Apakah pasanganmu suka meminta barang tertentu dari kamu? Apakah dia akan ngambek jika kamu lupa membawakannya oleh-oleh dari suatu tempat? Apakah hadiah yang dia inginkan bukan voucer jalan-jalan atau makan malam, melainkan hadiah berupa benda tertentu?
Jika ya, jangan keburu menyimpulkan bahwa pasangan kamu adalah sosok yang materialistis. Sebenarnya, ada alasan ilmiah di baliknya. Kamu bisa berusaha untuk lebih mengerti dia dan kegemarannya menerima hadiah berupa barang.
Berdasarkan Dr. Gary Chapman dalam bukunya The five love languages: how to express heartfelt commitment to your mate, menerima hadiah adalah salah satu dari lima bahasa cinta yang ia simpulkan, sedangkan bahasa cinta adalah sebuah cara seseorang dalam mengekspresikan rasa cintanya.
Dalam kasus ini, jika seseorang memiliki bahasa cinta berupa menerima hadiah, ia akan mendapatkan kesenangan maksimal dan merasa amat dicintai dengan bentuk hadiah tersebut. Bukan hanya pasanganmu, bisa jadi kamu pun sebenarnya seperti itu.
Masih menyambung pada love language, wujud cinta yang diinginkan dari pasanganmu sebenarnya bukan dari benda tersebut, melainkan perasaannya. Menurutnya, upayamu dalam memberikan barang adalah bukti cintamu kepadanya.
Simpelnya, jika kamu ada usaha untuk memberikan hadiah kepada pasanganmu, ia akan merasa lebih dihargai. Ia akan membayangkan bagaimana upayamu dalam mendapatkan barang tersebut untuknya.
Oleh karena itu, sebenarnya pasanganmu tidak ambil pusing dengan harga barang tersebut. Entah mahal atau murah, yang terpenting adalah usahamu dalam memberikan hadiah untuknya.
Ada sebagian orang yang suka merekam kenang-kenangan melalui jepretan foto. Ada juga yang lebih gemar mengoleksi benda-benda yang berkaitan dengan kenangan tersebut. Jika pasanganmu suka diberi hadiah, ia sebenarnya tergolong dalam jenis kedua ini yaitu mengaitkan ingatan dan perasaan dalam sebuah benda nyata yang dapat disentuh.
Kalau kamu sedang jalan-jalan ke pantai bersamanya, jangan lupa beri ia kalung kerang, bukan hanya traktir makan. Kalau kamu pergi ke Bali, beri dia tas rotan atau pakaian daripada pai susu.
Tau gak? Saat kamu memberikan hadiah kepada pasanganmu, dia akan langsung memikirkan saat-saat kamu membelikan benda itu untuknya. Perasaan paling bahagia yang didapatkan oleh pasanganmu sebenarnya bukan dari benda itu, tapi dari bayangan ketika kamu memikirkannya selama proses pembelian hadiah itu.
Mungkin terdengar simpel, tapi perasaan sedang dipikirkan oleh pasangan adalah suatu validasi atas keberadaan mereka sebagai kekasih. Benda atau hadiah yang kamu berikan menjadi bukti nyata atas validasi tersebut.
Jika kamu sudah bisa memahaminya, cobalah untuk mulai lebih sering memberi hadiah bagi pasangan kamu. Pemberian hadiah ini tak perlu menunggu momen khusus seperti ulang tahun atau anniversary. Hadiahnya pun tak usah yang mahal hingga merogoh kocekmu dalam-dalam.
Kalau dalam perjalanan kamu melintasi toko kue favoritnya, cobalah beli satu kue kecil sebagai hadiah sebelum bertemu dengannya. Bisa juga, kalau kamu mampir di minimarket sebelum kencan dengannya, coba beli satu batang cokelat. Dijamin, pasanganmu akan langsung kelepek-kelepek!