertama, sehingga tak menutup kemungkinan akan terulang lagi. Sheri Stritof, penulis pernikahan di Very Well Mind juga mengingatkan bahwa kamu perlu menjadi lebih rasional.
Apabila kamu menikah dengan orang yang sama, kebiasaan, tingkah laku, bahkan hal-hal menjengkelkannya akan tetap sama. Sikapnya tak mungkin tiba-tiba berubah secara signifikan, sehingga kamu harus siap akan hal tersebut.
Melansir dari Health, kamu dan pasanganmu harus memiliki pemahaman yang lebih baik mengenai hubungan kalian. Tak hanya itu, kalian berdua juga perlu terbuka soal keinginan masing-masing untuk membuat hubungan kalian berhasil.
Sebelum menikah, pastikan kalian telah melakukan evaluasi diri satu sama lain. Intropeksi diri sangat diperlukan agar karakter dan sikap kedua belah pihak tak menganggu pernikahan kalian nantinya.
Jeffry Larson, seorang profesor psikologi di Brigham Young University, menjelaskan bahwa umumnya orang-orang tidak memahami perannya dalam kegagalan hubungan. Mereka dengan mudah mengatakan, "Aku berjanji tak akan mengulangi kesalahan yang sama."
Namun, pada kenyatannya dia melakukan kesalahan serupa karena tidak ada yang memberi pemahaman peran apa yang dia lakukan hingga menyebabkan perpisahan. Hal ini dijelaskan oleh Jeffry dalam Psychology Today.
Jadi apabila kamu ingin rujuk dengan mantan pacarmu, jelaskan perannya hingga membuat hubungan rusak. Begitu juga dengan dirimu, tanyakan padanya bagaimana peranmu hingga membuat hubungan kalian tak berhasil di masa lalu.
Dikutip dari Health, Jenna Birch, penulis buku A Love Gap, mengatakan agar kamu dan pasangan telah memastikan apa penyebab kalian putus. Hal ini berguna untuk mengetahui apakah alasan kalian putus tidak menggangu hubungan kedepannya.
Kamu perlu mempertanyakan, apakah masalah kalian benar-benar sudah selesai dan tak ada lagi yang mengganjal? Sebab, Jenna mengatakan, apabila kamu tidak memahami konflik yang membuat putus dan tidak memperbaikinya, hubungan ini tak akan langgeng.
Jangan buru-buru mengambil keputusan. Terkadang, saat sedang jatuh cinta, pikiran jadi tidak rasional dan sulit berpikir jernih. Tenanglah, ambil waktu untuk memikirkan berbagai kemungkinan terbaik dan terburuk yang dapat terjadi.
Jenna Birch menegaskan kamu dan pasangan perlu melakukan lebih banyak diskusi dan pertimbangan. Kamu juga perlu menanyakan pendapat teman, keluarga maupun orang-orang yang kamu percaya mengenai kemungkinanmu untuk rujuk.
Jadi, kalau kamu ingin kembali menjalin hubungan dengan mantan pacarmu, pastikan hal-hal di atas sudah kamu pertimbangkan, ya! Jangan sampai hubungan baru apalagi pernikahanmu gagal untuk kedua kalinya.