Terlahir sebagai seorang wanita adalah sesuatu yang tentu saja gak bisa kita pilih. Namun, jadi wanita seperti apa kita nantinya, semua berada di dalam genggaman kita sendiri. Sayangnya, banyak sekali anggapan bahwa wanita tetap harus memilih antara menjadi wanita karier atau menjadi ibu rumah tangga.
Padahal, kedua hal tersebut bukanlah pilihan. Wanita gak harus memilih salah satu di antara keduanya. Kenapa? Begini nih penjelasannya.
Seorang wanita adalah sosok yang tangguh dan multi-tasking. Mereka yang merupakan wanita karier pun bukan mustahil untuk menjadi ibu rumah tangga. Bukan hanya untuk membantu finansial keluarga, pekerjaan yang dia lakukan juga sebagai pembuktian jati diri dan caranya untuk membantu orang lain. Makanya, sangat gak pas kalau kita meminta seorang wanita untuk memilih antara menjadi wanita karier atau ibu rumah tangga.
Ketika seorang perempuan mengambil keputusan dalam hidupnya, baik itu untuk berkarier, berbisnis, atau menjadi ibu rumah tangga, semua adalah hak dan kebebasan yang nyata baginya.
Sama seperti pria, mereka gak perlu menyatakan hal itu sebagai pilihan, tapi merupakan sebuah keputusan yang tentu saja juga tetap bisa dilakukan secara bersamaan. Memangnya seorang wanita karier yang sudah berkeluarga gak bisa melakukan pekerjaan ibu rumah tangga?
Lagi dan lagi, rasa-rasanya, menyematkan label pada seorang wanita berdasarkan pekerjaannya tetap terasa kurang pantas. Karena bagaimanapun juga, wanita gak selemah itu untuk hanya memilih satu dari banyaknya jenis pekerjaan yang mereka bisa lakukan.
Wanita itu tangguh dan cerdas kok, mereka punya kemampuan untuk melakukan dua atau bahkan tiga hingga empat sekalipun pekerjaan.
Kenapa pilihan yang tersedia selalu hanya ada dua? Bukankah wanita juga bisa jadi istri yang menyenangkan hati suaminya? Anak yang berbakti pada orangtuanya? Saudara yang membanggakan bagi saudaranya yang lain? Dan masih banyak lagi hal lainnya. Jadi, kenapa pilihannya selalu antara wanita karier atau ibu rumah tangga?
Mengkotak-kotakkan dan mengklasifikasikan wanita berdasarkan pada pekerjaan yang digelutinya bukanlah sesuatu yang bisa dibenarkan. Semua orang, baik laki-laki maupun wanita, mempunyai hak yang sama kan? Lalu kenapa wanita harus memilih sementara pria gak diperlakukan serupa?
Siapa pun orang di luar sana yang masih memandang rendah pekerjaan ibu rumah tangga, atau masih memandang sebelah mata mereka yang bekerja dan menitipkan anak-anaknya, kalian semua harusnya tahu bahwa semua orang memiliki alasan. Semua orang memiliki pertimbangan yang tentunya sudah dipikirkan sebaik mungkin. So, stop judging!