Kisah Pedagang Pepaya Bertahan Usai Kebakaran Pasar Kramat Jati

- Rohayati dan suami kembali berjualan pepaya meski 20 kiosnya terbakar, demi mempertahankan perputaran ekonomi di Pasar Induk Kramat Jati.
- Rohayati berhasil menyelamatkan uang tunai hasil dagangan dan langsung menyetorkannya ke bank sebelum api merambat ke kiosnya.
- Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menargetkan renovasi Pasar Induk Kramat Jati rampung dalam lima hari pasca-kebakaran untuk memulihkan aktivitas perdagangan.
Jakarta, IDN Times - Kebakaran hebat di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, menyisakan duka mendalam bagi para pedagang. Salah satunya Rohayati (55), pedagang pepaya yang mengaku kehilangan sedikitnya 14 ton pepaya dengan nilai mencapai Rp80 juta dalam peristiwa yang terjadi pada Senin, (15/12/2025).
Sebanyak 12 ton pepaya yang terbakar merupakan stok dari kios milik suaminya. Sementara dua ton lainnya berasal dari kios Rohayati sendiri. Total, ada sekitar 20 kios milik pasangan tersebut yang hangus dilalap api.
Pada Selasa (16/12/2025), Rohayati menerima santunan dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebesar Rp5 juta. Bantuan itu akan diputar untuk menopang aktivitas usaha selama lima hari ke depan.
“Saya gaji karyawan aja, sehari aja Rp2 juta. Kan karyawan saya banyak. Karyawan saya ada 12 semua. Ayahnya 6, saya 6. Jadi itu karena kondisi yang ada jadi terganggu,” kata dia saat ditemui di lokasi, Selasa (16/12/2025).
1. Kembali berjualan usai kebakaran

Rohayati menyebut momen menjelang Natal dan Tahun Baru merupakan periode penting bagi perputaran ekonomi di Pasar Induk Kramat Jati. Di saat bersamaan, kebutuhan sekolah anak juga menjadi beban yang harus dipikirkan.
Meski masih berduka akibat kebakaran, Rohayati memilih untuk segera bangkit. Ia memindahkan sementara barang dagangannya ke area luar pasar agar aktivitas distribusi tetap berjalan.
Sejumlah pegawainya tampak menata ratusan pepaya untuk dikirim ke pelanggan hari ini. Baginya, roda ekonomi harus tetap bergerak meski kerugian besar baru saja dialami.
2. Sempat selamatkan uang, langsung disetor ke bank

Rohayati menceritakan, saat kebakaran terjadi ia baru saja tiba di kios. Ia melihat percikan api yang cepat merambat ke styrofoam. Para pedagang sempat berusaha memadamkan api, namun kobaran dengan cepat membesar.
Ia bersyukur masih sempat menyelamatkan uang tunai hasil penjualan dan langsung menyetorkannya ke bank. Menurutnya, api cepat menyebar karena di sekitar lokasi terdapat tabung gas dan karbit. Area tersebut memang dikhususkan untuk pedagang pepaya dan pisang, namun titik api berada di kawasan pepaya.
“Udah ta (saya) ambil. Untung uang sudah diambil,” kata dia.
Dalam insiden tersebut, total sekitar 350 kios dilaporkan terbakar.
3. Pramono target renovasi lima hari

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menargetkan renovasi Pasar Induk Kramat Jati rampung dalam waktu lima hari pascakebakaran. Percepatan dilakukan agar aktivitas perdagangan segera pulih dan pasokan pangan menjelang Natal dan Tahun Baru tetap terjaga.
Pramono menyampaikan target tersebut usai meninjau langsung lokasi kebakaran pada Selasa (16/12). Ia menegaskan pemulihan cepat menjadi prioritas utama pemerintah daerah.
“Maka kenapa kemudian penanganannya saya minta untuk cepat, 5 hari harus selesai, supaya tidak mengganggu suplai atau pengadaan dalam rangka menyambut Natal dan Tahun Baru,” kata dia.



















