Kenali, Ini 5 Sebab Mengapa Kamu Susah Akrab dengan Ayah

27 Nov 2021, 17:05 WIB

ilustrasi ayah yang sedang menasihati anaknya (pexels.com/August de Richelieu)

Walaupun ayah dan ibu adalah orang pertama yang hadir di kehidupan kita, tapi mungkin saja kita tidak memiliki hubungan yang akrab dengan keduanya. Bisa jadi kita hanya akrab dengan ayah atau ibu saja.

Umumnya, anak memang akan lebih cepat akrab dengan ibu. Sebab, ibu lebih peka terhadap perasaan anak ketimbang dengan sang ayah yang kadang lebih acuh dalam urusan mendidik anak karena sibuk dengan pekerjaannya.

Apakah kamu adalah salah satu orang yang sulit akrab dengan ayah? Kalau iya, tentu hubungan kalian terasa biasa-biasa saja dan terkesan canggung saat mengobrol.

Kalau kamu ingin memiliki hubungan yang harmonis dengan ayah, maka kamu harus mengidentifikasi penyebab ketidakharmonisan hubungan kalian terlebih dahulu dan segera membenahinya. Nah, berikut lima kemungkinan penyebab mengapa kamu susah akrab dengan ayahmu sendiri.

1. Terlalu melimpahkan pengasuhan kepada ibu

ilustrasi ibu sedang mengajari anak belajar (pexels.com/RODNAE Productions)

Melimpahkan pengasuhan mutlak kepada ibu adalah sebuah kesalahan. Memang benar ibu adalah orang yang mampu memahami dan menyayangi anak-anaknya. Namun, kalau kamu tidak mendapatkan hal yang sama dari ayahmu, maka hubungan kamu menjadi tidak sehat.

Kalau kamu merasa hubunganmu tidak akrab dengan ayah, mungkin saja kamu memang jarang berkomunikasi dengannya. Nah, kamu bisa bertanya tentang hal-hal kecil kepada ayah, seperti menanyakan kabarnya yang berada di luar kota untuk bekerja.

2. Kamu dan ayahmu sama-sama tidak peduli

ilustrasi orang tua sedang menasihati anaknya (pexels.com/Monstera)

Terkadang, memang kita dan ayah sudah memiliki kesibukan masing-masing sehingga mungkin saja kita lupa dengan ayah ataupun sebaliknya. Walaupun tetap memberikan dukungan finansial, tapi ada saja ayah yang kurang memperhatikan perkembangan anaknya karena terlalu fokus dengan pekerjaannya.

3. Ayahmu bukan pendengar yang baik

ilustrasi seorang anak sedang berbicara dengan ayahnya (Pexels/Alex Green)

Kebanyakan ayah memang memiliki karakter berbeda dalam mengasuh anak. Kalau seorang ibu adalah tempat curhat yang tepat, maka lain halnya dengan ayah tidak memiliki kepekaan kepada anaknya.

Lagi-lagi karena faktor pekerjaan, seorang ayah rata-rata sulit untuk meluangkan waktu bersama keluarga apalagi untuk sekedar mendengarkan curhatan kamu. Jadi, jangan heran kalau kamu malah jadi malas mengobrol dengan ayah dan lebih memilih bercerita kepada ibu.

4. Kamu terlalu malu untuk bercerita terus terang pada ayahmu

ilustrasi orangtua memarahi anak (pexels.com/Monstera)

Waktu bersantai bersama keluarga adalah momen yang tepat untuk mempererat hubungan dengan orang tua, tak terkecuali ayah. Kamu bisa mencoba menceritakan apa saja yang kamu lakukan dan pencapaian apa saja yang telah kamu raih secara luwes tanpa ada rasa canggung.

Kalau kamu terlalu malu untuk bercerita terus terang kepada ayah, maka percayalah hubungan kalian akan jauh dari kata akrab. Sebab, ayah tidak akan bisa memahamimu kalau kamu sulit terbuka untuk bercerita.

5. Jarang melakukan quality time bersama keluarga

ilustrasi keluarga sedang merayakan ulang tahun (Pexels/Ron Lach)

Quality time tidak harus dilakukan dengan liburan ke luar kota ataupun luar negeri saja. Kamu dan keluarga bisa melakukan hal-hal positif untuk mengisi akhir pekan dengan berolahraga bersama, seperti lari pagi atau bersepeda. Walaupun terlihat sepele, tapi hal ini justru akan mempererat hubungan kalian sebagai keluarga.

Beberapa sebab diatas biasanya membuat kebanyakan orang menjadi pribadi yang canggung didepan ayahnya. Salah satu cara agar memiliki hubungan yang baik dengan ayah adalah memberanikan diri untuk berkomunikasi dengannya sesering mungkin. Maka dari itu, hubungan kamu dan ayah cepat akrab dan terhindar dari rasa canggung.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.