Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Tanda Adanya Guilt Tripping dalam Hubungan, Sadari Secepatnya!

ilustrasi sebuah hubungan (pexels.com/Polina Zimmerman)
ilustrasi sebuah hubungan (pexels.com/Polina Zimmerman)

Suatu tindakan yang bisa membuat seseorang rasa bersalah saat ini dikenal dengan istilah guilt tripping. Tindakan ini sebenarnya adalah bentuk dari komunikasi, baik yang dilakukan secara verbal atau pun nonverbal. Memungkinkan pasangan atau lawan bicara mereka merasa bersalah.

Contoh dari tindakan ini sangat banyak dan sering kali kita dengar. Salah satunya seperti “Oh jadi begini sikap kamu ke aku, setelah semua hal yang udah aku lakuin," pernyataan ini sering kamu dengar bukan? Selain kalimat yang tidak enak didengar, ada beberapa pertanda lainnya dari guilt tripping yang harus kamu ketahui. Yuk, simak ulasannya di bawah ini.

1.Selalu mengungkit pengorbanan

ilustrasi mengungkit pengorbanan (pexels.com/Timur Weber)
ilustrasi mengungkit pengorbanan (pexels.com/Timur Weber)

Dilansir dari marriage.com, guilt tripping yang dilakukan seseorang di antaranya suka mengungkit pengorbanan yang dilakukannya. Mulai dari pengorbanan yang bentuknya sederhana hingga yang paling kompleks. Hal ini mereka lakukan agar bisa memanipulasi kamu sebagai pasangannya.

Dengan begitu, secara tidak sadar kamu merasa wajib untuk memenuhi semua keinginannya. Metode ini dilakukan dengan memainkan empati penerima atau pasangan. Akibatnya timbul kekuasaan atas diri seseorang.

2.Menyetujui apa pun syarat dari pasangan

ilustrasi negosiasi (pexels.com/RDNE Stock project)
ilustrasi negosiasi (pexels.com/RDNE Stock project)

Tindakan guilt tripping memang bertujuan untuk membuat pasangannya setuju atas apa yang mereka syaratkan. Dengan cara memainkan emosional atas rasa bersalah, mereka akan membuat setiap tuntutannya terpenuhi. Bukan hanya sekali atau dua kali.

Mereka akan terus-terusan membuat kamu menyetujui setiap permintaanya. Tidak jarang permintaan yang diberikan sifatnya mengancam. Hal itu dilakukannya untuk kontrol dan kendali atas dirimu tentunya.

3.Mengungkit kesalahan di masa lalu

ilustrasi mengungkit kesalahan (pexels.com/Ketut Subiyanto)
ilustrasi mengungkit kesalahan (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Setiap orang tentu punya kesalahan yang dilakukan di masa lalu. Dilansir dari verywell, para pelaku guilt tripping suka sekali untuk mengungkit kesalahan masa lalu. Salah satunya dengan menjadikannya bahan di setiap pembicaraan.

Pasalnya mereka yang menyimpan rasa bersalah atas perilakunya di masa lalu tidak dapat berbuat apa-apa. Kebenaran akan kesalahan yang diperbuat akan terasa menyakitkan. Membuat kamu sulit terlepas dari hubungan tersebut.

4.Melakukan silent treatment

ilustrasi silent traetment (pexels.com/Alex Green)
ilustrasi silent traetment (pexels.com/Alex Green)

Apa pun masalah yang terjadi dalam sebuah hubungan tentu harus dibicarakan oleh kedua belah pihak. Namun, dalam kasus hubungan yang satu ini, pelaku akan melakukan silent treatment. Merupakan tindakan diam yang dimaksudkan untuk mengontrol atau menunjukan kekuatannya.

Sebaliknya taktik ini tentu tidak akan membuat masalah dalam suatu hubungan terselesaikan. Pasalnya, selain membuat pasangan bingung, mereka juga sering merasa bersalah. Efeknya, seseorang akan merasa frustasi dan menyalahkan dirinya sendiri.

5.Menggunakan sarkasme dalam diskusi

ilustrasi sarkasme (pexels.com/Vera Arsic)
ilustrasi sarkasme (pexels.com/Vera Arsic)

Berdasarkan informasi dari Talk Your Heart Out tanda dari guilt tripping bisa dilakukan dengan memakai sarkasme. Bentuk sarkasme yang dilakukan bisa berupa penghinaan hingga celaan. Bukan hanya itu mereka juga tidak segan untuk mengekspresikan kekesalan hingga rasa marah lewat kata-kata yang tidak enak didengar.

6.Sulit berkata tidak

ilustrasi sulit berkata tidak pada pasangan 9pexels.com/Pavel Danilyuk)
ilustrasi sulit berkata tidak pada pasangan 9pexels.com/Pavel Danilyuk)

Pertanda lainnya dari rasa bersalah yang terus-terus ditunjukan oleh seseorang, yaitu sulit untuk berkata tidak. Penolakan adalah hal yang sangat berat untuk dikatakan. Mengingat ada perasaan seperti hutang budi yang tidak bisa kamu lunasi.

Membuat kamu selalu menuruti dan tidak pernah menolak permintaan pasanganmu. Faktor lainnya kamu melakukan hal tersebut, yaitu karena sifat ketergantungan. Meski terasa ditekan dan diatur dalam hubungan kamu tidak bisa jauh darinya.

Hal ini tentu karena secara keseluruhan kamu sudah dikuasai oleh pasangan. Membuat segala macam tindakan yang mereka lakukan bukan lagi masalah. Justru jika kamu tidak menyetujuinya, maka perasaan ditinggal bisa saja muncul.

7.Kurangnya minat dalam menyelesaikan masalah

ilustrasi kurangnya minat menyelesaikan masalah (pexels.com/Timur Weber)
ilustrasi kurangnya minat menyelesaikan masalah (pexels.com/Timur Weber)

Dilansir dari Talk Your Heart Out, kurangnya minat untuk menyelesaikan masalah jadi salah satu pertanda bahwa guilt tripping ada dalam hubunganmu. Sikap inilah yang membuat masalah dengan pasangan tidak kunjung usai. Pasalnya, minat untuk menyelesaikannya tidak ada.

Para pelakunya cenderung membiarkan hal tersebut begitu saja, tanpa memikirkan perasaan orang lain. Dengan begitu, mereka akan membuat pasangan menyimpan rasa bersalah. Ini merupakan salah satu taktik untuk menekan pasangan.

Cukup banyak bukan tanda-tanda dari guilt tripping yang terjadi dalam sebuah hubungan. Yuk, coba identifikasi tandanya bersama pasangan, kira-kira ada atau tidak ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Fajar Laksmita
EditorFajar Laksmita
Follow Us