Jemaah Haji Diimbau Tak Bawa Rokok dan Obat Berlebihan ke Tanah Suci

- Kepala Daker Bandara PPIH Arab Saudi mengimbau jemaah haji patuhi aturan barang bawaan, karena barang terlarang bisa mengganggu kelancaran pelayanan di bandara.
- Jemaah diminta memperhatikan kemasan makanan dan perbedaan barang yang boleh dibawa ke kabin serta yang harus masuk bagasi.
- Pada hari pertama, 17 kloter jemaah tiba di Tanah Suci. Kepatuhan jemaah terhadap aturan akan memperlancar proses layanan di bandara.
Jakarta, IDN Times - Kepala Daerah Kerja (Daker) Bandara Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Abdul Basir, mengimbau jemaah haji untuk mematuhi aturan barang bawaan dalam penerbangan, dengan tidak membawa barang-barang terlarang.
Sebab, kata Basir, barang-barang terlarang dapat memperlambat proses pelayanan di bandara. Beberapa barang terlarang seperti obat-obatan tanpa resep, rokok dalam jumlah banyak, serta makanan yang dibungkus berlebihan bisa memicu pemeriksaan tambahan dari pihak bandara Arab Saudi.
"Ini akan mengganggu kelancaran pelayanan,” ujar Basir di Bandara Amir Mohammad bin Abdulaziz (AMMA) Madinah, dikutip dari kemenag.go.id, Jumat (2/5/2025).
1. Makanan dibungkus sewajarnya, jangan berlebihan

Barang bawaan lain yang juga perlu diperhatikan kemasannya adalah makanan. “Kami minta makanan dibungkus sewajarnya saja. Jangan sampai karena bungkus terlalu rapat pakai lakban, justru menimbulkan kecurigaan petugas bandara,” tambah Basir.
Pihaknya menekankan pentingnya kerja sama jemaah untuk memastikan proses kedatangan berjalan lancar. Selain itu, jemaah diminta memperhatikan perbedaan barang yang boleh dibawa ke kabin dan yang harus masuk bagasi.
2. Barang bawaan sesuai aturan, proses layanan jadi lebih cepat dan nyaman

Pada hari pertama, sebanyak 17 kloter dijadwalkan tiba. Dengan padatnya jadwal, kelancaran layanan sangat bergantung pada kesiapan petugas dan kepatuhan jemaah terhadap aturan.
“Kalau barang bawaan jemaah sudah sesuai aturan, proses layanan bisa lebih cepat dan nyaman bagi semua pihak,” kata Basir.
3. Pemberangkatan perdana, Indonesia berangkatkan 7.514 jemaah dalam 19 kloter

Pada pemberangkatan perdana jemaah haji ke Tanah Suci, Indonesia memberangkatkan 7.514 jemaah dalam 19 kloter dari sembilan embarkasi. Kloter pertama dari Embarkasi Jakarta (JKG 01) diberangkatkan pada Kamis (1/5/2025) malam.
Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag, Hilman Latief mengatakan, jemaah tertua yang akan menunaikan ibadah haji tahun ini berusia 85 tahun, sementara yang termuda berusia 18 tahun.
"Untuk kloter satu JKG, jumlah jemaah yang diberangkatkan sebanyak 393 orang. Di antaranya, 62 merupakan jemaah lansia. Yang tertua berusia 85 tahun dan yang termuda 18 tahun," ujar Hilman Latief dalam laporan pelepasan jemaah di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta.