20 Ruas Jalan Aceh Sudah Pulih Usai Banjir dan Longsor
- Ruas strategis barat-utara kembali terhubung, termasuk jalur Banda Aceh–Meureudu dan Lhokseumawe–Langsa.
- Target pemulihan timur dan tengah Aceh dipercepat, dengan penimbunan oprit dan pemasangan jembatan bailey dikebut.
- Konektivitas lintas tengah terkendala 13 jembatan yang terputus total, pemulihan dilakukan lebih bertahap dengan fokus pada pemasangan jembatan bailey.
Jakarta, IDN Times - Kementerian Pekerjaan Umum (PU) mengumumkan dari total 36 ruas jalan di Provinsi Aceh yang terdampak bencana banjir dan longsor, sebanyak 20 ruas sudah berhasil ditangani dan dapat dilalui kembali. Sisanya sedang dipulihkan secara bertahap.
"Penanganan jalan dan jembatan terus dilakukan untuk memastikan mobilitas masyarakat, kelancaran logistik, serta aktivitas ekonomi dan sosial dapat pulih kembali secara bertahap, sesuai dengan arahan Presiden Prabowo Subianto," dikutip dari akun Instagram Kementerian PU, Kamis (11/12/2025).
1. Ruas strategis barat-utara kembali terhubung
Kementerian PU sebelumnya melaporkan sejumlah jalur strategis kini kembali fungsional. Ruas Batas Aceh Tengah/Nagan Raya–Lhok Seumot–Jeuram dan Geumpang–Pameue–Genting Gerbang–Sp. Uning telah menunjukkan kemajuan pemulihan.
Meski demikian, penanganan lanjutan tetap dibutuhkan, terutama pada titik jembatan yang putus dan lokasi longsoran besar. Material pendukung seperti bronjong, armco, dan geotekstil telah dikirim ke lokasi untuk dipasang bertahap.
Jalur Banda Aceh–Meureudu juga dilaporkan sudah terhubung. Sementara itu, koridor Lhokseumawe–Langsa dan Langsa–Kuala Simpang bisa dilalui kembali setelah tim membersihkan sedimen.
Ruas Kota Kuala Simpang–Batas Sumatera Utara bahkan sudah bisa dilewati oleh semua jenis kendaraan.
2. Target pemulihan timur dan tengah Aceh dipercepat
Di wilayah timur dan utara Aceh, pemulihan menunjukkan hasil positif. Kementerian PU menargetkan ruas Meureudu–Batas Pidie Jaya/Bireuen fungsional pada 12 Desember 2025, menyusul penimbunan oprit yang terus berjalan.
Pada ruas Kota Bireuen–Batas Bireuen/Aceh Utara, pemasangan jembatan bailey dikebut, dengan target selesai pada 14 Desember 2025.
Pemulihan di wilayah tengah Aceh dinilai lebih rumit karena banyak jembatan yang terputus. Namun, perbaikan di ruas Kota Bireuen–Batas Bener Meriah terus berjalan, termasuk pemasangan bailey di Jembatan Teupin Mane yang ditargetkan rampung 15 Desember 2025.
Ruas menuju Aceh Tengah yang terdampak enam jembatan putus akan dipulihkan bertahap, dengan target penyelesaian keseluruhan pada akhir Desember 2025.
Pemulihan di selatan Aceh juga sedang berjalan. Pada ruas Blangkejeren–Batas Gayo Lues/Aceh Tenggara, penanganan penimbunan di lokasi amblas diharapkan selesai 28 Desember 2025.
Sementara itu, ruas Batas Gayo Lues/Aceh Tenggara–Kota Kutacane menunjukkan peningkatan signifikan setelah jembatan bailey terpasang dan penanganan longsor di tiga titik selesai.
3. Konektivitas lintas tengah terkendala 13 jembatan
Kementerian PU menjelaskan pemulihan konektivitas di lintas tengah Aceh dilakukan lebih bertahap. Hal itu disebabkan akses yang sangat terbatas akibat 13 jembatan di koridor tersebut terputus total.
Upaya pemulihan difokuskan pada pemasangan jembatan bailey dan rehabilitasi badan jalan yang rusak parah akibat gerusan sungai.
Kementerian PU menegaskan proses pemulihan akan terus dipercepat. Tujuannya adalah memastikan seluruh ruas jalan nasional terdampak dapat berfungsi kembali sesuai target.
Dengan dukungan pemerintah daerah dan berbagai pihak, pemulihan bertahap ini diharapkan dapat mengembalikan aktivitas masyarakat dan mempercepat pemulihan wilayah pascabencana.
