Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Presiden Jokowi Membuka Rakernas Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana dan Penurunan Stunting (youtube.com/Sekretariat Presiden)

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo membuka acara Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana dan Penurunan Stunting BKKBN. Dalam kesempatan itu, Jokowi mengaku senang masyarakat Indonesia tak alami resesi seks.

"Saya senang angka yang disebutkan dr Hasto (Kepala BKKBN) pertumbuhan (fertility rate: angka kesuburan total) kita di 2,1 dan yang menikah 2 juta, yang hamil 4,8 juta. Artinya di Indonesia gak ada resesi seks, masih tumbuh 2,1 ini masih bagus," ujar Jokowi dalam pidatonya yang disiarkan di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (25/1/2023).

1. Jokowi ingin tingkatkan kualitas SDM Indonesia

Presiden Jokowi Membuka Rakernas Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana dan Penurunan Stunting (youtube.com/Sekretariat Presiden)

Dakam kesempatan itu, Jokowi ingin meningkatkan kualitas sumber daya masyarakat (SDM) Indonesia. Salah satunya dengan menurunkan angka stunting.

"Saya masuk di 2014 angkanya di 37 persen, saya kaget dan tadi disampaikan dr Budi Sadikin (Menkes), saya kalo panggil Pak Menkes dokter, karena Pak Budi bukan dokter tapi jadi Menkes, sudah disampaikan Pak Menkes di 2022, angkanya sudah turun jadi 21,6 persen. Ini kerja keras kita semuanya," kata dia.

2. Jokowi beberkan bahaya stunting

Presiden Jokowi Membuka Rakernas Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana dan Penurunan Stunting (youtube.com/Sekretariat Presiden)

Lebih lanjut, Jokowi kemudian membeberkan dampak stunting bukan hanya urusan tinggi badan saja. Namun, perkembangan belajar anak juga akan terhambat.

"Tetapi yang paling berbahaya adalah rendahnya kemampuan anak untuk belajar, keterbelakangan mental, dan munculnya penyakit-penyakit kronis yang gampang masuk ke tubuh anak. Oleh sebab itu target 14 persen di 2024 harus kita bisa capai," ujar mantan Wali Kota Solo ini.

3. Kepala BKKBN yakini Indonesia tak alami resesi seksual

Kepala BKKBN Hasto Wardoyo (Dok. BKKBN)

Dalam kesempatan itu, Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo, mengatakan Indonesia masih jauh dari resesi seks. Menurutnya, kesuburan masyarakat Indonesia baik.

"Pak Jokowi bilang berarti gak ada resesi seks. Saya sebetulnnya sudah meyakini di Indonesia gak ada resesi seks. Resei seks itu kan secara masih orang jadi gak ada nafsu untuk berhubungan seks, jaranglah terjadi seperti itu," kata Hasto.

Editorial Team