BIN: Terorisme dan Sweeping Jadi Potensi Ancaman Natal 2025

- Terorisme menjadi ancaman utama
- Provokasi dari ISIS, Al-Qaeda, dan JAD di media sosial
- Ancaman sweeping penolakan kegiatan Natal di gereja
Jakarta, IDN Times - Wakil Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Imam Sugianto memaparkan sejumlah potensi kerawanan jelang perayaan Hari Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Hal tersebut dipaparkan dalam rapat koordinasi lintas kementerian, lembaga, dan kepala daerah yang berlangsung di Kantor Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Jakarta Pusat, Senin (1/12/2025).
1. Soroti ancaman terorisme

Imam mengatakan, potensi ancaman jelang Natal 2025 yang jatuh pada 25 Desember ialah terkait terorisme. Ia meminta kepada Komunitas Intelijen Daerah (Kominda) untuk melakukan deteksi dan pencegahan dini.
"Ini puncak Natal yang dilaksanakan tanggal 25 Desember ada beberapa potensi ancaman terutama terorisme. Ini mohon para kepala wilayah melalui unsur Kominda untuk dijadikan peluncur deteksi dini dan cegah dini," tuturnya.
2. Ada upaya provokasi dari ISIS, Al-Qaeda, dan JAD

Imam menjelaskan, pada periode November 2025 telah terjadi berbagai serangkaian provokasi di media sosial yang dilakukan oleh ISIS, Al-Qaeda, dan Jamaah Ansharut Daulah (JAD).
Berdasarkan data BIN, provokasi itu terjadi di antaranya di Medan, Kalimantan Barat, dan Jakarta.
"Ini di medio November kemarin kita lihat bersama-sama bagaimana mereka terutama kelompok-kelompok yang dari ISIS, Al-Qaeda, JAD yang kemudian memprovokasi melalui media sosial yang terpetakan di Medan, kemudian di Kalimantan Barat bahkan kemarin yang di Jakarta itu yang kita betul-betul dikagetkan," tuturnya.
"Ini mohon menjadi perhatian terutama rekan-rekan yang pemangku hajat untuk mengelola tugas-tugas di bidang siber," imbuh dia.
3. Sweeping penolakan di gereja

Kemudian ancaman lain yang berpotensi terjadi ialah adanya sweeping untuk menolak kegiatan Natal di gereja. Kasus ini mulai marak terjadi mendekati Natal. Imam pun meminta kepada kepala daerah untuk memetakan dan mengantisipasi kerawanan soal aksi sweeping ini.
"Kemudian tidak kalah pentingnya bahwa sweeping kemudian penolakan rumah-rumah ibadah yang nanti memang insya Allah biasanya menjelang Natal ini, ini mulai marak yang betul-betul mohon betul-betul para unsur pimpinan kepala daerah memetakan betul kerawanan-kerawanan ini kemudian merumuskan dan mengantisipasi kira-kira betul-betul perayaan Natal itu bisa kita kawal bisa berlangsung dengan aman, lancar, dan damai," imbuh dia.


















