Kementerian PU Targetkan TPST Pasuruhan Selesai Akhir Desember 2024
Jakarta, IDN Times - Kementerian Pekerjaan Umum (PU) tengah menyelesaikan penataan Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) dan pembangunan Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Pasuruhan di Kabupaten Magelang.
Wakil Menteri PU Diana Kusumastuti mengatakan, penataan ini bertujuan untuk menunjang kebersihan dan keberlanjutan lingkungan di kawasan Daerah Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Borobudur.
“Pembangunan TPST Pasuruhan ini diharapkan dapat mengurai permasalahan sampah di sekitar DPSP Borobudur dan Kabupaten Magelang," kata Diana.
"Di manapun tempat pariwisata yang dibangun, tidak akan ada yang datang kalau tidak bersih. Untuk itu yang terpenting sanitasi dan air bersih,” tambahnya.
1. Progres pembangunan sudah mencapai 86,7 persen
Adapun, TPST Pasuruhan dibangun Kementerian PU melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Jawa Tengah Ditjen Cipta Karya.
Diana menjelaskan bahwa saat ini, progres pembangunan sudah mencapai 86,7 persen dan ditargetkan rampung pada akhir Desember 2024.
“TPA dan TPST Pasuruhan ini diperkirakan mampu menampung dan mengolah hingga 100 ton sampah per hari,” ungkapnya.
2. Anggarannya mencapai Rp76,5 miliar
Penataan TPA dan pembangunan TPST Pasuruhan dikerjakan oleh kontraktor PT Gala Karya – PT Bintang Sembilan Indah KSO mulai November 2023. Anggaran penataan TPA dan pembangunan TPST yakni Rp76,5 miliar.
Lingkup pelaksanaan kegiatan meliputi pembangunan landfill residu, penataan landfill eksisting, pembangunan TPST, bangunan penunjang (kantor, pos catat, pos jaga, musala, rumah genset, ruang pompa, hanggar alat berat, tempat pencucian truk, instalasi pengolahan lindi dan instalasi air bersih).
3. Atasi permasalahan sampah di Kabupaten Magelang
TPST Pasuruhan dibangun karena TPA Pasuruhan sudah kelebihan kapasitas sejak 2017. Diharapkan, TPST Pasuruhan dapat mengatasi permasalahan sampah di Kabupaten Magelang.
Penataan TPA dan pembangunan TPST Pasuruhan dilaksanakan di atas lahan seluas 3 hektare menggunakan teknologi yang menghasilkan Refused Derived Fuel (RDF) yang bisa digunakan sebagai pengganti bahan bakar batu bara pada pabrik semen.
“Dengan pembangunan ini, diharapkan kawasan DPSP Borobudur dan wilayah Kabupaten Magelang dapat terus berkembang sebagai destinasi wisata kelas dunia yang bersih, berkelanjutan, dan nyaman bagi pengunjung,” tutup Diana. (WEB)
