Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

BKKBN: Angka Harapan Hidup Perempuan Lebih Tinggi dari Laki-Laki

ilustrasi perempuan (IDN Times/Arief Rahmat)
ilustrasi perempuan (IDN Times/Arief Rahmat)

Jakarta, IDN Times - Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mengungkapkan, Hasto Wardoyo, mengatakan angka harapan hidup kaum perempuan di Indonesia lebih tinggi dari laki-laki. 

"Ini berarti kaum perempuan lebih panjang umurnya," ujar Hasto dalam keterangan tertulisnya, Jumat (20/10/2023).

1. Aging population membayangi di 2035

Ilustrasi lansia (ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha)
Ilustrasi lansia (ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha)

Hasto mengatakan, komposisi demografi demikian mengharuskan Indonesia menghindari jebakan pendapatan menengah atau middle income trap.

"Pada 2035 nanti, kita sudah aging population. Saat ini di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta terdapat sekitar 16 persen usia tua, banyak sekali janda-janda tua fakir miskin, semakin banyak nanti akan sangat sulit menurunkan angka tingkat kemiskinan," katanya.

"Karena umumnya pendidikannya rendah, penghasilannya rendah, tidak punya tabungan. Karena itu harus dihindari middle income trap," tambah Hasto.

2. Angka harapan hidup perempuan lebih panjang daripada laki-laki

Warga beraktivitas menggunakan masker di kawasan Bunderan Hotel Indonesia, Jakarta, Senin (2/3/2020) (ANTARA FOTO/Galih Pradipta/ama)
Warga beraktivitas menggunakan masker di kawasan Bunderan Hotel Indonesia, Jakarta, Senin (2/3/2020) (ANTARA FOTO/Galih Pradipta/ama)

Menurut Hasto, angka harapan hidup perempuan lebih panjang daripada laki-laki. Dari data BKKBN, secara demografi usia 35 tahun ke atas didominasi oleh perempuan. 

"Middle income trap merupakan suatu perekonomian yang mengalami penurunan dinamis yang tajam setelah berhasil bertransisi dari status berpenghasilan rendah ke menengah," katanya.

3. Lapangan kerja untuk menyerap golongan rentan

Ilustrasi pemuda memiliki kesiapan SDM  (IDN Times/Arief Rahmat)
Ilustrasi pemuda memiliki kesiapan SDM (IDN Times/Arief Rahmat)

Hasto memaparkan soal pilar RAN Pasti (Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Stunting). RAN Pasti punya 5 pilar, yaitu komitmen, bagaimana pemerintah daerah komitmen dalam menurunkan stuting. 

Kedua, massive information system yaitu edukasi tentang stunting. Ketiga konvergensi, segala urusan yang terkait bantuan kepada masyarakat, data dan inovasi, kemudian evaluasi.

"Itu sebabnya, perlu ada lapangan kerja yang ditujukan untuk menyerap golongan rentan, kalau bisa semua yang punya usaha atau kegiatan untuk masyarakat ya disasarkan pada keluarga dengan risiko tinggi stunting," kata Hasto.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Vanny El Rahman
Dini Suciatiningrum
Vanny El Rahman
EditorVanny El Rahman
Follow Us