5 Hal yang Bikin Rasa Kagum Mudah Berubah Jadi Cinta, Awas Naksir

02 Mar 2021, 19:39 WIB

Unsplash.com/kyddvisuals

Sebatas kagum sama jatuh cinta memang berbeda. Kalau kamu mencintai seseorang, sudah pasti ada bagian dari dirinya yang kamu kagumi. Namun, kagum saja belum tentu berarti kamu memiliki perasaan lebih padanya.

Akan tetapi hati-hati, lho. Nyatanya, rasa kagum bisa mengantarkanmu pada perasaan yang lebih dalam. Kamu terus terbayang-bayang dirinya, memberinya perhatian lebih, dan mulai khawatir jika dia kenapa-kenapa.

Hingga akhirnya, muncul bayangan seandainya saja kalian bisa lebih dari sekadar teman atau idola dengan penggemar. Gak apa-apa, ini normal kok. Berikut penjelasan kenapa rasa kagummu bisa berubah menjadi cinta. Simak ya!

1. Kekagumanmu berarti ada sesuatu yang sangat menarik darinya

Unsplash.com/liaoweimeifang

Kalau menurutmu gak ada yang menarik dari dirinya, tentu kamu gak akan mengaguminya. Kamu mungkin mengagumi parasnya, sifatnya, atau prestasinya. Apa pun yang di matamu sangat menonjol sehingga berhasil menyita perhatianmu.

Daya tarik fisik memang gak bisa dikesampingkan. Namun yang dapat membuat rasa kagummu padanya bertahan lama bahkan bertambah setiap waktu, biasanya karena dia sangat berkarakter. Mungkin dia sosok yang tangguh dan menginspirasimu.

2. Kamu sudah lebih fokus pada kelebihannya ketimbang kekurangannya

Unsplash.com/gabriellefaithhenderson

Memang, kekaguman yang berlebihan bisa membuatmu lupa daratan. Seolah-olah orang yang dikagumi gak punya kekurangan dan selalu benar. Namun, pada dasarnya rasa kagum yang gak berlebihan pun sudah membuatmu lebih fokus pada kelebihan seseorang ketimbang kekurangannya.

Kamu tahu, sama seperti semua orang, dia juga gak sempurna. Namun bagimu, yang membedakannya dari kebanyakan orang ialah ia punya hal lain yang membuat semua kekurangannya menjadi gak berarti lagi. Duh, jadi makin siap membuka hati untuknya, nih.

3. Kamu sadar banget gak semua orang memiliki kelebihan seperti dirinya

Unsplash.com/elashv

Ya, semua orang jelas punya kelebihan. Namun menurutmu, kelebihannya sangatlah istimewa. Ibaratnya, dia satu di antara seribu. Makin unik kelebihannya di matamu, makin kamu akan terpikat padanya.

Disadari atau gak, dia bisa menjelma permata bagimu. Sesuatu yang gak boleh sampai hilang darimu karena sangat berharga. Di titik ini, kamu akan memantaunya dengan lebih cermat. Jangan sampai lolos!

4. Kagum itu cuma beda tipis sama memuja

Unsplash.com/wiesehofer

Saat rasa kagummu masih terbilang biasa, kamu belum sampai memujanya. Benakmu hanya akan berkata, 'Ya, dia menarik karena ...'. Namun, seiring dengan banyaknya alasan untukmu mengaguminya, kamu bisa sampai pada titik amat memujanya.

Kamu mungkin jadi cenderung menyetujui semua tindakannya. Kamu seperti penggemar yang sangat fanatik. Bahkan, jika dia melakukan sesuatu yang kurang baik, kamu lebih mudah menemukan pembenaran untuknya lantas memaklumi dan memaafkannya. Bahkan, kamu akan terus memberinya dukungan.

5. Dibandingkan orang yang gak punya sesuatu untuk dikagumi, jelas dia jauh lebih menarik, kan?

Unsplash.com/wiesehofer

Mungkin dia seorang pekerja keras yang akhirnya sukses luar biasa. Mungkin dia sangat menghidupi yang menjadi passion-nya. Mungkin dia gak henti-hentinya menyebarkan energi positif ke semua orang.

Dengan kehebatan yang dimiliki, tentu dia jadi gak sama dengan orang lain yang menurutmu biasa-biasa saja, kan? Gak usah bawa-bawa perasaan dulu deh. Secara akal sehat pun, kalau kamu diminta memilih, pasti kamu akan memilih mendekati orang yang hebat ketimbang orang yang payah.

Sama sekali gak masalah kalau kekagumanmu pada seseorang berubah menjadi cinta. Yang penting, kamu tetap tahu batasan. Jangan sampai memaksakan keadaan yang sebenarnya gak memungkinkan kalian untuk bersama.

Kalau kamu dan dia sama-sama masih single, usaha saja. Asal caranya baik dan gak bikin dia risih. Siapa tahu kalian memang berjodoh, kan?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.