Wakil Ketua DPR Minta Konektivitas Jalan Jadi Prioritas di Pidie Jaya Aceh

Jakarta, IDN Times – Wakil Ketua DPR RI, Cucun Ahmad Syamsurijal, meninjau langsung perbaikan jembatan Meureudu di Kabupaten Pidie Jaya, Aceh usai diterjang banjir bandang akhir November 2025.
Jembatan ini merupakan akses vital karena merupakan jalan lintas provinsi yang menghubungkan Aceh dan Medan. Ambruknya jembatan ini melumpuhkan total jalur darat utama yang berdampak signifikan pada mobilitas warga serta distribusi bantuan.
Cucun mengapresiasi upaya percepatan perbaikan yang sedang dilakukan oleh Kementerian Pekerjaan Umum (PU). Dia meminta agar konektivitas jalan ini diprioritaskan. Ini bukan hanya soal infrastruktur, tapi soal hajat hidup orang banyak.
"Saya meminta agar konektivitas jalan ini diprioritaskan. Ini bukan hanya soal infrastruktur, tapi soal hajat hidup orang banyak," kata Cucun dalam keterangannya, Kamis (11/12/2025).
1. Harapkan sinergi pusat dan daerah

Cucun memgatakan, Kementerian PU telah memastikan, perbaikan jembatan nasional di Aceh mulai pulih secara bertahap. Pengerjaan infrakstruktur di Meureudu dipastikan selesai dalam dua hari lagi.
Dia berharap sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dapat terus ditingkatkan, memastikan jalur lintas provinsi Aceh-Medan dapat segera dilalui kembali dengan normal dan aman.
"Soal logistik bantuan yang harus lancar, dan denyut ekonomi daerah yang harus segera pulih," kata Waketum PKB itu.
2. Estimasi pemulihan Aceh Rp25,41 triliun

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto, memperkirakan estimasi dana yang dibutuhkan untuk rehabilitasi dan rekonstruksi di tiga provinsi terdampak, yakni Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat, mencapai sekitar Rp51,8 triliun.
Khusus untuk Aceh, Suharyanto memaparkan data kerusakan yang cukup besar akibat bencana banjir bandang. Hingga tanggal pelaporan tersebut, jumlah rumah warga yang mengalami kerusakan mencapai 37.546 unit.
Estimasi pemulihan Aceh ditaksir mencapai Rp25,41 triliun. Angka ini mencakup seluruh kategori kerusakan, mulai dari yang rusak ringan hingga yang hilang total tersapu banjir. Selain rumah, kerusakan juga melanda berbagai infrastruktur publik dan aset lainnya.
Suharyanto merinci, kerusakan tersebut juga terjadi pada jembatan, jalan, sekolah, tempat ibadah, rumah sakit, pondok pesantren, dan puskesmas.
"Kemudian termasuk juga kerugian lahan pertanian, ternak, sawah, kebun, tambak dan perkantoran," ujar Suharyanto.
3. Butuh waktu tahunan perbaiki infrastruktur rusak karena banjir

Menteri Pekerjaan Umum (PU), Dody Hanggodo, mengatakan, butuh waktu tahunan untuk memperbaiki infrastruktur jalan dan jembatan yang rusak dihantam banjir di Aceh, Sumut, dan Sumbar.
Dody mengatakan, petugas di lapangan masih terus berupaya memperbaiki jembatan dan jalan yang rusak sehingga membuat akses terputus. Dia berharap beberapa hari ke depan akses jalan sudah dapat diperbaiki.
"Banyak banget (jembatan dan jalan yang rusak), rehabilitasi rekonnya mungkin perlu bertahun-tahun," ucap dia.


















