Mencintai adalah hal yang membahagiakan, namun tak jarang seseorang bisa jadi kehilangan akal sehat karena cinta yang berlebihan. Terry Hatkoff, sosiolog asal California State University, membuat penelitian mengenai tipe cinta yang dimiliki individu.
Hasil dari 50 pertanyaan pada penelitiannya tersebut, membedakan individu menjadi enam kategori. Keenam kategori tersebut adalah sebagai berikut.
Cinta romantis dilandasi oleh gairah dan ketertarikan seksual. Kamu jatuh cinta dengan gestur romantis yang diberikan pasangan. Kamu berharap scene film komedi romantis yang kamu tonton terjadi dalam kehidupan nyata.
Tipe cinta ini terbiasa menunjukkan kasih sayang melalui hal yang tampak nyata, seperti saling menyuapi, memberi bunga di hari spesial, atau makan malam romantis di akhir pekan. Kehangatan dan perhatian seperti ini juga yang kamu inginkan dari pasangan.
Tipe best friend adalah ketika kamu merasa pasangan juga berperan sebagai sahabat untukmu. Ia melakukan hal serupa seperti teman, tertawa bersama tanpa terlalu mempedulikan gairah yang kalian miliki satu sama lain.
Kamu merasa, persahabatan kalian lebih kuat daripada ketertarikan secara fisik. Nilai-nilai kasih sayang yang kalian pegang cukup berlandaskan kepercayaan, rasa aman, debaran hati dan ketulusan.
Hal tersebut lain dengan tipe romantis yang melakukan hal manis. Tipe best friend justru senang jika bisa saling 'mengejek' pasangan.
Jika kamu memiliki tipe cinta logis, setiap perlakuanmu pada pasangan akan berdasarkan logika. Misalnya, kamu suka dia karena dia orang yang cerdas, taat ibadah, atau karena dia tipe pekerja keras yang pandai menjalankan bisnis.
Kamu dan pasangan tak segan membicarakan arah hubungan. Kalian juga suka mencocokkan latar belakang masing-masing.
Ini adalah prioritas utamamu menilai dan mencari pendamping hidup. Kamu hanya akan mengencani seseorang yang serius dan memiliki tujuan bersama dalam hubungan.
Seperti pasangan posesif pada umumnya, kamu lebih rentan cemburu dan terobsesi terhadap pasangan. Namun, posesif di sini sebenarnya juga ada penyebabnya.
Hal ini terjadi karena kamu ingin memastikan bahwa pasangan ada di sisimu. Kamu menginginkan pasangan yang loyal. Inilah kualitas pertama yang kamu lihat dari seseorang.
Namun sisi jeleknya, kamu mungkin akan mudah curiga terhadap pasangan. Sulit bagimu untuk percaya sepenuhnya pada pasangan. Apabila sikap ini berlebihan, maka akan membuat pasangan terkekang dan justru menjadi masalah dalam hubungan.
Playful di sini adalah ketika kamu bisa menikmati cinta yang dimiliki bersama pasangan. Kehidupan asmaramu bukan hanya tentang perhatian romantis. Kamu justru sering berbagi pemikiran, ide, atau gagasan dengannya. Tipe cinta ini muncul karena terbiasa.
Kalau kamu pernah mengalami cinta lokasi atau pacaran dengan teman sekolah, kuliah, atau kantor yang sering bertemu, bisa jadi kamu memiliki tipe cinta ini. Kehidupan cintamu tidak mudah mengalami drama.
Kamu akan membuat hubungan mengalir apa adanya, ketimbang mengedepankan gairah atau passion seperti tipe cinta posesif.
Tipe cinta unselfish memprioritaskan pasangannya. Hubungan dipupuk dengan ketulusan dan cinta tanpa syarat.
Kamu tahu bahwa cinta butuh pengorbanan, maka kamu selalu mencoba memahami pasangan. Bahkan dalam beberapa kasus, kamu bisa merelakan apabila orang yang kamu cintai ternyata lebih bahagia dengan orang lain.
Kamu tidak pernah mencoba untuk mengubah pasanganmu karena kamu mencintai dia apa adanya. Ini juga berarti kamu peduli dengan apa yang dibutuhkan pasangan dan kebahagiaannya.
Itu tadi beberapa kategori tipe cinta menurut Terry Hatkoff. Kalau sudah tahu tipe cinta dominan yang kamu miliki, kamu jadi mengerti apa yang kamu butuhkan dalam hubungan dan orang seperti apa yang cocok untukmu nanti.