Kalahkan 66 Universitas, UGM Jadi Kampus Terbaik Peringkat 254 Dunia
Jakarta, IDN Times - Universitas Gadjah Mada (UGM) masuk peringkat ke-254 perguruan tinggi terbaik dunia, oleh Lembaga pemeringkatan universitas di dunia, Quacquarelli Symonds (QS).
QS baru saja mengumumkan QS World University Ranking 2020, dan posisi UGM melejit naik 66 peringkat dibandingkan capaian QS WUR 2019, yaitu peringkat 320 dunia.
"Walaupun ranking bukan tujuan utama yang kita kejar, namun capaian ini adalah prestasi yang sangat membanggakan bagi UGM. Hasil ini membuktikan kepada dunia bahwa UGM mampu bersaing secara global. Capaian ini merupakan hasil kerja keras semua pemangku kepentingan,” ujar Rektor UGM Profesor Panut Mulyono melalui keterangan pers tertulis, Rabu (10/6).
1. Menjadi universitas terbaik di Indonesia versi QS
Capaian ini, menurut Panut, sangat membanggakan semua pihak, mengingat ini pertama kali UGM berhasil menembus peringkat 300 besar dunia sejak 2014.
Dengan hasil ini, maka UGM menjadi universitas terbaik di Indonesia menurut perangkingan QS.
2. Terdapat enam kriteria penilaian
Pemeringkatan ini didasarkan pada enam kriteria utama, yakni mulai dari academic reputation, employer reputation, citations per faculty, faculty-students ratio, international faculty, hingga international students.
Sejak 2010, QS melakukan perankingan terhadap universitas dunia dan secara konsisten UGM masuk dalam jajaran top universitas dengan kenaikan ranking yang konsisten.
3. Peningkatan yang dilakukan UGM
Panut menjelaskan UGM telah banyak melakukan perbaikan di sisi internal, mulai dari program courses untuk mahasiswa asing, meningkatkan jumlah pengajar, mendorong penelitian, hingga membangun kerja sama yang baik dengan berbagai mitra, dalam negeri maupun luar negeri.
Sementara, Kepala Kantor Jaminan Mutu UGM Profesor Indra Wijaya menilai hasil yang menggembirakan ini merupakan kerja keras berbagai pihak.
"Hal tersebut tidak akan membuat kami lengah, karena perbaikan kualitas Tridarma harus selalu dilakukan, di samping persaingan ke depan tentunya akan semakin ketat," kata Indra.
