Jakarta, IDN Times - Lembaga Poltracking Indonesia merilis hasil survei terkait elektabilitas capres dan cawapres jelang tahapan pendaftaran pasangan calon presiden dan wakil presiden pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Hasilnya, elektabilitas bakal calon presiden Koalisi Indonesia Maju (KIM) Prabowo Subianto semakin kuat, jelang pendaftaran ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Peneliti Senior Poltracking Indonesia, Arya Budi menjelaskan, elektabilitas Prabowo cenderung konsisten. Sementara itu, keterpilihan Ganjar masih tidak stabil dan Anies mengalami penurunan.
"Tren terbaru elektabilitas tiga capres menunjukkan baik Prabowo maupun Ganjar cenderung mempunyai kenaikan tren elektabilitas, meskipun kenaikan Prabowo cenderung konsisten sementara Ganjar lebih fluktuatif. Sementara itu, tren elektabilitas Anies cenderung mengalami penurunan sejak deklarasi pencapresan pada Oktober 2022," kata Arya dalam rilis survei nasional yang diadakan secara daring, Sabtu (7/10/2023).
Arya mengatakan, dalam simulasi tiga nama capres, Prabowo memperoleh elektabilitas 38,9 persen, kemudian diikuti oleh Ganjar 37 persen, dan Anies 19,9 persen.
Berdasarkan survei tersebut, Prabowo dan Ganjar potensial lolos ke putaran kedua. Oleh sebab itu, Arya menilai kemungkinan besar Anies berpeluang gugur di putaran pertama.
“Per hari ini yang berpotensi masuk ke putaran kedua adalah Pak Prabowo dan Mas Ganjar. Mas Anies, berpotensi gugur di putaran pertama,” jelasnya.
Lebih lanjut, Arya menjelaskan, Prabowo juga mengalahkan Ganjar maupun Anies dalam simulasi head to head.
Dalam head to head, Prabowo unggul sekitar tujuh persen saat melawan Ganjar. Prabowo unggul dengan elektabilitas 46,1 persen, sedangkan Ganjar hanya 39,8 persen.
“Keunggulan ada di Pak Prabowo di tujuh persen,” ucap dia.
Prabowo, lanjut Arya, juga berhasil mengalahkan Anies dalam simulasi head to head.
"Pada simulasi head to head Anies Baswedan dengan Prabowo Subianto, Prabowo Subianto unggul dengan angka elektabilitas 51,2 persen, sedangkan Anies Baswedan 28,3 persen," ungkap dia.
Survei tersebut digelar pada periode 3 sampai 9 September 2023 dengan menggunakan metode stratified multistage random sampling.
"Jumlah sampel dalam survei ini adalah 1.220 responden dengan margin of error kurang lebih 2,9 persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen. Klaster survei menjangkau 38 provinsi seluruh Indonesia secara proporsional berdasarkan data jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) 2024, sedangkan stratifikasi survei ini adalah proporsi jenis kelamin pemilih," imbuh Arya.
Baca berita terbaru terkait Pemilu 2024, Pilpres 2024, Pilkada 2024, Pileg 2024 di Gen Z Memilih IDN Times. Jangan lupa sampaikan pertanyaanmu di kanal Tanya Jawab, ada hadiah uang tunai tiap bulan untuk 10 pemenang.