Estonia Berencana Tutup Perbatasan, Kenapa?

- Estonia berencana menutup perbatasan Rusia akibat masuknya tentara penjaga perbatasan Rusia secara ilegal.
- Tidak ada prospek dari perjanjian perbatasan antara Estonia dan Rusia, Estonia minta NATO persiapkan kemungkinan terburuk.
- Rusia menepis tudingan tentara penjaga perbatasan masuk ke Estonia, sementara Estonia melayangkan protes diplomatik resmi kepada Rusia.
Jakarta, IDN Times - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Estonia mengungkapkan rencana untuk menutup perbatasan Rusia. Rencana ini imbas masuknya tentara penjaga perbatasan Rusia ke dalam teritori Estonia secara ilegal.
“Rusia terus mencoba untuk menekan perbatasan di area yang kompleks secara geografis. Dia menyebutkan insiden di Saatse Boot pada Oktober ketika tentara Rusia terlihat di jalan tersebut. Ini masih menjadi tantangan bagi kami,” tutur Menteri Luar Negeri Rusia, Margus Tshakna, dikutip ERR, Sabtu (20/12/2025).
Pada Oktober, Estonia menutup jalan Saatse Boot setelah melihat kehadiran tentara Rusia bermasker. Dugaan inkursi dari tentara Rusia ini menimbulkan ketegangan antara Estonia dan Rusia.
1. Tidak ada prospek dari perjanjian perbatasan antara Estonia dan Rusia
Tshakna mengungkapkan bahwa kedua negara sudah memiliki perjanjian perbatasan. Namun, Rusia menolak menandatangani perjanjian tersebut yang menimbulkan masalah.
“Saya tidak melihat adanya prospek nyata dari perjanjian perbatasan antara Estonia dan Rusia agar diratifikasi jika risiko ini tetap ada. Rusia tentu akan mengambil keuntungan dari kesempatan semacam ini. Tugas kami menegaskan mana teritori kami dan mana teritori Rusia untuk mencegah situasi seperti ini terus terjadi dan tidak ada lagi provokasi,” paparnya.
Menanggapi masalah ini, Kemlu Estonia melayangkan protes diplomatik resmi kepada Rusia. Tallinn meminta Moskow memberikan keterangan soal pelanggaran perbatasan ini.
2. Estonia minta NATO persiapkan kemungkinan terburuk
Pada saat yang sama, Tsahkna mengatakan bahwa negara-negara Baltik, termasuk Estonia adalah yang paling rawan di NATO. Namun, negara Baltik masih menjadi garis pertahanan Eropa terdepan.
Dilansir TVP World, ia menerangkan bahwa hasil dari perang di Ukraina akan menjadi penentu masa depan Eropa. Apabila Rusia sukses, maka mereka akan memindahkan pasukannya ke perbatasan di Estonia, Latvia, dan Lithuania.
Tsahkna mengkritisi keengganan Eropa untuk bertindak dan mengadakan operasi intelijen di Baltik. Dengan ini, Rusia akan dibebaskan untuk berkeliaran di Eropa dan melakukan spionase, serta mengorganisir serangan.
3. Rusia tepis tudingan tentara penjaga perbatasan masuk ke Estonia
Menanggapi tuduhan Estonia, Rusia menepis adanya tentara penjaga perbatasan yang melintasi perbatasan secara ilegal. Sementara itu, Estonia sudah merencanakan pertemuan dengan Rusia.
Insiden masuknya beberapa pasukan penjaga perbatasan Rusia ke Estonia ini berhasil dilacak menggunakan sistem pendeteksi milik Estonia. Penjaga perbatasan itu masuk pada Rabu (17/12/2025), pada pukul 10 pagi di Sungai Narva, dekat Vasknarva, Ida-Viru County.


















