IN2MF 2024 Bawa Modest Fashion dan Wastra Dilirik Pasar Global

IN2MF siap membawa modest fashion agar dilirik pasar global. Dalam dunia mode, minat modest fashion atau gaya berbusana santun makin meningkat. Apalagi, Indonesia memiliki desainer-desainer yang potensial dalam bidang modest fashion.

Itu sebabnya, Indonesia Fashion Chamber (IFC) bekerjasama dengan BI menggelar IN2MF sebagai wadah untuk memperkuat daya tarik modest fashion lokal ke kancah internasional.

“Di tahun ketiga penyelenggaraan IN2MF, kami menargetkan IN2MF dapat mendukung percepatan Indonesia sebagai pusat modest fashion dunia melalui tiga strategi utama. Pertama, memperkuat ekosistem modest fashion, mencakup dari kreasi, produksi, distribusi,  penjualan, promosi, hingga pembinaan/pendampingan," ujar Ita Rulina selaku Direktur Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah Bank Indonesia.

IN2MF berupaya membawa kain wastra dikenal oleh pasar global. Kain tenun di Timur mungkin belum terlalu terkenal seperti produksi batik di Jawa. Maka dari itu, IN2MF berperan membawa kain wastra nusantara lebih dikenal oleh masyarakat luas, baik domestik maupun mancanegara. 

Ita Rulina menjelaskan bahwa hadirnya IN2MF merupakan wadah kolaborasi untuk saling mendukung kreativitas dan inovasi satu sama lain. Ita juga berharap bahwa IN2MF bisa menggaet lebih banyak anak muda untuk lebih akrab dengan wastra Indonesia.

"Modest fashion kita harus unik. Teman-teman saudara kita di Turki atau Dubai juga jualan modest fashion, tapi semuanya sama saja. Apa tuh? Gak ada yang pakai wastra. Kalau kita kekuatannya adalah pakai wastra. Wastra kita jutaan motifnya dan ini kita lakukan supaya Indonesia menjadi rujukan modest fashion dunia," ujar Ita pada Kick Off IN2MF di Hotel Fairmont, Jakarta, Kamis (24/10/2024).

Cukup berbeda dengan pagelaran fashion lainnya, kali ini IN2MF hadir dengan konsep yang lebih segar bagi pelaku industri modest fashion. Puncak acara IN2MF yang akan digelar pada 30-3 November di Hall A & Cenderawasih JCC Jakarta ini, gak hanya mempersembahkan fashion show.

Ita menambahkan, "Kita akan adakan seminar FGD untuk meningkatkan kapasitas kawan-kawan desainer, kawan-kawan pengrajin batik, dan lain-lain."

Kegiatan IN2MF mencakup fashion show, pameran dagang berstandar internasional, seminar, Focus Group Discussion (FGD) tentang tren dan bisnis modest fashion. IN2MF juga menghadirkan Business Matching Traditional Textiles antara artisan wastra Indonesia dengan desainer dan pelaku usaha modest fashion. 

IN2MF 2024 mengusung tema “Elevating Sustainable Modest Fashion to The Global Stage”. Tema ini menjadi upaya atau dorongan agar wastra Indonesia bisa dioptimalkan potensinya di dalam produk sustainable modest fashion.

“Sesuai tema yang diangkat tahun ini, Elevating Sustainable Modest Fashion to The Global Stage, IN2MF menekankan pada target penguatan produk sustainable modest fashion dan memasarkan ke pasar global. Tahun ini, IN2MF semakin menggiatkan program-program yang dapat meningkatkan kolaborasi antara desainer, brand, influencer, konsumen, pelaku industri, hingga dengan acara-acara nasional maupun internasional," ucap Ali Charisma, Advisory Board Indonesian Fashion Chamber (IFC).

Ali melihat bahwa generasi muda lebih suka lebih suka menggunakan wastra dengan konsep atau style yang mudah. Hal ini coba ditunjukkan Ali melalui pagelaran IN2MF kali ini.

Ali memaparkan bahwa IN2MF menggunakan wastra karena banyak orang tertarik dengan cerita. Setiap kain wastra Indonesia tentu memiliki cerita atau filosofi yang berbeda-beda.

"Kita sebagai modest fashion, jangan terlalu ketinggalan amat. Ada konsep sustainability dan empowering supaya produk kita ber-value atau dinilai dari sisi storytelling dan itu harus melalui wastra," sambung Ali.

Puncak pagelaran IN2MF 2024 akan menampilkan lebih dari 1500 koleksi modest fashion terbaru yang terdiri dari 200 lebih desainer dan jenama yang akan berpartisipasi. Selain itu, Ali menyebut akan ada sekitar 10 desainer international yang akan bergabung dalam sesi-sesi seminar dan FGD. 

Beberapa jenama modest fashion yang berpartisipasi antara lain Ali Charisma, Ayu Dyah Andari, Batik Chic by Novita Yunus, BT by Batik Trusmi, Calla The Label, CHIKIGO by Chiki Fawzi, Deden Siswanto, Dian Pelangi, Hannie Hananto, HijabChic, Itang Yunasz, Irna Mutiara, Jenna&Kaia, KursienKarzai, Khanaan, Kami., Mazu Label, Nadjani, Restu Anggraini, Sofie, Vanilla Hijab, Wignyo, hingga Zeta Prive.

Jenama-jenama di atas nantinya akan membawa koleksi modest fashion yang sudah dibalut dengan sentuhan wastra. Ada yang menggunakan batik, songket, tenun ikat, tenun ATBM, lurik, tapis, sasirangan, jumputan, eco print, bordir, dan rajutan.