4 Perbandingan Smartwatch dan Jam Tangan Biasa untuk Fashion Pria

Jam tangan menjadi salah satu aksesori yang diminati para pria. Selain untuk menunjukkan waktu, jam tangan juga sering dijadikan pelengkap dalam berpenampilan. Bahkan dijadikan salah satu simbol status sosial.
Namun di era modern ini, jam tangan tangan menjelma jadi lebih fungsional dengan diciptakannya smartwatch. Di mana jam tangan ini bisa terhubung dengan ponsel untuk menjalankan berbagai fungsi yang dapat menunjang aktivitas sehari-hari.
Dengan adanya smartwatch yang kekinian, membuat pria mendapatkan pilihan untuk memilih menggunakan jam tangan biasa atau smartwatch dalam melengkapi penampilan. Kali ini IDN Times bakal kupas perbedaan jam tangan biasa dan smartwatch dari sudut pandang fashion untuk pria. Jadi simak baik-baik penjelasannya ya, Bro!
1. Desain smartwatch futuristis, sedangkan jam tangan biasa lebih klasik

Jam tangan analog biasa memiliki bentuk yang cenderung klasik seperti jam yang sudah biasa kita kenal. Sehingga menggunakan jam tangan biasa akan lebih mudah untuk dipadukan dengan berbagai outfit, dari yang kasual hingga formal. Sehingga dari sisi pelengkap penampilan, jam tangan biasa akan lebih serbaguna karena bisa masuk ke segala kondisi.
Sedangkan smartwatch umumnya memiliki desain futuristis. Bentuknya juga cenderung lebih besar daripada jam tangan biasa karena menyimpan berbagai mesin untuk kebutuhan digital. Tampilan yang futuristis akan lebih cocok untuk digunakan dalam situasi kasual. Sehingga dari segi pelengkap penampilan akan kurang serbaguna jika dibandingkan dengan jam tangan biasa.
Meski begitu, saat ini juga sudah mulai beredar smartwatch yang memiliki bentuk seperti jam tangan biasa, baik dial maupun strap-nya. Namun kesannya masih terasa berbeda dengan tampilan jam tangan biasa.
2. Smartwatch lebih multifungsi, sedangkan jam tangan biasa hanya untuk penunjuk waktu

Jam tangan biasa secara umum memiliki fitur yang terbatas hanya untuk menunjukkan waktu dan tanggal. Sedangkan smartwatch lebih multifungsi karena bisa terhubung dengan smartphone. Sehingga memiliki fitur-fitur yang jauh lebih modern.
Smartwatch akan lebih cocok bagi pria yang perlu mengecek dengan cepat notifikasi penting dari smartphone dan tak ingin melewatkan notifikasi yang masuk. Smartwatch juga cocok bagi yang suka memantau kesehatan secara digital melalui jam tangannya.
Sedangkan jam tangan biasa lebih cocok bagi pria yang lebih suka segala sesuatunya memiliki fungsi masing-masing. Misalnya hanya mendedikasikan jam tangan untuk penunjuk waktu dan tak ingin terganggu notifikasi smartphone. Serta lebih suka mengalokasikan waktu khusus untuk mengecek notifkasi dan membalas pesan saat sedang memegang smartphone saja.
3. Memiliki kesan masing-masing dalam hal status sosial

Seperti yang sudah disinggung di atas, jam tangan juga sering dikaitkan dengan status sosial seorang pria. Jam tangan yang bukan smartwatch dengan merek-merek tertentu misalnya Rolex atau Patek Philippe masih menjadi simbol untuk meningkatkan status sosial seseorang. Bahkan bagi penggemar jam tangan, mereka bisa tahu merek dan seri jam tangan apa yang dipakai seseorang sehingga menimbulkan kesan tersendiri karena keunikan setiap bentuknya.
Sedangkan smartwatch, akan lebih sulit terkesan unik karena kemudahan kustomisasinya. Namun sebenarnya penggunaan smartwatch dengan merek tertentu juga bisa meningkatkan status sosial, seperti smartwatch keluaran Apple, Samsung atau Garmin juga bisa membuat orang terkesan. Meski dari segi nilai, jam tangan seperti Rolex atau merek lain yang setara akan lebih bernilai dan bisa dijadikan investasi dari segi kenaikan harganya.
4. Perbedaan dalam perawatan

Perawatan jam tangan juga perlu dilakukan agar jam tangan selalu tampil prima. Jam tangan biasa hanya perlu dirawat dengan mengganti baterainya jika sudah habis untuk jam tangan berjenis quartz. Biasanya baterai jam tangan baru perlu diganti setelah satu hingga dua tahun pemakaian. Harga baterai jam tangan biasa pun relatif murah.
Sedangkan jam tangan automatic, bahkan tak memerlukan baterai untuk terus bergerak menunjukkan waktu. Kamu hanya perlu melakukan servis jam tangan automatic setiap tiga hingga lima tahun sekali untuk menjaga komponennya tetap terlubrikasi. Sehingga dari segi kepraktisan, jam tangan biasa akan lebih mudah perawatannya.
Lalu untuk smartwatch, jam tangan modern ini ditenagai oleh baterai yang bisa diisi ulang saat sudah habis. Biasanya perlu diisi ulang setiap hari, tergantung seberapa sering digunakan. Dalam pemakaian tahunan, kapasitas baterai smartwatch akan berkurang, sehingga penggunanya perlu mengganti baterai smartwatch yang baru saat baterai sudah tidak bisa bertahan lama. Harga penggantian baterai smartwatch cenderung lebih mahal daripada jam tangan biasa.
Selain itu, smartwatch juga biasanya rutin melakukan update software untuk menunjang fungsi-fungsinya. Umumnya update software ini juga ada batasnya. Ada kalanya produsen smartwatch sudah tidak memberikan update software terbaru untuk produk yang sudah lama, sehingga pengguna smartwatch perlu mengganti dengan keluaran terbaru jika ingin selalu update.
Pengguna jam tangan biasa akan lebih long last memakai jam tangannya, karena tidak perlu khawatir tentang update teknologi. Namun pengguna smartwatch juga bisa menjadi alasan untuk melakukan update smartwatch ke versi terbaru jika kamu termasuk pria yang lebih suka memperbarui barang-barang yang dipakai secara berkala.
Dari perbandingan di atas, sebenarnya pilihan kembali kepada selera dan kebiasaan masing-masing. Jam tangan biasa cocok untuk pria yang ingin tampil klasik dengan jam tangan yang awet dan serbaguna untuk berbagai penampilan, tidak perlu repot mengisi ulang baterai dan ingin memiliki aksesori yang bernilai investasi.
Sedangkan smartwatch lebih cocok untuk pria yang dekat dengan teknologi dan tak ingin ketinggalan informasi dari smartphone. Serta ingin penampilan yang lebih modern dan santai dengan bentuk smartwatch yang futuristis. Jadi apa pun pilihan jam tangannya, bisa kamu sesuaikan dengan selera dan kebutuhan sehari-hari ya, Bro!