Prabowo di Sidang PBB: Semua Manusia Diciptakan Setara

- Prabowo Subianto bicara soal perdamaian dan kesetaraan manusia dalam Sidang Majelis Umum PBB ke-80.
- Prabowo menyoroti Deklarasi Kemerdekaan PBB yang melahirkan Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia dan menyatakan soal kesetaraan manusia.
- Prabowo menyoroti permasalahan di era saat ini, seperti kebodohan manusia yang dipicu oleh ketakutan, rasisme, kebencian, penindasan, dan apartheid.
Jakarta, IDN Times - Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto bicara soal perdamaian dan kesetaraan manusia saat berpidato dalam Sidang Majelis Umum PBB ke-80.
“Kita berbeda dalam ras, agama, dan kebangsaan, namun hari ini kita berkumpul bersama sebagai satu keluarga umat manusia. Kita hadir di sini, pertama dan terutama, sebagai sesama manusia,” kata Prabowo pada awal pidatonya di General Assembly Hall PBB, New York, Amerika Serikat pada Selasa (23/9/2025) malam WIB.
“Masing-masing diciptakan setara, dianugerahi hak-hak yang tidak dapat dicabut: hak untuk hidup, kebebasan, dan mengejar kebahagiaan,” sambung Prabowo.
Prabowo juga menyoroti Deklarasi Kemerdekaan PBB yang melahirkan Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia dan menyatakan soal kesetaraan manusia.
“Deklarasi itu juga melahirkan Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia yang diadopsi PBB pada tahun 1948. 'Semua manusia diciptakan setara' adalah keyakinan yang membuka jalan bagi martabat dan kesejahteraan global yang belum pernah terjadi sebelumnya,” kata Prabowo.
Menurut Prabowo, Deklarasi Kemerdekaan PBB telah menginspirasi sejumlah gerakan-gerakan demokrasi di berbagai benua. Termasuk Revolusi Prancis, Revolusi Rusia, Revolusi Meksiko, Revolusi Tiongkok, dan perjuangan hingga perjalanan Indonesia menuju kemerdekaan.
Kemudian, Prabowo menyoroti permasalahan yang di era saat ini. “Di era kita sendiri, era kejayaan ilmu pengetahuan dan teknologi, sebuah era yang sesungguhnya mampu mengakhiri kelaparan, kemiskinan, dan kerusakan lingkungan, kita justru masih terus menghadapi tantangan besar dan ketidakpastian yang berbahaya. Kebodohan manusia, yang dipicu oleh ketakutan, rasisme, kebencian, penindasan, dan apartheid, kini mengancam masa depan bersama kita,” kata Prabowo.
Prabowo mengisi urutan ketiga menyampaikan pidatonya. Tepat setelah Brasil dan Amerika Serikat. Pidato disampaikan Prabowo dalam bahasa Inggris.