Imam Masjid di Depok Dapat Ancaman Penusukan, Ternyata Ini Penyebabnya

Depok, IDN Times - Pengancaman penusukan terjadi kembali di Kota Depok. Imam Masjid Al Mujahidin, Kelurahan Jatijajar, Kecamatan Tapos, Muhammad Prinadi (60), mendapatkan ancaman penusukan saat akan melaksanakan salat subuh. Ancaman penusukan disampaikan AR (22) yang bertempat tinggal tidak jauh dari lokasi masjid.
Ancaman penusukan terjadi sekitar pukul 04.30 WIB, Prinadi melakukan salah sunah sebelum melaksanakan salat subuh berjamaah. Peristiwa pengancaman penusukan terekam CCTV masjid. Dalam rekaman itu, AR terlihat memasuki masjid dan menghampiri imam masjid itu.
1. Diduga alami gangguan kejiwaan
Wakapolsek Cimanggis, AKP Imam Suyono, membenarkan bahwa terjadi pengancaman terhadap Prinadi saat akan melaksanakan salat subuh. Dia mengatakan korban sudah memberikan laporan ke Polsek Cimanggis dan telah melakukan pemeriksaan dan pengamanan terhadap tersangka AR.
"Kami sudah datangi lokasi dan memeriksa saksi dan orang tua tersangka," ujar Imam, Kamis (28/1/2021).
Dari hasil pemeriksaan dan komunikasi dengan orang tua tersangka, kata Imam, polisi mendapatkan keterangan bahwa tersangka memiliki gangguan kejiwaan.
"Iya tersangka memiliki gangguan kejiwaan setahun yang lalu dari keterangan orang tua tersangka," terang Imam.
2. Tersangka hanya melakukan pengancaman
Imam memaparkan kronologi yang juga terekam dalam CCTV. Tersangka datang menggunakan pakaian warna biru dengan rompi hitam, menghampiri korban. Dengan membawa sebilah pisau, tersangka mengancam akan membunuh korban menggunakan pisau tersebut.
"Usai melakukan pengancaman tersangka meninggalkan korban di dalam masjid," ucap Imam.
Imam menerangkan, tersangka meninggalkan pisau yang digunakan mengancam korban. Pisau itu diletakan di karpet masjid tanpa ada aksi penusukan terhadap korban.
"Hanya diancam tidak melakukan penusukan dan tersangka meninggalkan korban begitu saja. Jadi belum ada penusukan hanya ancaman," terang Imam.
3. Tersangka pernah mendapatkan beasiswa di Jepang
Ayah tersangka, Nurdin, mengatakan anaknya memiliki gangguan kejiwaan sejak setahun yang lalu. Namun dirinya tidak menyangka bahwa anaknya melakukan pengancaman pembunuhan kepada imam masjid Al Mujahidin.
"Klo liat dari CCTV dan pisau yang dibawa memang alat dapur di rumah," ucap Nurdin.
Nurdin mengungkapkan, gangguan kejiwaan dialami anaknya sejak Februari 2020, setelah pulang kuliah di Jepang. AR mendapatkan beasiswa kuliah di Jepang jurusan multimedia. AR diketahui mengalami gangguan kejiwaan saat mengaku memiliki ilmu dan mampu mengendalikan apa pun yang tidak masuk logika.
"Sampai saat ini saya tidak mengetahui persis dari mana dia belajar ilmu, selama setahun kami masih menelusuri penyebab gangguan kejiwaan yang dialami anak saya," kata Nurdin.