Shea Butter dalam Perawatan Kulit: Cara Penggunaan dan Efek Sampingnya
Akhir-akhir ini kamu mungkin sering mendengar kandungan shea butter dalam ragam produk perawatan kulit. Shea butter sendiri merupakan salah satu bahan alami yang punya manfaat baik untuk kulit, seperti bisa melembapkan, mengurangi garis-garis halus dan kerutan, hingga menenangkan kondisi kulit seperti eksim, dan sebagainya.
Untuk bisa mendapat ragam manfaat tersebut, penting agar kamu mengetahui cara penggunaannya dan mengenali efek samping yang ditimbulkan. Biar gak salah langkah, yuk simak penjelasan dari para ahli di bawah!
1. Apa itu shea butter?
Secara teknis, shea butter merupakan salah satu bahan alami dalam perawatan kulit yang berasal dari kacang pohon shea Afrika. Y. Claire Chang, dokter kulit kosmetik bersertifikat, dilansir Byrdie, menyebut, bahwa bahan ini kaya akan asam lemak, antioksidan, serta vitamin.
"Pada dasarnya ini adalah minyak padat. Selain itu, shea butter juga mengandung lima asam lemak esensial yang sebagian besar berasal dari asam stearat dan oleat. Lalu, ada juga dari fitosterol, vitamin E dan D, serta allantoin yang baik untuk menyembuhkan iritasi kulit," tambah Michelle Wong, seorang ahli kimia kosmetik, dikutip Byrdie.
2. Cara penggunaan shea butter
Selain membeli produk perawatan yang di dalamnya sudah terkandung shea butter, kamu bisa juga meraciknya sendiri sesuai dengan kebutuhan kulit. Ada dua tips yang bisa diikuti, pertama, dengan menambahkannya ke dalam produk perawatan atau kecantikan, seperti lipstik, lipbalm, body butter, serta krim tubuh. Kedua, kamu bisa juga mengoleskannya langsung pada area kulit yang butuh dilembapkan.
Namun, Wong menyarankan, "Shea butter paling baik dimasukkan ke dalam pelembap dengan bahan lain, sehingga lebih mudah dioleskan karena biasanya berbentuk padat kental pada suhu kamar".
3. Efek samping penggunaan shea butter
Meskipun ini adalah bahan alami, tetapi pada beberapa orang yang menggunakan shea butter dalam rangkaian perawatannya bisa menimbulkan efek samping, seperti reaksi alergi. Sehingga, Anjali Sayee, seorang penulis topik perawatan kulit, dikutip stylecraze, mengusulkan agar melakukan uji tempel pada lengan bawah sebelum mengoleskannya ke wajah.
Jika dalam uji coba tersebut kamu merasakan beberapa reaksi, seperti mual, muncul ruam, gatal, juga pusing, maka kemungkinan besar kamu gak cocok dengan bahan ini. Selain itu, jika kamu punya riwayat alergi terhadap kacang pohon, penggunaan shea butter juga gak direkomendasikan.
4. Sifat yang dimiliki shea butter
Shea butter memiliki sifat melembapkan yang dapat membantu meningkatkan produksi kolagen dalam kulit. Hal ini dinilai mampu meminimalkan munculnya garis-garis halus dan membuat kulitmu tampak lebih plumpy.
Gak berhenti sampai di sana, Kathryn Watson, penulis topik kesehatan, dikutip Healthline, mengatakan, bahwa sifat pelembap dan antioksidan yang dimiliki shea butter juga mampu memproduksi sel-sel kulit baru yang sehat. Dengan begitu, kamu akan memiliki lebih sedikit sel kulit mati untuk regenerasi sel segar di epidermis.
5. Shea butter bisa menyumbat pori-pori?
Buat kamu yang punya masalah dengan pori-pori besar dan kulit berjerawat, gak perlu khawatir. Sebab, shea butter ternyata kaya akan berbagai jenis asam lemak yang dinilai mampu membersihkan kulit dari sebum (minyak berlebih).
Watson mengungkapkan, shea butter juga bisa mengembalikan kelembapan pada kulit dan menguncinya di epidermis. Hasilnya, pemulihan keseimbangan minyak di kulit bisa membantu menghentikan jerawat, bahkan sebelum timbul.
Dr. Chang juga menambahkan, "Banyak pasien yang rentan berjerawat khawatir dengan pelembap yang berlebihan karena takut akan menyumbat pori-pori. Shea butter bersifat non-komedogenik, sehingga gak akan menyumbat pori-pori".
Demikianlah penjelasan seputar shea butter, mulai dari manfaat, cara penggunaan, hingga efek sampingnya. Buat kamu yang tertarik menggunakan bahan ini, pastikan untuk lakukan uji alergi dulu, ya!
