Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Bro, Hindari 5 Komentar Ini Biar Kamu Gak Dianggap Mansplaining

Unsplash/ Anna Vander Stel
Unsplash/ Anna Vander Stel

Istilah masplaining belakangan mulai banyak digunakan. Hal ini merujuk pada bagaimana seorang laki-laki menjelaskan sesuatu kepada perempuan dengan cara arogan dan merendahkan. Selain seksis, hal tersebut tentu langsung membuat perempuan ilfeel.

Nah, biar gak sampai melakukannya, hindari mengatakan 5 kalimat di bawah ini, ya.

1."Catcalling itu bentuk pujian dari cowok, cewek harusnya senang."

Unsplash/ Les Anderson
Unsplash/ Les Anderson

Ada beragam bentuk catcalling yang biasa diterima para perempuan saat menyusuri jalan. Mulai dari siulan, panggilan “cantik” hingga menggoda dengan sapaan salam yang bernada agama. Bagaimana pun bentuknya, perempuan akan merasa risih dan tidak aman diperlakukan demikian.

Sayangnya, ketika perempuan mengeluh, beberapa laki-laki justru menanggapinya dengan enteng. Umumnya menyebut itu sebagai pujian, jadi selayaknya perempuan merasa tersanjung. Tapi, tahukah kamu kalau ternyata perilaku tersebut termasuk pelecehan seksual karena telah mengobjektifikasi seseorang?

2."Cewek gak perlu sekolah tinggi, toh ujungnya jadi istri yang harus berbakti."

Unsplash/ Priscilla du Preez
Unsplash/ Priscilla du Preez

Ini nih komentar seksis yang paling legendaris. Kalimat yang masih eksis hingga sekarang ini memang tak terbatas diungkapkan oleh kaum adam saja. Beberapa perempuan yang dibesarkan oleh budaya patriarki juga kerap melontarkannya.

Penyebabnya adalah anggapan peran perempuan hanya sebatas ranah domestik. Selain itu, perempuan yang mengenyam pendidikan tinggi kerap dinilai intimidatif. Padahal nih, perempuan berhak memiliki peran di sektor domestik maupun publik.

Apapun pilihannya, pengetahuan luas yang dimilikinya justru akan sangat bermanfaat untuk mendidik anak-anaknya. Bukankah kecerdasan seorang anak diturunkan dari ibunya? 

3."Cewek akan lebih cantik kalau natural tanpa makeup"

Unsplash/ Tamara Bellis
Unsplash/ Tamara Bellis

Seringkali kita mendengar tentang adu opini mengenai mana yang lebih cantik, cewek dengan make up atau tidak, kan? Ada pula komentar mengenai bagaimana gaya busana, potongan rambut, hingga bentuk badan seorang perempuan yang dianggap ideal. Sebenarnya nih, pendapat kalian mengenai standar tersebut tidak dibutuhkan oleh perempuan, lho.

Pahami bahwa setiap perempuan memiliki otoritas atas tubuhnya, sehingga ia bebas menentukan memakai apa yang membuatnya nyaman. Ya, mereka melakukannya demi kepuasan pribadi, jadi bukan sekadar untuk menarik perhatian lawan jenis seperti yang kalian kira selama ini. Jadi hargai pilihan mereka dengan berhenti menyinyirinya, ya.

4."Cewek mana ngerti urusan bola, palingan nonton buat lihat yang six pack"

Unsplash/ Koke Mayayo
Unsplash/ Koke Mayayo

Kalau bicara soal sepak bola atau berbagai olahraga lainnya, laki-laki diidentikkan sebagai penggemar setianya. Sementara kita tahu juga ada banyak perempuan yang turut dengan menonton pertandingannya sambil mengenakan jersey  tim kesayangan. Meskipun begitu, perempuan yang menyukai bola kerap dicibir karena dianggap hanya tahu sebatas penampilan keren atletnya.

Well, menggeneralisasi hal tersebut juga termasuk mansplaining, lho. Buktinya nih, beberapa artikel Sport juga ditulis oleh kontributor perempuan kan? Ini menunjukkan kalau perempuan juga ada lho yang benar-benar tertarik dan menguasai topik olahraga tersebut. 

5."Iyain aja deh, toh cewek selalu benar!"

Unsplash/ Matthew T Rader
Unsplash/ Matthew T Rader

Siapa sih yang gak pernah dengar kalimat ini? Meskipun kerap dilontarkan sebagai candaan, namun pernyataan ini sebenarnya bernada seksis, lho.

Kata-kata ini biasanya diungkapkan ketika cowok dan cewek sedang beradu argumen. Entah karena perempuannya yang bersikeras memertahankan argumennya, atau karena laki-lakinya kehabisan cara untuk berargumen secara logis.

Apapun alasannya, kalimat ini memberi stigma bahwa perempuan adalah makhluk yang egois dan ingin menang sendiri sehingga percuma jika berdiskusi dengannya. Penutur kalimat ini juga akan dinilai melakukan ad hominem karena justru menyerang pribadi lawan bicara, bukan topik diskusinya.

Nah, itu dia 5 contoh kalimat masplaining yang biasa kita dengar, bahkan ucapkan dalam sehari-hari. Apa kamu termasuk orang yang suka mengatakannya? Yuk, hilangkan kebiasaan tersebut karena sama sekali tidak lucu dan justru melukai, lho.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Eunike Ally
EditorEunike Ally
Follow Us