Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

CEK FAKTA: Dubes Jepang Sampaikan Ijazah Pelapor Skripsi Jokowi Palsu

Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Masaki Yasushi. (IDN Times/Sonya Michaella)
Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Masaki Yasushi. (IDN Times/Sonya Michaella)
Intinya sih...
  • Unggahan pernyataan Dubes Jepang viral di media sosial
  • Framing mengenai pernyataan Dubes Masaki menjadi viral di media sosial, terutama platform TikTok. Rismon melalui akun YouTube-nya menyatakan bahwa ia benar lulus dari Universitas Yamaguchi, Jepang.
  • Kedutaan Jepang menyebut Dubes Masaki Yasushi tak pernah menyinggung ijazah
  • Kedutaan Jepang membuat klarifikasi khusus bahwa Dubes Masaki tidak pernah berkomentar soal topik ijazah Presiden ke-7 Joko "Jokowi" Widodo. Mereka mengimbau masyarakat untuk selalu memverifikasi kebenaran informasi sebelum menyebarluaskannya.

Jakarta, IDN Times - Media sosial sedang ramai dengan adanya pernyataan yang disampaikan oleh Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Masaki Yasushi soal ijazah pelapor skripsi Presiden ke-7, Joko "Jokowi" Widodo, Rismon Sianipar. Di dalam curriculum vitae (CV)-nya, Rismon mengaku melanjutkan program pendidikan master dan doktor di Universitas Yamaguchi, Jepang.

Program master diraih pada 2003. Sedangkan, gelar Doctor of Enigineering pada 2008 lalu.

Kemudian muncul tudingan dari ahli digital forensik asal Indonesia, Josua M. Sinambela yang menghubungi Universitas Yamaguchi. Hasilnya perwakilan akademik di Fakultas Teknik di kampus itu mengatakan tidak pernah menerbitkan ijazah atas nama Rismon Sianipar.

Lalu, nama Dubes Masaki pun ikut terbawa-bawa. Ia dipersepsikan telah menyampaikan bahwa ijazah Resmon juga palsu. Di dalam foto Dubes Masaki, terdapat narasi seolah ia mengatakan Rismon bukan lulusan kampus Yamaguchi Jepang.

Terdapat pula tulisan 'Kedutaan Besar Jepang di Jakarta akan melaporkan pemalsuan ijazah Rismon Sianipar ke Mabes Polri.' Bagaimana faktanya?

1. Unggahan pernyataan Dubes Jepang viral di media sosial

Screenshot_20250615_162437_X.jpg
Unggahan ucapan hoaks Duta Besar Jepang Masaki Yasushi soal ijazah pelapor Jokowi. (Dokumentasi X)

Lebih lanjut, framing mengenai pernyataan Dubes Masaki itu menjadi viral di media sosial, terutama platform TikTok. Di akun @pelor474, unggahan itu disaksikan oeh 938 ribu dan menuai lebih dari 4.048 komentar.

Rismon sendiri melalui akun YouTubenya, Balige Academy, bahwa ia memang benar lulus dari Universitas Yamaguchi, Jepang. Ia menunjukkan ijazah dan transkrip nilai ketika masih menempuh studi di kampus Negeri Sakura itu.

"Kalau Joko Widodo kan gak berani menampilkan transkrip nilai," kata Rismon di akun YouTubenya.

Rencananya Rismon akan melaporkan skripsi Jokowi ke Bareskrim Mabes Polri. Ia menduga ada beberapa kejanggalan dalam skripsi yang ditulis oleh alumni Universitas Gadjah Mada (UGM) itu.

2. Kedutaan Jepang menyebut Dubes Masaki Yasushi tak pernah menyinggung ijazah

Screenshot_20250615-163746_Instagram.jpg
Klarifikasi dari Kedutaan Jepang di Indonesia mengenai pernyataan Dubes Masaki Yasushi. (www.instagram.com/@jpnambsindonesia)

Sementara, karena permasalahan ini, Kedutaan Jepang di Indonesia membuat klarifikasi khusus. Mereka menepis Dubes Masaki tidak pernah berkomentar soal topik ijazah Presiden ke-7 Joko "Jokowi" Widodo.

"Kami menyampaikan bahwa informasi tersebut tidak benar dan tidak berdasar. Duta Besar Masaki tidak pernah memberikan klarifikasi maupun respons serta pendapat mengenai isu yang sedang beredar dalam bentuk apapun, di platform manapun," demikian tulis akun Kedutaan Jepang di Indonesia dan dikutip pada Minggu (15/6/2025).

"Konten tersebut adalah hoaks dan tidak mencerminkan fakta yang sebenarnya," imbuh mereka.

Kedutaan Jepang di Indonesia mengimbau masyarakat untuk selalu memverifikasi kebenaran informasi sebelum menyebarluaskannya.

3. Pernyataan Dubes Jepang soal ijazah pelapor skripsi Jokowi palsu merupakan hoaks

Ilustrasi hoaks (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)
Ilustrasi hoaks (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Maka dengan adanya klarifikasi dari Kedutaan Jepang di Indonesia jelas konten yang sudah viral di media sosial itu hoaks. Klarifikasi dari Kedutaan Jepang membuat publik heran dengan isu domestik. Sebab, sampai harus menyeret nama Dubes Jepang di Indonesia.

"Sampai-sampai (konten) mencatut nama Duta Besar negara sahabat. Ini memalukan sekali," demikian tulis seorang warganet.

"Parah yang bikin hoaks," kata warganet lainnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwifantya Aquina
EditorDwifantya Aquina
Follow Us