Cerita Qomarudin, Ngaku Berpangkat Letkol karena Terobsesi TNI AL

Jakarta, IDN Times - Kisah warga sipil mengaku bekerja sebagai prajurit TNI kembali terulang. Kali ini Qomarudin mengaku berpangkat Letnan Kolonel dan sudah bekerja di TNI Angkatan Laut (AL).
Bahkan, dengan bualan tersebut, Qomarudin berhasil menikahi seorang perempuan pada Desember 2022. Supaya terkesan meyakinkan, foto prewedding mereka dilakukan di Pantai Ancol. Qomarudin mengenakan pakaian dinas palsu TNI AL agar semakin terlihat meyakinkan.
Semua cerita ini terungkap saat tim gabungan Pusat Polisi Militer Angkatan Laut (Puspomal) bersama Pomal Pangkalan Utama Angkatan Laut (Lantamal) menangkap Qomarudin pada 9 Maret 2023 lalu. Kepala Dinas Penerangan TNI AL Laksamana Pertama TNI Julius Widjojono mengatakan, pihaknya mulai menyelidiki Qomarudin karena beredar fotonya yang mengenakan atribut TNI AL berpangkat Letnan Kolonel.
"Setelah dilakukan pendalaman, kemudian tim bergerak menuju ke lokasi yang diduga tempat tinggal oknum diduga TNI gadungan itu di Kecamatan Rajeg, Kabupaten Tangerang," ungkap Julius di dalam keterangan tertulis, dikutip Kamis (16/3/2023).
Ia mengatakan, tim kemudian berkoordinasi dengan Polsek Rajeg mencari rumah Qomarudin. Akhirnya, mereka menemukan rumah TNI gadungan itu.
Di sana hanya terdapat sang istri, M. Julius mengatakan, pihaknya menanyakan keberadaan sang suami dan menjelaskan perbuatan yang sudah dilakukannya.
M akhirnya menghubungi sang suami dan memintanya agar bertemu di kantor Koramil Rajeg. Lalu, tim bergerak untuk menjemput Qomarudin yang didampingi istrinya lalu dibawa ke Mako Puspomal Kelapa Gading.
Bagaimana akhir cerita dari prajurit TNI AL gadungan itu?
1. TNI AL temukan sejumlah atribut TNI di rumah Qomarudin

Lebih lanjut, ketika petugas Puspomal menggeledah rumah Qomarudin, ditemukan beberapa atribut TNI dengan perlengkapannya seperti tanda pangkat, tanda jasa, brevet, tutup kepala, sepatu militer, dan tas loreng. Menurut Kapolsek Rajeg AKP Nurjaman, ia mengenakan pakaian TNI AL lantaran itu sudah menjadi cita-citanya sejak lama.
"Pengakuan terduga TNI gadungan yang bernama Qomarudin tersebut memakai seragam TNI AL berikut atribut TNI AL lengkap karena merasa cita-citanya dahulu ingin menjadi seorang TNI tidak kesampaian," ungkap Nurjaman di dalam keterangan tertulisnya, dikutip hari ini.
Berdasarkan pemeriksaan, Qomarudin telah mengaku sebagai anggota TNI AL dan menggunakan atribut lengkap sejak 2021. Tepatnya, setelah ayahnya meninggal dunia.
Nurjaman juga mengungkapkan, Qomarudin sengaja menggunakan seragam TNI AL itu untuk kepentingan pribadi, yakni berfoto jelang pernikahannya.
"Dan memakai seragam TNI AL untuk foto prewedding pernikahannya dengan istrinya pada awal Desember 2022 di Pantai Ancol Jakarta," ujarnya.
2. Qomarudin memakai seragam TNI bukan untuk menakut-nakuti masyarakat

Nurjaman juga menyebut, Qomarudin sangat terobsesi untuk bisa berkarier di TNI AL. Makanya, ia rela membeli atribut TNI AL dari sejumlah e-commerce untuk memuaskan dirinya sendiri.
"Merasa puas karena terobsesi sekali dengan TNI, dan tujuannya memakai seragam TNI AL bukan untuk menakuti-nakuti masyarakat atau memanfaatkan seragam tersebut," kata dia.
3. Qomarudin akhirnya dilepas karena istrinya memaafkan dan tak menipu orang lain

Sementara, ketika dikonfirmasi kepada Kepala Dinas Penerangan TNI AL Laksamana Pertama TNI Julius Widjojono, disebutkan Qomarudin akhirnya dilepas oleh Puspom TNI AL.
"Yang bersangkutan sudah dilepas karena korbannya hanya satu, istrinya sendiri. Istrinya sudah memaafkan dan tak ada korban lain," kata Julius kepada IDN Times melalui pesan pendek, Kamis (16/3/2023).
Lebih lanjut, Danpuspomal Mayjen TNI (Mar) I Made Wahyu Santoso mengatakan, kejadian penangkapan terhadap TNI gadungan sudah sering kali dilakukan. Ia berharap temuan mereka menjadi perhatian semua pihak, khususnya masyarakat.
"Kami berharap masyarakat lebih hati-hati dan mencari informasi untuk bisa membedakan mana yang gadungan dan prajurit asli. Hal ini sebagai antisipasi dampak yang berpotensi meresahkan masyarakat karena sering terjadi tindak penipuan yang dilakukan oleh oknum TNI itu. Mereka bisa mendapatkan keuntungan pribadi dari penipuan tersebut," ungkap Wahyu.