Berharap Ada Capres Perempuan, Tidar Gerindra: Serahkan ke Prabowo
Jakarta, IDN Times - Organisasi sayap kepemudaan Gerindra, Tunas Indonesia Raya (Tidar), berharap ke depan bakal ada pemimpin perempuan, baik untuk posisi calon presiden maupun calon wakil presiden.
Ketua Umum Tidar sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Rahayu Saraswati menuturkan, sebagai gerakan anak muda, pihaknya menginginkan adanya pemimpin perempuan.
"Harapannya sih ya sebagai perempuan, tentunya besar dan saya rasa juga anak-anak muda ini apalagi di Tidar kita mau ada pemimpinan perempuan," kata dia saat ditemui di kawasan Jakarta Selatan, Selasa (13/9/2022).
1. Tidar serahkan keputusan ke Prabowo
Saras menuturkan, adanya sosok pemimpin perempuan lebih baik jika diwujudkan segera. Namun tentunya dari pihak Gerindra, harus sesuai dengan arahan dari Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.
"Nah apakah itu akan terjadi sekarang atau terjadi nanti ya mudah-mudahan lebih cepat, lebih baik," ucap dia.
"Tapi kita sekali lagi, kita serahkan semuanya, kita percayakan kepada Pak Prabowo Subianto kalau dari Tidar sendiri seperti itu," sambung Saras.
2. Gerindra bakal konsolidasi dengan PKB tentukan capres
Lebih lanjut, Saras menegaskan sosok yang dipilih untuk diusung Gerindra sebagai capres dan cawapres harus melalui konsolidasi dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
"Siapapun yang mau maju dipersilakan dibukakan pintu sebesar-besarnya, tapi yang pasti Gerinda dan PKB kita akan berkoalisi yang akan menentukan calon presiden itu siapa nanti," tutur dia.
3. Tidar siap gaet suara dari kalangan anak muda
Saras mengatakan, Tidar siap menjaring dukungan dari anak-anak muda.
"Awalnya saya pesimis, karena masih dengan asumsi yang kita dengar bahwa anak muda apatis terhadap politik," ujar dia.
Dia menjelaskan, Tidar sendiri sudah melakukan safari politik ke berbagai wilayah di Indonesia. Hingga saat ini, Tidar sudah ada di 32 daerah provinsi.
"Tapi saya optimis, melihat banyak sekali anak-anak muda yang sebenarnya bukan apatis tapi mereka frustasi karena kita sekarang adalah mayoritas demografi rakyat Indonesia," tutur Saras.
Tidar menekankan kepada anak muda bahwa mereka sebenarnya bukan target suara tapi justru menjadi subyek. Sehingga, generasi muda bisa berkontribusi memberikan solusi dan kontribusi, dengan harapan bisa tertarik dalam ranah politik.
"Di Tidar kita menunjukkan bahwa anak muda bukan hanya jadi penonton, tapi kita juga menjadi bagian dan yang memberikan solusi, berkontribusi, dan mudah-mudahan dengan cara seperti itu, banyak yang lebih tertarik lagi. Karena sebenarnya mereka tertarik tapi gak tahu gimana cara menyampaikan aspirasi," imbuh Saras.
