Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kenali Fenomena Office Air, Udara Kantor yang Merusak Penampilan!

Ilustrasi efek office air (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Bagi kamu yang menjadikan 'ngantor' sebagai rutinitas setiap harinya, pasti seringkali menemukan bahwa tampilan riasan maupun rambut, semakin berkurang perlahan menuju penghujung hari. Bahkan, ini terjadi sebelum waktu jam pulang. 

Riasan wajah yang menggumpal, rambut lepek, serta kulit berminyak maupun kering, seringkali terjadi ketiak sedang di kantor. Padahal, kamu sudah mempersiapkannya dengan sempurna dari rumah. Ternyata, fenomena ini sedang marak dibahas di media sosial. 

Di TikTok, banyak Content Creator yang mengunggah konten mengenai dirinya yang terkena "Office Air", atau keadaan udara khas kantor yang membuat kekacauan tampilan. Lantas, bagaimana fenomena ini bisa terjadi dan apa saja yang jadi penyebabnya? Yuk, kita bahas bareng di sini!

1. Apa itu fenomena office air?

Ilustrasi office air (pexels.com/KATRIN BOLOVTSOVA)

Fenomena ini merupakan percakapan tentang "office air" yang terjadi di media sosial, khususnya TikTok, adalah tentang pengalaman para wanita yang merasa cantik setelah menata rambut dan riasan wajah untuk bekerja, tetapi merasa penampilan mereka itu telah hilang di penghujung hari.

"Udara kantor (office air) tidak hanya memengaruhi penampilan dan perasaan, beberapa wanita mengatakan hal itu juga dapat memengaruhi kinerja mereka. Hal ini tentu saja membuat para wanita tersebut tidak percaya diri, padahal ini sangat penting di tempat kerja," kata Hope Dougherty, seorang akuntan dan Content Creator, mengutip laman Live Now Fox. 

2. Apa yang menyebabkan office air?

Ilustrasi office air (pexels.com/Magnetme)

Sebagian orang percaya penyebabnya adalah pencahayaan neon yang steril, sirkulasi udara yang tidak memadai, atau pemanas dan pendingin ruangan yang terus-menerus. Sementara itu, ada pendapat yang lain menyalahkan lingkungan toxic yang menjadi penyebabnya.

“Saat orang mengatakan, 'office air', mereka biasanya merujuk pada kombinasi pencahayaan buatan, kurangnya ventilasi, dan paparan perangkat elektronik secara terus-menerus yang membentuk atmosfer unik di dalam sebagian besar lingkungan kantor,” ungkap konsultan dokter kulit, Dr. Stephanie Ho dari Stephanie Ho Dermatology, mengutip Her World Singapore.

Ia menjelaskan bahwa kurangnya unsur-unsur alami seperti sinar matahari, udara segar, dan gerakan fisik, serta paparan layar, lampu neon, dan AC dalam jangka waktu lama, semuanya dapat berdampak negatif pada tingkat energi dan penampilan. 

3. Bagaimana AC menjadi penyebab utama fenomena office air?

Ilustrasi office air (pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)

Salah satu efek samping yang paling jelas dan umum dari berada di kantor sepanjang hari adalah kulit kering atau dehidrasi akibat paparan AC dalam waktu lama. Karena sistem AC menghilangkan kelembapan untuk mendinginkan udara, kulit dapat kehilangan kelembapan akibat udara, yang menyebabkan kulit kering, kusam, dan kurang berseri. 

Selain itu, suhu kantor yang lebih dingin juga mengurangi keringat dan produksi minyak, yang selanjutnya dapat memperparah kekeringan dan dehidrasi kulit. Kurangnya ventilasi karena jendela yang tertutup rapat, juga menjadi penyebab hilangnya kelembapan pada kulit dan rambut, yang menyebabkan kekeringan secara menyeluruh.

Ditambah lagi, meskipun berada di dalam ruangan, kulit tidak aman dari kerusakan akibat sinar matahari saat bekerja. Penetrasi UVA melalui kaca dan sinar matahari yang terlihat dapat mencapai kulit dan menyebabkan penuaan dini pada kulit, yang dapat memperburuk gangguan pigmentasi seperti melasma.

Menurut Dr. Mary Sommerlad, seorang konsultan dermatologis London, berbagi bahwa paparan berulang terhadap kondisi kantor ini dapat menyebabkan berbagai tanda fisik.

“Rambut akan kehilangan kilau dan menjadi kusut, terutama bagi mereka yang memiliki tipe rambut bergelombang, ikal, atau melingkar. Kuku juga bisa menjadi rapuh, bibir dan tangan bisa sangat rentan terhadap dehidrasi, yang menyebabkan kulit pecah-pecah,” katanya mengutip Bustle. 

4. Cara mengatasi office air

Ilustrasi office air (pexels.com/Mike Jones)

Dr. Ho pun membagikan tips, melalui laman Her World Singapore, untuk menjaga kulit tetap tampak sehat dan berseri saat bekerja di kantor. Berikut kiat-kiatnya. 

Menjaga kulit tetap terhidrasi
Gunakan pelembap dengan kandungan hyaluconic acid, ceramide, gliserin, atau squalene untuk menghidrasi kulit dan memperbaiki lapisan kulit. Pelembab bibir dan tangan juga dianjurkan.

Beristirahatlah sejenak dari layar
Setiap dua puluh menit, tataplah ke kejauhan, sebaiknya ke arah tanaman hijau, selama sekitar lima hingga sepuluh menit untuk mengistirahatkan mata. Siapkan juga tetes mata, hingga memakai kacamata dengan filter blue light jika sudah terasa membebankan. 

Bergerak lebih banyak
Cobalah pergi makan siang di tempat yang bisa ditempuh dengan berjalan kaki, hingga berjalan-jalanlah mengelilingi kantor. Lebih baik lagi, minum lebih banyak air agar tetap terhidrasi.  

Minum banyak cairan bebas gula
Pastikan untuk minum banyak air dan cairan lain tanpa gula, seperti teh hijau, untuk menghidrasi tubuh. Hidrasi yang memadai akan membantu menjaga lapisan kelembapan kulit dan mencegah kekeringan, yang ditimbulkan dari AC maupun pemanas ruangan. 

Tambahkan pelembab udara di dekat meja untuk mengatasi udara kering
Yang terakhir namun tidak kalah pentingnya, pelembap udara dapat membantu menjaga tingkat hidrasi kulit dengan memasukkan uap air ke udara di lingkungan kantor yang kering.

5. Gaya hidup sehat jadi salah satu kuncinya

Ilustrasi office air (pexels.com/Vitaly Gariev)

Dr. Ho mengatakan bahwa masalah kulit lainnya yang timbul akibat "office air" meliputi lingkaran hitam akibat kelelahan di depan layar dan kurang tidur, kerutan dan garis-garis halus, serta jerawat, yang dapat dipicu oleh stres, penggunaan kosmetik berlebihan atau sentuhan wajah yang terus-menerus.

Adapun work-life balance yang buruk atau peran yang menuntut sudah cukup membuat stres. Hal itu benar-benar dapat memengaruhi cara kamu menampilkan diri di kantor. Menghadapi jam kerja yang panjang dan menuntut serta kurang tidur dapat terlihat sebagai tanda-tanda yang terlihat dari luar.

Arasteh Gatchpazian, Ph.D., seorang psikolog sosial, menyarankan bahwa bekerja berlebihan dapat merusak tubuh. Tidur malam yang buruk, terutama yang terjadi berturut-turut, juga dapat memengaruhi suasana hati, penampilan, dan fokus keesokan harinya.

“Stres kronis yang berhubungan dengan pekerjaan dapat muncul dalam berbagai cara secara fisik: sakit kepala, ketegangan otot, masalah kulit (jerawat, kulit kusam), kekebalan tubuh yang melemah, dan peningkatan risiko masalah kardiovaskular,” katanya mengutip Bustle. 

Meskipun office air mungkin menjadi salah satu penyebab menurunnya penampilan luar sehari-hari di kantor, merawat diri dengan menggunakan skincare tepat, hingga gaya hidup sehat sangat dianjurkan. Jadi, apakah kamu pernah dilanda fenomena office air?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Pinka Wima
EditorPinka Wima
Follow Us