Didukung Relawan ET Alumni AS Prabowo: Ini Alasan Kalah 2 Kali Pilpres
Jakarta, IDN Times - Relawan Erick Thohir (ET) alumni Amerika Serikat (AS) 02, resmi menyatakan dukungan untuk calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Dalam acara deklarasi dukungan tersebut, Prabowo berseloroh baru mengetahui alasannya kalah dua kali di Pilpres 2014 dan 2019, karena tak didukung alumni dari Amerika Serikat.
Dalam acara tersebut, Erick Thohir dan mantan politikus PDI Perjuangan, Maruarar Sirait, turut hadir.
“Ini kehormatan yang besar, baru saya paham sekarang kenapa saya dua kali kalah pilpres, karena dulu saya gak diundang ke sini," ujar Prabowo di Plaza Senayan, Jakarta, Senin (22/1/2024).
Dalam kesempatan itu, Prabowo mengaku optimistis bisa menang pada Pilpres 2024.
"Kayaknya saya lihat sekarang banyak pakai baju biru muda, agak optimis aku sekarang, semua saya kira ada jalannya, ada maksudnya, jadi saya sangat terima kasih dan di mana-mana saya bisa dikatakan, terharu dengan kepercayaan begitu besar diletakkan dipundak saya," kata dia.
1. Prabowo ajak semua pihak kerja sama majukan Indonesia
Menteri Pertahanan itu kemudian mengajak semua pihak untuk memajukan Indonesia. Terlebih, Indonesia merupakan negara keempat di dunia dengan jumlah populasi terbesar.
"Sudah takdir kita, we do not choose to be born here, takdir, takdir ilahi pokoknya we do not choose to be born here, di Nusantara ini begitu kita lahir Nusantara terdiri dari berbagai kelompok etnis, agama-agama yang besar, sudah ada di sini, jadi sudah ratusan tahun kita berhasil hidup sebagai suatu keluarga besar, ini fakta sejarah," ucap dia.
2. Indonesia harus menjadi negara yang harmonis
Lebih lanjut, Prabowo menegaskan, Indonesia harus terus menjadi negara yang harmonis, damai dan toleran. Oleh karena itu, Prabowo ingin semua pihak untuk tidak saling menjelekkan satu sama lain.
"Politik bagi saya, politik kebangsaan Indonesia," ujar dia.
3. Prabowo sampaikan terima kasih kepada para Presiden Indonesia
Prabowo kemudian menyampaikan terima kasih kepada semua presiden yang sudah memimpin Indonesia, mulai dari Sukarno, Suharto, B.J Habibie, Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Megawati Soekarnoputri, Soesilo Bambang Yudhoyono, dan Presiden Joko "Jokowi" Widodo.
Prabowo mengatakan, semua presiden memiliki sisi baik dan kekurangan. Sebab, kata Prabowo, mereka bukan nabi.
"Jadi, saya semakin sadar bahwa kita harus berjuang keras menjaga perdamaian, dan bagaimana kita jaga perdamaian dibutuhkan pemimpin-pemimpin yang mengerti dan sadar," imbuhnya.
