Saat Kamu Punya Banyak Gebetan, Gimana Sih Menentukan Pilihan yang Tepat?

Dari masa penjajakan yang sedang kamu hadapi, kamu pasti akan membandingkan satu dengan yang lain tanpa kamu sadari. Dengan sendirinya kamu akan bertanya pada dirimu sendiri apa kelebihan Si A dan B, begitupun kekurangannya.

Dalam sesi tanya-jawab dengan diri sendiri tersebut, bertanyalah mana yang paling nyambung denganmu dalam hal obrolan. Bukan yang memiliki banyak kesamaan, melainkan yang paling bisa membuatmu tidak sadar jika sudah ngobrol lama dengannya, bahkan yang membuatmu tidak merasa puas akan informasi tentangnya tanpa merasa jenuh.

Keputusanmu dalam memilih tentu tidak boleh didasari dari siapa yang lebih dulu datang. Ingatlah bahwa proses mencari pasangan bukanlah proses siapa cepat dia dapat yang hadir terlebih dahulu itu pasti yang kamu pilih, melainkan siapa yang paling bisa membuatmu menjadi dirimu sendiri, apa adanya, tulus – dan yang terpenting – tidak jaim.

Yang mana yang bisa membuatmu merasa tidak perlu menampilkan sisi baikmu saja dan menutupi yang jelek, melainkan yang membuatmu tidak khawatir bahkan saat dia tau segala sisi jelekmu.

Kamu bisa memperhitungkan bagaimana sikapnya dengan keluarganya sendiri. Apakah dia bisa menghargai orang tuanya, apakah dia bersikap sopan pada ibunya?

Kamu tentu tidak ingin menjalin hubungan dengan seseorang bersikap buruk dengan keluarganya sendiri. Karena gak dipungkiri, keluarga adalah faktor paling penting dan paling utama yang mempengaruhi pertumbuhan psikis seseorang.

Kamu juga perlu melakukan beberapa test singkat yang hasilnya bisa menjadi bahan pertimbanganmu dalam memilih gebetan tersebut. Misalnya saja kamu ingin mengetahui apakah dia seorang yang kekanakan atau tidak, kamu bisa menolaknya jika dia mengajakmu pergi berdua dengan alasan kamu ingin pergi dengan temanmu yang lain.

Dari peristiwa tersebut, kamu harus melihat apakah dia terlihat tidak setuju atau tidak, atau bahkan terang-terangan menunjukkan ketidaksukaannya karena kamu memilih orang lain dibanding dirinya. Hati-hati, belum mejadi pacarmu dia sudah mengekangmu, bagaimana dengan nanti?

Jika dia baik, tapi dia membuat dirimu tidak maju, entah dalam hal pemikiran maupun tindakan, tinggalkan dia, itu artinya bukan dia seseorang seharusnya kamu pilih. Sebenarnya, kamu hanya perlu memilih dia yang bisa membuatmu belajar dan terus belajar untuk menjadi jauh lebih baik setiap harinya, belajarlah tegas pada poin ini, jangan memberikan toleransi hanya karena dia sudah megantongi hal-hal di atas.

Memiliki gebetan lebih dari satu sah-sah saja, asal kamu konsisten pada mencari yang terbaik bukan kesenangan pribadi apalagi sampai memanfaatkan pihak lain.