Lakukan 5 Hal Ini agar Kamu Tidak Menjadi Pasangan yang Posesif

07 Mei 2021, 18:36 WIB

ilustrasi seorang perempuan (Unsplash.com/omid_ghaf)

Merasa cemburu bila pasangan dekat dengan orang lain tentu wajar. Namanya juga kamu mencintainya. Namun bila rasa tersebut begitu kuat, sedikit-sedikit cemburu, serta seakan benar-benar menjadi pemilik atas dirinya, kamu mungkin layak disebut posesif.

Di titik ini, perilakumu sudah gak lagi membuatnya nyaman. Tindakanmu berbeda dari kecemburuan pada umumnya yang justru bisa membuat si dia merasa lebih dicintai. Nah, biar dia gak menderita menjadi pasanganmu, lima hal berikut ini perlu kamu lakukan.

1. Gak usah sibuk memeriksa ponselnya

ilustrasi pria muda (Unsplash.com/vpznc)

Sudah dibolehkan meminjam ponsel saat kamu membutuhkannya saja sudah bagus banget. Misalnya, saat milikmu sendiri ketinggalan atau kehabisan kuota internet. Itu artinya, dia gak merasa perlu menyembunyikan apa pun darimu.

Tinggal kamu, mau cukup puas dengan tanda ini atau gak. Jangan-jangan, kamu malah jadi gatal ingin memeriksa seluruh isi ponsel bahkan membuka akun media sosialnya? Kalau kamu mengikuti dorongan hati yang gak jelas begini, dia bakal merasa terus dicurigai dan privasinya dilanggar.

2. Gak perlu mendadak menjadi mata-mata

ilustrasi perempuan bertopi (Unsplash.com/guitarist321)

Kalau pada poin pertama kamu tak henti-hentinya mengawasi isi ponsel pasangan, kali ini langsung di dunia nyata. Kamu sering banget diam-diam mengikuti atau mengecek keberadaannya dari teman-teman terdekatnya.

Padahal, melakukan kedua hal itu gak akan sepenuhnya membuat kamu lega. Makin sering kamu melakukannya, kamu semakin gak benar-benar memercayainya. Hubungan kalian pun menjadi rapuh.

3. Beri kebebasan untuknya bekerja dan melakukan hobi

ilustrasi seseorang memotret (Unsplash.com/evan_king)

Bekerja itu sesuatu yang baik, kan? Begitu pula melakukan hobi. Ini penting untuk mendatangkan kegembiraan tersendiri dan menghapus rasa penat. Jadi, jangan justru mempersempit kebebasannya, ya!

Bekerja selalu membutuhkan konsentrasi tinggi dan gak jarang menimbulkan tekanan tersendiri. Maka kamu gak perlu menambah tekanan itu dengan kecurigaan atau rasa cemburu yang berlebihan.

Pun jika dia melakukan hobinya di waktu senggang, bukan berarti dia gak ingin menghabiskan waktu berdua denganmu kok. Sejauh gak berlebihan, ini justru akan membuatnya lebih fresh saat tiba waktunya untuk bersamamu.

4. Jangan lekas sewot kalau dia masih lebih suka curhat pada sahabat ketimbang padamu

ilustrasi dua pria (Unsplash.com/zalishchyker)

Mungkin kamu agak terganggu dengan kebiasan ini. Timbul perasaan curiga, jangan-jangan dia lebih memercayai sahabatnya ketimbang kamu. Eits, jangan terlalu cepat menyimpulkan, ya!

Coba diingat-ingat lagi. Dia lebih lama mengenalmu atau sahabatnya? Bila dia lebih lama mengenal sahabatnya, wajar jika dia lebih mudah mencurahkan isi hati padanya. Pun bisa jadi dia sengaja gak banyak curhat padamu agar kamu gak khawatir.

5. Beri kesempatan untuknya bersenang-senang dengan teman

ilustrasi empat perempuan (Unsplash.com/mau_productions)

Kalau kamu cowok, selalu ada bagian dari dunia cewek yang gak sepenuhnya bisa kamu pahami. Demikian pula bila kamu cewek, selalu ada bagian dari dunia cowok yang sulit untuk kamu mengerti.

Jadi, meski kalian berpasangan dan jelas saling sayang, dia dan dirimu sendiri tetap butuh waktu bersama teman-teman dengan jenis kelamin sama. Itu akan membuatnya lebih bisa dimengerti oleh orang lain.

Bahkan kamu juga gak boleh melarangnya berteman dengan lawan jenis, lho. Bagaimanapun, pasangan dan teman itu sama-sama dibutuhkan dalam kehidupan siapa pun. Asal gak berlebihan dalam berinteraksi, tidak apa-apa, kan?

Dengan melakukan kelima hal di atas, dia pasti akan lebih senang menjadi pasanganmu. Kalau dia sudah nyaman banget sama kamu, posisimu di hatinya juga otomatis aman. Gak usah takut tergeser.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.