Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Anies Awali Debat Terakhir Menggunakan Bahasa Isyarat

Pasangan capres cawapres nomor urut 1, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar, jelang debat capres kelima yang akan digelar di JCC, Minggu (4/2/0224). (youtube.com/tvOne Digital TV POOL)

Jakarta, IDN Times - Capres nomor urut satu Anies Baswedan, membuka pemaparan visi misi pada debat terakhir Pilpres 2024 dengan bahasa isyarat. Ia terlihat menggerakkan jari telunjuk tangan kanannya dan menyentuh jam yang terpasang di tangan kirinya.

Kemudian, Anies memperlihatkan gestur seperti memutar menggunakan jari telunjuk dan jari tengahnya. Setelah itu, ia langsung memulai pemaparan visi misinya.

Anies langsung menyoroti mengenai masalah ketimpangan yang selama ini masih terjadi di Indonesia. Misalnya, ia mencontohkan, salah satu ketimpangan yang terjadi adalah kondisi Jakarta dan luar Jakarta, termasuk Jawa dan luar Jawa.

"Persoalan terbesar bangsa ini adalah ketimpangan. Ketidaksetaraan, ketidakadilan," ujarnya, di JCC, Jakarta, Minggu (4/2/2024).

Lebih lanjut, Anies juga menegaskan bahwa Republik ini didirikan sekitar 60 orang anggota Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan (BPUPKI).

Anies menegaskan bahwa para anggota BPUPKI merupakan orang-orang terdidik yang memiliki keistimewaan, tapi mereka mau membangun Republik ini untuk bangsa Indonesia, bukan karena kepentingan dirinya dan keluarga.

"Ketika Republik ini didirikan 60-an anggota BPUPKI mereka adalah orang terdidik, privilege, tapi mereka mendirikan Republik untuk semua, bukan untuk dirinya, golongannya atau keluarganya," katanya.

Karena itu, Anies berkomitmen pasangan Anies-Muhaimin (AMIN) akan membawa gagasan para pendiri Republik ini ketika nanti terpilih diberikan amanat untuk memimpin Indonesia melalui Pemilu 2024.

"Ketika kaum pendiri itu kaum intelektual beralih ke jalur politik, saya berangkat sebagai pengajar, mendapat panggilan tugas di wilayah politik, kami akan membawa gagasan pendiri Republik untuk kembali mewarnai Republik ini, untuk bisa mengarahkan Republik ini ke format awal," ujarnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Mohamad Aria
Sunariyah
Mohamad Aria
EditorMohamad Aria
Sunariyah
EditorSunariyah
Follow Us