Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Mensos Syaifullah Yusuf dan Kepala BNPT Eddy Hartono paparkan penanganan korban terorisme di Gedung Kemensos, Rabu (22/1/2025). (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Jakarta, IDN Times - Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul mengatakan pihaknya siap merehabilitasi sosial, apabila teroris Bom Bali 2002, Encep Nurjaman alias Hambali dipulangkan ke Indonesia.

Hal ini merespons wacana pemerintah yang melakukan pembebasan Hambali dari penjara militer Amerika Serikat (AS) di Teluk Guantanamo. Otak teror Bom Bali 2022 di Sari Club dan Paddy's Bar sempat ditangkap di Thailand pada 11 Agustus 2003. Hambali sempat ditahan di Yordania sebelum dipindahkan ke Guantanamo, Kuba.

"Kalau deradikalisasinya berada di BNPT ya, rehabilitasi sosialnya di kami. Tentu pada saat rehabilitasi sosial kami juga didampingi oleh Densus 88 dan juga oleh BNPT. Untuk supaya bisa memonitor, mengevaluasi mereka yang selama ini menjadi bagian dari rehabilitasi sosial,” ujar Gus Ipul di Kantor Kemensos, Jakarta, Rabu (22/1/2025).

1. Sejumlah prosedur harus dilalui

Napi teroris berinisial S dengan kawalan tim densus 88 dan petugas lapas menuju lapas besi Nusakambangan, Senin (4/4/2024).(IDN Times/Cokie Sutrisno)

Gus Ipul mengatakan ada sejumlah prosedur yang harus dijalankan mantan narapidana terorisme, saat menjalankan rehabilitasi sosial di Kemensos.

“Ya saya kira itu sama. Jadi yang pulang tidak hanya Pak Hambali ya. Tapi banyak sekali yang kembali tadi seperti disinggung. Nah setiap ada yang kembali itu ada prosedur. Ada tahapan-tahapan yang semuanya itu harus diikuti oleh mereka. Nah, itu yang akan kita ikuti ya prosedur itu,” ujarnya.

2. Sebanyak 400 napi teroris direhabilitasi

Editorial Team

Tonton lebih seru di