Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Bahas Cara Merawat Kerukunan, Kemenag Kumpulkan Tokoh Lintas Agama

IMG-20250803-WA0003.jpg
Sekjen Kemenag, Kamaruddin Amin (dok. Kemenag)
Intinya sih...
  • Forum Silatnas diharapkan mampu menghasilkan cara konkret merawat kerukunan antarumat beragama
  • Ada sesi diskusi dengan sejumlah tokoh agama dan pembacaan Deklarasi Damai Nasional
  • Akan ada sidang komisi untuk membahas isu-isu aktual terkait kerukunan, termasuk inklusivitas keberagaman dan penguatan FKUB
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Kementerian Agama (Kemenag) akan mengadakan Silaturahmi Nasional (Silatnas) Pengurus Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) dan Lembaga Keagamaan pada tanggal 5 hingga 7 Agustus 2025 di Serpong, Tangerang Selatan. Kegiatan ini akan menghadirkan lebih dari 350 peserta yang terdiri atas tokoh-tokoh agama, para Kepala Kantor Wilayah Kemenag dari seluruh provinsi, serta ketua tim kerja kerukunan umat beragama dari berbagai daerah.

Silatnas tahun ini mengangkat tema Merawat Kerukunan Umat Menuju Indonesia Emas 2045. Tema tersebut dipilih untuk mempertegas semangat kolaborasi lintas agama dalam menjawab berbagai tantangan bangsa di masa mendatang.

Menteri Agama Nasaruddin Umar dijadwalkan memberikan pidato pembuka untuk menekankan pentingnya kerukunan sebagai fondasi spiritual dalam menyongsong Indonesia Emas.

Sekretaris Jenderal Kemenag, Kamaruddin Amin, menyatakan Silatnas bukan sekadar seremoni, melainkan sebuah momen penting bagi penguatan strategi nasional dalam bidang kerukunan antarumat beragama. Menurutnya, kegiatan ini menjadi ruang pertemuan strategis untuk menyelaraskan langkah dan gagasan dari semua pemangku kepentingan di tingkat pusat dan daerah.

“Silatnas ini menjadi panggung kolaborasi dan refleksi. Kita ingin para tokoh agama, pemerintah daerah, dan FKUB seluruh Indonesia bergerak bersama menjaga harmoni sosial. Sebab tanpa kerukunan, sulit membayangkan masa depan Indonesia yang maju dan damai,” ujar Kamaruddin dalam keterangannya, Minggu (3/8/2025).

1. Forum Silatnas diharapkan mampu menghasilkan cara konkret merawat kerukunan

IMG-20250803-WA0002.jpg
Sekjen Kemenag, Kamaruddin Amin (dok. Kemenag)

Ia juga berharap forum ini mampu menghasilkan langkah-langkah nyata yang bisa diimplementasikan di daerah masing-masing, tidak berhenti hanya sebagai diskusi tingkat nasional.

“Indonesia Emas 2045 tidak bisa dibangun hanya dengan infrastruktur, tapi juga lewat peradaban yang rukun dan inklusif. FKUB harus jadi garda depan menjaga ruang-ruang damai, bukan sekadar merespons konflik, tapi mencegahnya sejak dini dengan dialog dan kepercayaan sosial,” ucap dia.

Menurut Kamaruddin, forum ini juga bertujuan untuk membangun hubungan yang lebih kuat antara pemuka agama, pemerintah di semua level, dan masyarakat luas. Ia menegaskan, kolaborasi lintas sektor akan menjadi kunci sukses dalam menjaga stabilitas sosial berbasis nilai keagamaan yang inklusif dan bermartabat.

2. Ada sesi diskusi dengan sejumlah tokoh agama

Upacara bendera di halaman gedung Kemenag RI. (Dok. balitbangdiklat.kemenag.go.id)
Upacara bendera di halaman gedung Kemenag RI. (Dok. balitbangdiklat.kemenag.go.id)

Kepala Pusat Kerukunan Umat Beragama (PKUB) Kemenag, Muhammad Adib Abdushomad, menjelaskan forum tiga hari ini akan dirancang penuh dengan agenda strategis. Salah satu agenda utamanya yaitu sesi diskusi bersama para pemimpin lembaga keagamaan tingkat nasional dengan mengusung tema sentral mengenai peran agama dalam menjaga perdamaian di Indonesia.

“Di akhir sesi tersebut, direncanakan pembacaan Deklarasi Damai Nasional, yang akan menjadi acuan moral dan komitmen bersama dalam memperkuat toleransi antarumat beragama di seluruh tanah air,” kata Adib.

3. Akan ada sidang komisi di forum Silatnas

Gedung Kemenag (dok. Kemenag)
Gedung Kemenag (dok. Kemenag)

Adib juga mengatakan, Silatnas ini juga akan menghadirkan sidang-sidang komisi untuk membahas isu-isu aktual terkait kerukunan. Terdapat empat topik utama yang akan dibahas dalam komisi, yaitu:

1. Inklusivitas Keberagaman dalam Penguatan Kerukunan,

2. Peran dan Fungsi Strategis Pemerintah Daerah dalam Penguatan FKUB,

3. Penguatan Kapasitas dan Kontribusi Aktor serta Lembaga Kerukunan, dan

4. Harmonisasi Umat Beragama: Isu Pendirian Rumah Ibadat, Rumah Doa, dan Praktik Keagamaan.

Selain melibatkan tokoh agama daerah, kegiatan ini juga akan dihadiri oleh sejumlah pejabat tinggi negara. Beberapa di antaranya adalah Menko PMK, Menko Polhukam, Mendagri, Wakil Menteri Sekretaris Negara, serta tokoh-tokoh masyarakat seperti Alissa Wahid dan perwakilan dari organisasi besar seperti PP Muhammadiyah, PPIM UIN Jakarta, dan majelis tinggi lembaga keagamaan nasional lainnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwi Agustiar
EditorDwi Agustiar
Follow Us