5 Tips Move On setelah Putus dari Situationship, Auto Gak Galau!

Pertama, kamu harus mau berbuat baik terhadap dirimu sendiri. Jangan menyalahkan dirimu atas segala yang sudah terjadi. Ingatlah bahwa semua ini terjadi pasti ada hikmahnya. Selalu berusaha untuk berpikir positif dan jangan sampai hal ini membawa dampak negatif kepada kehidupanmu.

Melansir dari Huffington Post, Sabrina Bendory, selaku relationship dan dating coach menjelaskan, "Bukan apa yang terjadi pada kita, tapi cerita yang kita ceritakan pada diri kita sendiri tentang apa yang terjadi itulah yang menentukan apakah kita menderita atau tumbuh. Jika kamu berkata pada diri sendiri 'dia meninggalkanku karena aku tidak cukup baik' maka hal itu akan tertanam dan tertanam dalam diri kita. Itu menjadi bagian dari ceritamu."

Selalu ingatlah bahwa mungkin memang kamu dan si doi tidak berjodoh. Jika terus dipaksakan untuk berjodoh, siapa tahu itu malah membawa petaka untuk dirimu ataupun dirinya. Jadi, kamu harus siap dengan fakta bahwa memang kamu dan dia tidak berjodoh.

"Kamu tidak melakukan kesalahan apa pun di sini. Itu bukanlah sebuah kekalahan. Faktanya, tidak semua orang cocok dan itu tidak masalah," tambah Bendory.

Melakukan hal-hal yang membuatmu merasa senang dan bersemangat bisa jadi salah satu caramu untuk melupakan si doi. Alih-alih mengingat segala kenangan yang pernah kamu lakukan bersama, kamu bisa mengalihkan pikiranmu untuk melakukan hobi favoritmu.

"Kamu tidak melakukan kesalahan apa pun, hanya saja tidak cukup untuk mempertahankan hubungan. Daripada terus-menerus mengalihkan fokusmu ke hal lain, pikirkan tentang sesuatu yang kamu sukai atau sesuatu yang membuatmu bahagia," pungkas Bendory.

Ini mungkin tampak sepele, tetapi lebih mudah diucapkan daripada dilakukan. Jika kamu tidak membiarkan dirimu merasakan emosi yang kamu alami, akan lebih sulit untuk percaya bahwa kamu pantas mendapatkan kenyamanan dan dukungan. Untuk lebih jelasnya, kamu tentu saja melakukannya. Kamu tidak hanya harus bersandar pada teman dan keluargamu tetapi perhatikan caramu membicarakan apa yang terjadi.

Melansir dari SELF, Vernessa Roberts, selaku terapis pernikahan dan keluarga berlisensi mengatakan, "Jika kamu mendapati dirimu mengatakan hal-hal seperti, 'Itu tidak masalah' atau, 'Kita bahkan tidak bersama', mungkin inilah saatnya untuk lebih jujur ​​​​tentang perasaanmu. Dan tidak apa-apa jika kamu meminta teman dan anggota keluargamu untuk mendengarkan saja (yaitu menyimpan pendapat jujur ​​mereka untuk diri mereka sendiri)."

Selanjutnya, kamu bisa menulis apa pun yang kamu rasakan dan yang kamu pikirkan. Ini bisa jadi cara efektif jika kamu merasa kesulitan untuk menceritakan apa yang kamu rasakan. Dengan menulis, kamu bisa jadi lebih bersikap apa adanya, dan tidak perlu malu karena hanya kamu lah yang bisa membaca jurnal atau tulisan tersebut.

Seperti yang dilaporkan SELF sebelumnya, menuliskan pikiran negatifmu dapat membantu kamu menyelidiki perasaanmu lebih dalam. Dengan menulis, kamu bisa berekspresi lebih leluasa tanpa takut dinilai oleh orang lain. Cocok banget untuk kamu yang hobi menulis, nih.

Nah, lima tips di atas bisa banget kamu terapkan setelah kamu ditinggal si doi. Ingatlah untuk jangan terlalu terpuruk atas segala hal yang kamu alami saat ini. Alih-alih, lakukan hal-hal yang kamu sukai untuk mengalihkan pikiranmu dari hal-hal negatif.