Dari Bekasi ke Monas, Helikopter TNI AU Angkut 4 Menteri Prabowo

- Menteri Keuangan Sri Mulyani melihat prototipe pengembangan 100 batalion yang akan diterapkan Prabowo dibangun 2025.
- Lahan sebesar 43 hektare bisa dimanfaatkan sebagai lahan pertanian, peternakan, dan kegiatan ekonomi lainnya.
- Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menekankan besarnya potensi ekonomi dari integrasi sektor pertanian dalam batalion ini.
Jakarta, IDN Times - Tengah hari di Jakarta, terik matahari membakar pelataran Monas, suara baling-baling helikopter TNI AU memecah langit dan mendarat di Monas.
Helikopter membawa empat menteri Presiden Prabowo Subianto usai meninjau prototipe Batalion Teritorial 843/Patriot Yuda Vikasa Wanajaya, Bekasi, Jawa Barat yang dikembangkan Kementerian Pertahanan.
Mereka adalah Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.
Sjafrie mengatakan, Kemenhan memastikan bahwa program Prabowo ini mendukung swasembada.
"Kementerian Pertahanan dan TNI memastikan bahwa Batalion Teritorial Pembangunan akan mengamankan program hilirisasi sekaligus mendukung swasembada,” tegasnya di Monas, Rabu (20/8/2025).
1. Pengembangan 100 batalion

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, dia diundang Menhan untuk melihat prototipe pengembangan 100 batalion yang akan diterapkan Prabowo pada 2025 ini.
"Kita melihat dari sisi kemanfaatan aset negara, yaitu lahan tanah, yang kemudian dijadikan tempat markas batalion tersebut, yang dibangun mulai dari nol, kemudian juga dibangun keseluruhan kesiapannya untuk pelatihan, kesiapan dari pertahanan, keamanan," kata Sri Mulyani
2. Manfaatkan aset negara

Dia mengatakan, lahan sebesar 43 hektare bisa dimanfaatkan sebagai lahan pertanian, peternakan, dan juga kegiatan ekonomi yang lain. Sehingga proyek ini bukan hanya berkaitan dengan pertahanan, tetapi juga pemanfaatan aset negara yang bisa memberikan nilai tambah bagi masyarakat.
"Saya rasa ini diharapkan akan memberikan tidak saja keyakinan, confidence ya, dari pasukan dan juga untuk keseluruhan pertahanan negara, namun juga bisa memberikan dampak positif bagi masyarakat dan perekonomian sekitar," katanya.
3. Potensi ekonomi dari integrasi sektor pertanian dalam batalion

Sementara itu, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menekankan besarnya potensi ekonomi dari integrasi sektor pertanian dalam batalion ini. Dia menuju gagasan Menhan yang mengintegrasikan pangan, hortikultura, perkebunan, dan peternakan akan menjadi episentrum ekonomi baru. Resonansinya bisa ke seluruh Indonesia sehingga petani sekitar pasti ikut terlibat.
"Sangat menarik untuk sektor pertanian. Sehingga kami sudah memohon kepada Pak Menhan agar perkebunan hortikultura di pertanian yang akan datang, yang kita akan hilirisasi, itu dikawal oleh TNI. Semoga beliau bersedia membantu kami. Ini kolaborasi antara Kementerian Pertahanan dan Pertanian," imbuhnya.
4. Kompi kesehatan di tiap batalion

Dari sisi kesehatan, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyoroti adanya kompi kesehatan di tiap batalion yang direncanakan tersebar di seluruh Indonesia. Dia mengatakan, rencananya akan dibangun 500 batalion selama lima tahun.
"Masing-masing batalion ini yang rencana 500 tadi ya Pak Sjafrie, seluruh Indonesia ada 5 tahun, ada kompi kesehatan. Jadi tindak lanjut dari meeting ini adalah kami nanti akan bekerja sama dengan Kementerian Pertahanan untuk memastikan bahwa kompi kesehatan yang ada di setiap batalion ini bisa menjalankan dua fungsi," imbuhnya.