Ilustrasi hacker rekening bank (IDN Times/Mardya Shakti)
Sementara itu, Dirjen Dukcapil Kemendagri Teguh Setyabudi memastikan, saat ini pihaknya terus berkoordinasi dengan sejumlah pihak terkait mengusut dugaan tersebut.
Teguh mengatakan, Kemendagri saat ini sedang berkoordinasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) dan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).
Dia menyebut, koordinasi antar lembaga itu terkait audit investigatisi dan mitigasi sebagai tindakan pencegahan.
"Kami Ditjen Dukcapil Kemendagri bersama-sama dengan BSSN dan Kemenkominfo serta stakeholder terkait telah melaksanakan dua agenda kegiatan, yaitu audit investigasi dan mitigasi preventif," kata dia saat dihubungi IDN Times, Senin (17/7/2023).
Kolaborasi antara Kemendagri, Kemenkominfo, dan BSSN itu masih terus diupayakan hingga saat ini.
Teguh menjelaskan, temuan sementara saat ini, data yang dituding bocor itu tidak sama dengan database kependudukan milih Ditjen Dukcapil.
"Kedua kegiatan tersebut sudah dijalankan sejak kemarin dan sampai saat ini masih berproses secara cepat," ucap dia.
"Untuk sementara, yang bisa kami informasikan adalah bahwa data yang ada di breachforums dilihat dari format elemen datanya tidak sama dengan yang terdapat di database kependudukan existing Ditjen Dukcapil saat ini," sambung Teguh.
Teguh juga menuturkan investigasi akan terus dilakukan secara mendalam untuk mengetahui polemik tersebut.
"Kami bersama stakeholders terkait masih sedang melaksanakan investigasi yang lebih mendalam untuk menangani hal itu," tutur dia.
Sebelumnya, sebanyak 337 juta data masyarakat di dukcapil Kemendagri diduga mengalami kebocoran. Bahkan data itu disebut dijual di forum online hacker BreachForums.
Awalnya, dugaan kebocoran itu diungkap pendiri Ethical Hacker Indonesia, Teguh Aprianto.
Adapun data yang bocor itu di antaranya terdapat nama, Nomor Induk Kependudukan (NIK), nomor Kartu Keluarga (KK), tanggal lahir, alamat, nama ayah, nama ibu, NIK ibu, nomor akta lahir, nomor akta nikah dan lainnya.
"Kali ini yang bocor adalah data kita semua di Dukcapil sebanyak 337 juta data," tulis dia.