Akhirnya Cair! Jokowi Serahkan BSU kepada Pekerja Peserta BPJAMSOSTEK
Jakarta, IDN Times - Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), menyerahkan Bantuan Subsidi Upah (BSU) secara simbolis kepada 20 orang perwakilan dari pekerja kategori Penerima Upah (PU) dengan berbagai latar belakang pekerjaan di Istana Negara, Kamis (27/8).
“(BSU) ini kita berikan sebagai sebuah penghargaan kepada para pekerja yang patuh terhadap pembayaran iuran BPJS Ketenagakerjaan. (Yang menerima BSU) ada guru honorer, petugas pemadam kebakaran, tenaga medis perawat, petugas kebersihan, karyawan hotel, dan pekerja lainnya. Kita harapkan konsumsi rumah tangganya naik dengan adanya penyaluran bantuan subsidi gaji kepada pekerja/buruh ini sehingga daya beli masyarakat menjadi meningkat dan pertumbuhan ekonomi kita kembali ke posisi normal,” ujar Jokowi saat menyerahkan bantuan secara simbolis kepada para pekerja.
BSU merupakan program pemerintah bagi pekerja bergaji di bawah Rp5 juta untuk mendapatkan bantuan senilai Rp600 ribu per bulan selama empat bulan. BSU gelombang pertama ini diberikan kepada 2,5 juta pekerja. Kegiatan penyerahan BSU tersebut disaksikan Menteri Ketenagakerjaan, Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan (BPJAMSOSTEK), dan juga disiarkan secara live streaming bersama 495 perwakilan pekerja dari seluruh Indonesia.
1. Gelombang berikutnya untuk transfer dana BSU akan segera dilakukan secara bertahap
Direktur Utama BPJAMSOSTEK, Agus Susanto, mengatakan 2,5 juta pekerja ini merupakan gelombang pertama dari total 10,8 juta nomor rekening yang sudah tervalidasi oleh BPJAMSOSTEK. Gelombang berikutnya untuk transfer dana BSU akan segera dilakukan secara bertahap hingga seluruh rekening pekerja yang telah tervalidasi bisa menerima haknya.
“Kami tidak henti-hentinya mengimbau kepada perusahaan untuk menyerahkan data terkini para pekerja yang mencakup nomor rekening aktif atas nama pekerja. Begitu pula dengan nomor rekening yang tidak valid, kami kembalikan kepada perusahaan untuk dikonfirmasi kembali kepada pekerjanya dan akan kami lakukan validasi ulang,” jelas Agus.
2. BPJAMSOSTEK melakukan validasi berlapis sebanyak tiga tahap agar BSU bisa tepat sasaran

Agus juga menyampaikan, agar BSU bisa tepat sasaran, BPJAMSOSTEK melakukan validasi berlapis sebanyak tiga tahap. Sampai dengan Rabu (26/8), total nomor rekening yang diterima BPJAMSOSTEK mencapai 13,8 juta. Dari jumlah tersebut data nomor rekening tervalidasi mencapai 10,8 juta data.
“Terkait dengan proses validasi yang cukup detail ini, kami minta kepada perusahaan untuk segera, baik yang belum mengirimkan maupun yang melakukan konfirmasi ulang, agar mengirimkan kepada kami paling lambat tanggal 31 Agustus 2020,” tegasnya.
BSU yang diberikan pemerintah ini menjadi salah satu nilai tambah menjadi peserta BPJAMSOSTEK. Agus berharap upaya yang dilakukan pemerintah ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh masyarakat pekerja.
“Kami terus mengimbau kepada perusahaan agar selalu mendukung dan dapat berkontribusi positif dalam meningkatkan kesejahteraan para pekerjanya,” ujarnya.
3. BSU yang diberikan kepada para pekerja digunakan untuk kebutuhan sehari-hari
Guru honorer yang datang ke Istana Negara sebagai penerima BSU secara simbolis mengatakan, BSU yang didapatkan untuk digunakan berbagai keperluan sehari-hari. Apalagi, dengan sistem pembelajaran saat ini yang dilakukan di rumah, tentunya menjadi tantangan tersendiri bagi para guru honorer.
“Untuk saya pribadi yang masih tinggal di kontrakan, (pembelajaran dari rumah) berpengaruh terhadap pembayaran listrik, rumah, dan sebagainya. Makanya, bantuan BSU ini saya gunakan juga untuk biaya operasional seperti membeli kuota,” ujarnya.
Hal yang sama juga diutarakan pemadam kebakaran honorer yang menjadi penerima BSU secara simbolis di Istana Negara. Ia mengaku BSU yang diberikan kepadanya digunakan untuk kebutuhan sehari-hari serta biaya sekolah anak.