Gelorakan Spirit Meritokrasi, NasDem Bisa Tarik Simpati Pemilih Muda

- Partai NasDem menarik pemilih muda dengan semangat meritokrasi
- Pidato Prananda Paloh tentang politik dinasti dan pentingnya kemampuan
- NasDem bukan partai eksklusif, terbuka bagi semua golongan dalam rekrutmen caleg
Jakarta, IDN Times - Direktur Eksekutif Arus Survei Indonesia, Ali Rif’an menilai, Partai NasDem akan disukai para pemilih muda bila konsisten menjalankan semangat meritokrasi. Hal ini penting mengingat secara demografi, pemilih muda di Indonesia jumlahnya mayoritas.
Ia juga menilai, pidato Prananda Paloh dalam penutupan Rapimnas Garda Pemuda NasDem di Yogyakarta baru-baru ini merupakan langkah positif.
“Spirit meritokrasi yang digelorakan Partai NasDem dapat menarik simpati pemilih muda yang jumlahnya mayoritas di Indonesia saat ini,” tutur Ali Rif’an, Minggu (25/5/2025).
Ali meyakini bahwa sebagai organisasi, NasDem akan berjalan dengan baik bila prinsip meritokrasi ini dipegang teguh sehingga semua kader punya kesempatan yang sama.
"Tentu NasDem makin meneguhkan sebagai partai modern, karena aspek meritokrasi lebih ditonjolkan, bukan soal dinastinya. Sehingga dengan pola meritokrasi, roda organisasi akan berjalan dengan baik karena semua kader punya kesempatan yang sama,” tutur dia.
1. Pranada Paloh berbicara politik dinasti

Diberitakan sebelumnya, Ketua Umum Garda Pemuda NasDem, Prananda Surya Paloh berbicara tentang politik dinasti yang hangat dibicarakan berbagai kalangan.
Sebaiknya masyarakat menurut dia, menilainya dari sisi kemampuan atau kapabilitasnya, bukan dari faktor nama keluarganya.
"Apakah memang politik dinasti itu salah atau betul? Ya, jawabannya ambigu, tidak ada yang tahu. Silakan kita balikkan ke masyarakat yang menilai," kata dia, dalam keterangannya, Rabu (21/5/2025).
2. NasDem utamakan spirit meritokrasi

Prananda mengungkap, selama ini Partai NasDem lebih mengutamakan spirit meritokrasi. NasDem kata dia memiliki prinsip bahwa semua orang memiliki kesempatan yang sama.
"Di dalam NasDem ini, spirit meritokrasi, spirit siapa yang lebih unggul, siapa yang lebih berhak tentu diutamakan," kata dia.
Ia tidak memungkiri mengenai politik dinasti yang masih ada. Namun, ia ingin menegaskan bahwa sebagai organisasi NasDem tetap menjunjung meritokrasi.
"Jadi, Partai NasDem ini mempunyai rasa mungkin dinasti, tetapi secara roda organisasi, meritokrasi dan kesempatan yang sama bagi semua," ujarnya.
3. NasDem tegaskan bukan partai eksklusif

Ketua Bappilu Partai NasDem itu juga menegaskan, partainya bukan partai eksklusif. NasDem selalu terbuka bagi semua golongan.
Hal tersebut dapat dilihat dari proses rekrutmen caleg dari pemilu 2014-2024. Ia mengatakan, NasDem menerina semua caleg dari berbagai golongan.
"Bisa dilihat dari pola rekrutmen caleg dari 2014, 2019, sampai dengan 2024 kemarin. Kita menerima semua golongan dengan tangan terbuka," kata dia.