Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kemenkes: Omicron Mulai Mendominasi, Sudah Ada di 110 Negara

ilustrasi virus corona (IDN Times/Aditya Pratama)
ilustrasi virus corona (IDN Times/Aditya Pratama)

Jakarta, IDN Times - Juru Bicara Vaksinasi COVID-19, Siti Nadia Tarmizi, mengingatkan saat ini varian Omicron masih menjadi sorotan di berbagai negara, terutama karakteristiknya yang memicu gelombang pandemik lanjutan. 

"WHO melaporkan per 23 Desember sudah ada 110 negara mendeteksi kasus (Omicron), baik yang diperoleh para pelaku perjalanan, maupun penularan komunitas, yang artinya sudah ada penularan di masyarakat," ujar Nadia dalam siaran pers dikutip You Tube Kominfo, Jumat (24/12/2012).

1. Varian Omicron akan mendominasi di Inggris awal 2022

Seorang perempuan berjalan melewati tanda pembatasan sosial, saat kota dan daerah sekeliling menghadapi aturan larangan sebagai upacara menghindari 'lockdown' secara lokal yang diberlakukan di kawasan untuk membatasi penyebaran penyakit virus korona (COVID-19) di Manchester, Britain, Selasa (4/8/2020) (ANTARA FOTO/REUTERS/Molly Darlington)
Seorang perempuan berjalan melewati tanda pembatasan sosial, saat kota dan daerah sekeliling menghadapi aturan larangan sebagai upacara menghindari 'lockdown' secara lokal yang diberlakukan di kawasan untuk membatasi penyebaran penyakit virus korona (COVID-19) di Manchester, Britain, Selasa (4/8/2020) (ANTARA FOTO/REUTERS/Molly Darlington)

Nadia menerangkan, tingkat penularan Omicron 3 kali lipat dari varian Delta, bahkan varian dari Afrika Selatan ini diprediksi akan mendominasi di Inggris pada awal 2022.

"Beberapa negara, Omicron sudah mulai mendominasi, di Inggris Belanda, dan Amerika Serikat, penemuan kasus Omicron mulai meningkat disertai pola kasus Omicron di negara tersebut. Bahkan, gelombang ke tiga, ke empat, ke lima terjadi di banyak negara," paparnya.

2. Semua negara miliki risiko tinggi

Seorang warga yang tidak mengenakan masker melintas, di depan mural yang berisi pesan waspada penyebaran virus corona. (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)
Seorang warga yang tidak mengenakan masker melintas, di depan mural yang berisi pesan waspada penyebaran virus corona. (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)

Nadia mengatakan, sejauh ini gejala Omicron lebih ringan dibanding varian lain termasuk Delta, namun studi masih mendalami karakteristik varian baru ini.

"WHO melaporkan risiko semua negara masih sangat tinggi dengan mempertimbangkan varian yang mendominasi secara global dan Indonesia adalah Delta, varian ini yang sempat munculkan beberapa gelombang di berbagai negara," katanya.

3. Kunci cegah penyebaran Omicron adalah kerja sama

Ilustrasi mobilitas masyarakat selama PPKM (ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso)
Ilustrasi mobilitas masyarakat selama PPKM (ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso)

Kemudian, Nadia menyampaikan bahwa pemerintah sudah melakukan berbagai antisipasi agar Omicron yang diidentifikasi di Indonesia tidak menyebar dan meluas di masyarakat. Oleh karena itu, semua harus ikut andil dalam upaya pengendalian transmisi varian ini.

"Untuk mencegah Omicron, kerja sama berbagai pihak adalah kunci untuk dapat mendukung upaya yang tengah dilakukan pemerintah, seperti segera divaksin apapun jenis vaksinnya, tidak pilih-pilih vaksin dan pastikan kita dan orang-orang sekitar kita sudah divaksin," imbaunya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Vanny El Rahman
Dini Suciatiningrum
Vanny El Rahman
EditorVanny El Rahman
Follow Us