Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

BNPB: Data 27 Korban Hilang Ponpes Al Khoziny Ambruk Masih Sementara

IMG-20251003-WA0032.jpg
Tim SAR mengevakuasi jenazah tragedi ponpes Al Khoziny Sidoarjo ambruk. (Dok. Kantor Sar Surabaya)
Intinya sih...
  • Kebanyakan korban ambruknya Ponpes Al Khoziny ditemukan di lantai satu.
  • Khawatir akan penyakit lanjutan akibat jenazah yang tersebar di balik reruntuhan dan belum ditemukan.
  • Pencarian oleh tim SAR telah maksimal dalam tujuh hari terakhir.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Deputi Bidang Penanganan Darurat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Budi Irawan, menegaskan jumlah korban hilang akibat ambruknya musala Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Sidoarjo, dapat bertambah atau berkurang.

Hal tersebut dia sampaikan dalam Rapat Koordinasi dan Konferensi Pers Update Bencana Non-Alam Akibat Bangunan Roboh di Ponpes Al Khoziny, pada Minggu (5/10/2025).

"Kita juga tidak bisa berpatokan sama yang 27 itu. Ada kemungkinan juga lebih, ada juga kemungkinan kurang. Ini semua akan terlihat ketika nanti reruntuhan ini sudah bisa kita ambil semua rata dengan tanah," ujar Budi.

1. Kebanyakan korban ditemukan di lantai satu

IMG-20251005-WA0005.jpg
Sebanyak 11 jenazah kembali ditemukan dalam proses pencarian dan evakuasi korban ambruknya Pondok Pesantren Al-Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur hingga Minggu pagi (5/10/2025). (Dok. BNPB).

Ada pun Direktur Operasi pencarian dan Pertolongan Basarnas, Yudhi Bramantyo, menjelaskan bahwa mayoritas korban berhasil ditemukan dari lantai satu bangunan yang ambruk.

"Ternyata itu kebanyakan korban itu ditemukan dari lantai satu… yang jelas yang paling banyak ditemukan dari lantai satu ya," kata dia.

"Pagi-pagi tadi saat rapat beliau menyampaikan bahwa ternyata itu kebanyakan korban itu ditemukan dari lantai satu ya. Dari lantai satu. Untuk sektornya A1, A2 itu adalah teknis dari Basarnas. Yang jelas yang paling banyak ditemukan dari lantai satu ya," lanjutnya.

2. Khawatir akan penyakit lanjutan akibat jenazah yang tersebar

WhatsApp Image 2025-10-03 at 15.37.18.jpeg
Tim SAR mengevakuasi jenazah di reruntuhan Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Jumat 3 Oktober 2025. (Dok. Kantor SAR Surabaya)

Selain jumlah korban, pihak Pusat Krisis (Puskris) Kesehatan juga mengkhawatirkan dampak penyakit dari jenazah yang belum ditemukan.

"Akibat dari pembusukan daripada mayat itu sendiri, pentingnya disinfektan terhadap wilayah tersebut, dan tidak ada yang diinginkan tetangganya itu mengeluh akibat pembusukan tersebut," ujar salah satu perwakilan Puskris.

Dia menyatakan, langkah disinfeksi sudah dilakukan bersama dinas kesehatan Jawa Timur untuk mencegah potensi penyakit di lingkungan sekitar ponpes.

3. Pencarian telah maksimal dalam tujuh hari terakhir

WhatsApp Image 2025-10-03 at 14.10.06.jpeg
Sejulah alat berat yang digunakan membongkar material reruntuhan di Ponpes Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Jumat 3 September 2025. (IDN Times/Khusnul Hasana).

Bramantyo menyebut, sektor A3 dan A4 yang terus ditunjuk dalam rapat koordinasi tersebut sudah dilakukan sejak siang kemarin.

"Utamanya sejak mulai siang hari kemarin, kami berhasil membuka yang di tengah, yang di A3 dan A4, kalau di peta kita yang kita baca bersama," kata Bramantyo.

"Perubahan kita temukan, lebih banyak di situ. Dan 3, 2, situ kemudian malam itu juga langsung kita ekstraksi, kita kirim ke lapor Polda untuk diidentifikasi. Kegiatan sampai dengan tadi terakhir kami temukan pada pukul 03.24 ini hari," jelasnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwifantya Aquina
EditorDwifantya Aquina
Follow Us

Latest in News

See More

Fakta-fakta Aksi Protes di Maroko yang Sudah 8 Hari Terjadi

05 Okt 2025, 14:32 WIBNews