PDKT adalah proses pendekatan yang pasti kamu lalui saat ingin mengajak seseorang untuk berhubungan lebih serius denganmu. Maka dari itu, masa ini sangat penting untuk menentukan kelanjutan hubungan dengannya. Nyatanya juga banyak yang sudah merasa kecewa di masa ini.
Walau masa PDKT ini rasa cinta seolah sudah sangat menggebu-gebu, jika kamu sudah merasakan lima tanda berikut ini, maka sebenarnya masa PDKT-mu sudah tak sehat. Apa saja ya? Yuk, simak pembahasannya.
Baik kamu atau dia yang memulai duluan, intinya hubungan seks sebelum ada komitmen hanya mengedepankan nafsu belaka. Jika kamu berpikir bisa memiliki seseorang dengan memberikan seks, maka kamu salah besar. Seks itu berbeda dengan komitmen dalam hubungan.
Jika doi meminta pembuktian cinta dengan seks, maka pastilah doi bukan orang yang baik. Rasa sukanya sama kamu juga tak terlalu besar. Karena orang yang serius sayang sama kamu akan menjaga nilai penghargaan termasuk kesucian diri.
Tahu deh di saat PDKT kamu itu harus memperlihatkan kesungguhan serta kebaikan dirimu supaya doi melirik ke arahmu. Namun, jangan sampai jadi mengorbankan materi yang berlebihan. Apalagi jika sampai di luar batas kemampuan. Karena sekali lagi, belum tentu doi jadi kekasihmu.
Kamu harusnya sadar di saat doi meminta sesuatu terus menerus dengan mengandalkan rasa sukamu, maka pastu tujuannya hanya materi saja. Coba lihat sikapnya saat kamu sudah tak memberinya sesuatu lagi, pasti kamu dicuekin.
PDKT memang harus modal, salah satunya adalah modal waktu. Tapi, jangan sampai kamu mengorbankan sebagian besar waktu yang kamu punya hanya untuk PDKT atau berusaha menyenangkan gebetan sana. Sedangkan dirimu lupa untuk sekolah atau bekerja.
PDKT yang dewasa itu tahu waktu dan prioritas. Ketika memang waktunya bekerja, maka doi pasti mengerti dan tak akan mengganggu dirimu. Saat PDKT malah membuat dirimu jadi tak tahu waktu, sebaiknya dirimu sadar dan coba mengerem rasa ingin selalu bersama. Coba realistis. Dirimu juga butuh pengembangan diri.
Justru PDKT yang sehat itu kamu bisa membawa gebetan untuk main dan bergaul dengan lingkungan sosial dirimu. Begitu juga sebaliknya. Jika saat PDKT kamu malah dipaksa menjauh dan tidak boleh bergaul lagi, maka sebenarnya gebetan bukan orang yang pas buatmu.
Apa pun alasannya, pasangan yang baik tidak akan menarik dirimu dari lingkungan dimana kamu berasal. Beda ceritanya kalau lingkunganmu memang buruk. Tapi kalau lingkungan tak bermasalah dan dia memaksamu hanya fokus sama dia, sejatinya yang bermasalah adalah dirinya.
Misalnya sebelum mengenal dia, kamu adalah orang yang taat beribadah, juga tak pernah berbohong. Namun setelah mengenal dia, kamu jadi terpaksa harus selalu berbohong ke orang tua misalnya untuk jalan bersama dia. Kamu pun jadi lupa meluangkan waktu beribadah.
Dari sini harusnya kamu segera sadar bahwa hal ini tidaklah benar. Carilah pasangan hidup yang membuat dirimu jadi lebih baik, bukannya jadi tambah buruk dan melupakan kebiasaan baik yang sudah kamu lakukan sejak dulu.
Jadi, bukan hanya hubungan pacaran atau pernikahan saja yang bisa toxic. Masih PDKT pun bisa toxic, terutama ketika dirimu salah menilai orang karena terlalu cepat bilang cinta. Jadi, usahakan buka mata sedikit walau sedang kasmaran.